tirto.id - Jumlah kasus rabies di Indonesia terus bertambah. Selama dua hari ini, setidaknya ada 4 bocah terkena rabies di Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT).
Kasus tersebut menambah daftar panjang kasus rabies di Indonesia. Menurut catatan Kemenkes, sepanjang bulan Januari hingga Juni 2023, jumlah korban serangan Hewan Pembawa Rabies (HPR) sebanyak 157 orang.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Imran Pambudi menjelaskan, dalam kasus rabies yang menimpa manusia, 95 persen disebabkan oleh gigitan anjing yang terinfeksi.
“Ada juga beragam hewan liar yang bertindak sebagai reservoir virus di berbagai benua seperti rubah, rakun, dan kelelawar, tapi 95 persen karena gigitan anjing,” ujar Imron
Selain jumlah korban, Kemenkes juga mencatat kasus gigitan yang menimpa orang Indonesia. Ada 31.113 kasus gigitan hewan penular rabies sepanjang tahun 2023 hingga bulan April.
Dari jumlah gigitan tersebut, ada 23.211 kasus gigitan yang sudah mendapatkan vaksin anti rabies, dan 11 kasus kematian di Indonesia.
Situasi rabies di Indonesia tahun 2020 hingga April 2023, rata-rata per tahun kasus gigitan sebanyak 82.634, kemudian yang diberi vaksin anti rabies hampir 57.000.
“Rabies merupakan tantangan besar di Indonesia karena dalam tiga tahun terakhir kasus gigitan hewan rabies itu rata-rata setahunnya lebih dari 80.000 kasus dan kematiannya rata-rata 68 orang,” ungkap Imran.
Imran menjelaskan, salah satu cara dalam mengantisipasi rabies adalah dengan memberikan vaksin pada anjingnya.
“Hewan pembawa rabies ini masih berkeliaran dan tidak terlindungi oleh vaksin maka masih bisa menularkan rabies ke manusia,” terang Imron mengutip laman resmi Kemenkes.
Daftar Kasus Rabies di Indonesia Selama 2023
Sepanjang tahun 2023, ada berbagai kasus rabies di Indonesia. Penyebabnya pun beragam, mulai dari digigit anjing, kucing dan lain sebagainya. Berikut daftarnya:
- Kasus Rabies di Dompu, Nusa Tenggara Barat
Kasus terbaru menimpa bocah berumur 2 tahun 8 bulan. Kasus rabies tersebut karena digigit kucing di Kelurahan Bali I, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada 15 Juni 2023.
Pada bulan Maret 2023, tiga anak di desa Saneo, Kecamatan Woja, Kabupaten Dompu, juga terkena rabies. Tiga anak tersebut adalah Elfina (7), Fahrin (5) dan Haryono (13).
“Ketiganya mendapat gigitan seekor anjing. Korban mengalami luka gigitan pada bokong atas,” kata Kapolsek Woja Polres Dompu Ipda Zainal mengutip Antara News.
- Kasus Rabies di Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur
“Tiga korban tersebut meninggal, lantaran terlambat menerima vaksin anti rabies (VAR),” kata Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Timor Tengah Selatan Dianar Atti
Selain kasus terbaru tersebut, Imran bilang, dua kabupaten di Nusa Tenggara Timur (NTT) yaitu Sikka di Pulau Flores dan Timor Tengah Selatan pernah ditetapkan sebagai daerah Kasus Luar Biasa (KLB) rabies.
Penetapan KLB rabies di dua daerah NTT karena kasusnya termasuk tertinggi setelah Provinsi Bali. Gigitan anjing rabies di NTT mencapai 12.576 kasus dengan 3.437 kasus gigitan terjadi di Pulau Flores dan Lembata pada 2023.
“Khusus untuk NTT terdapat dua kabupaten yang ditetapkan sebagai KLB rabies. Penetapan status KLB rabies dilakukan oleh dua kepala daerah setempat,” kata Imran Pambudi
Penulis: Sulthoni
Editor: Alexander Haryanto