tirto.id - Kucing adalah salah satu binatang yang bisa menularkan virus rabies kepada manusia. Selain kucing, binatang yang bisa menyebabkan rabies di antaranua adalah anjing hingga kelelawar.
Sementara itu, pada Selasa, 13 Juni 2023, seorang anak perempuan di Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali meninggal dunia karena rabies.
Kepala Dinas Kesehatan Buleleng, Sucipto menjelaskan, bahwa sebulan sebelum menghembuskan napas terakhirnya, anak itu digigit oleh anjing peliharaannya.
Seperti diwartakan Antara News, lambatnya penanganan terhadap anak tersebut disinyalir yang menjadi penyebab kematiannya, lantaran setelah digigit anjing, sang anak tidak langsung dibawa berobat ke puskesmas atau rumah sakit.
Dinas Kesehatan Provinsi Bali merilis data kasus gigitan rabies sepanjang tahun 2022. Data yang terhimpun menyebut 34.858 kasus gigitan.
Dari data tersebut, 680 kasus di antaranya merupakan kasus gigitan anjing yang terinfeksi rabies. Sementara, 22 kasus lainnya menyebabkan kematian.
Mengenal Penyakit Rabies
Menurut laporan Centers for Disease Control and Prevention (CDC), rabies adalah penyakit virus yang fatal namun dapat dicegah.
Rabies dapat menyebar ke manusia dan hewan peliharaan jika mereka digigit atau dicakar oleh hewan yang terkena rabies.
Virus rabies menginfeksi sistem saraf pusat. Jika seseorang tidak menerima perawatan medis yang tepat setelah terpapar rabies, virus ini dapat menyebabkan penyakit di otak, yang pada akhirnya mengakibatkan kematian.
Rabies dapat dicegah dengan memvaksin hewan peliharaan, menjauhi hewan liar, dan mencari perawatan medis setelah terpapar sebelum timbul gejala.
Cara Merawat Kucing Agar Terbebas dari Rabies
Hewan yang berisiko tertular rabies umumnya adalah hewan liar tapi tidak menutup kemungkinan dapat terjadi pada hewan peliharaan.
Meskipun rabies kerap juga disebut dengan penyakit anjing gila. Faktanya, rabies tidak hanya dapat menjangkit anjing.
Rabies bisa ditemukan pada sebagian besar hewan liar termasuk anjing, kelelawar, rakun, sigung, rubah, hingga kucing.
Menurut laman Pets WebMD, pada kucing biasanya rabies disebabkan oleh gigitan hewan liar yang terinfeksi. Rakun, sigung, kelelawar, dan rubah adalah pembawa rabies yang umum. Semakin sering kucing bersentuhan dengan hewan liar, semakin tinggi pula risiko penularan rabies.
Kucing yang terinfeksi rabies umunnya akan menunjukkan gejala seperti perubahan perilaku yang biasanya tenang berubah menjadi bersemangat dan gelisah, begitu sebaliknya.
Lalu, kucing mungkin mengeluarkan air liur. Rabies dapat memengaruhi otot-otot di mulut kucing sehingga mereka tidak dapat menelan. Mereka mungkin mengeluarkan air liur atau busa di mulut.
Selain itu, kucing yang terinfeksi rabies mungkin kehilangan kontrol otot. Tahap akhir rabies menyebabkan kelumpuhan dan koma.
Oleh karena itu, penting untuk melakukan langkah pencegahan rabies pada kucing peliharaan. CDC memberikan sejumlah tips untuk merawat kucing peliharaan agar sehat dan terbebas dari rabies, meliputi:
- Kunjungi dokter hewan bersama hewan peliharaan secara teratur dan perbarui vaksinasi rabies untuk semua kucing, musang, dan anjing.
- Pertahankan kendali atas hewan peliharaan, pastikan mereka tidak berinteraksi dengan hewan lain yang berisiko terinfeksi rabies.
- Memandulkan atau mensterilkan hewan peliharaan untuk membantu mengurangi jumlah hewan peliharaan yang tidak diinginkan yang mungkin tidak dirawat dengan baik atau tidak divaksinasi secara teratur.
- Hubungi petugas kontrol hewan untuk menyingkirkan semua hewan liar dari lingkungan karena hewan-hewan ini mungkin tidak divaksinasi atau sakit.
Penulis: Balqis Fallahnda
Editor: Nur Hidayah Perwitasari