tirto.id - Anjing rabies dapat diwaspadai dengan mengetahui ciri-cirinya. Anjing rabies adalah sebutan untuk anjing yang terinfeksi virus rabies.
Menurut laporan Centers for Disease Control and Prevention (CDC), rabies adalah penyakit virus yang fatal namun dapat dicegah.
Rabies dapat menyebar ke manusia dan hewan peliharaan jika mereka digigit atau dicakar oleh hewan yang terkena rabies.
Rabies bisa ditemukan pada sebagian besar hewan liar termasuk anjing, kelelawar, rakun, sigung, dan rubah.
Namun, sebagian besar kematian akibat rabies pada manusia di seluruh dunia disebabkan oleh gigitan anjing.
Virus rabies menginfeksi sistem saraf pusat. Jika seseorang tidak menerima perawatan medis yang tepat setelah terpapar rabies, virus ini dapat menyebabkan penyakit di otak, yang pada akhirnya mengakibatkan kematian.
Rabies dapat dicegah dengan memvaksin hewan peliharaan, menjauhi hewan liar, dan mencari perawatan medis setelah terpapar sebelum timbul gejala.
Penyebab Anjing Rabies
Mayo Clinic memaparkan bahwa infeksi rabies disebabkan oleh virus rabies. Virus ini menyebar melalui air liur hewan yang terinfeksi.
Hewan yang terinfeksi dapat menyebarkan virus dengan menggigit hewan lain atau manusia.
Pada kasus yang jarang terjadi, rabies dapat menyebar ketika air liur yang terinfeksi masuk ke dalam luka terbuka atau selaput lendir, seperti mulut atau mata. Hal ini dapat terjadi jika hewan yang terinfeksi menjilat luka terbuka pada kulit.
Ciri-Ciri Anjing Rabies
Laman WebMD melaporkan, anjing terinfeksi virus rabies biasanya karena terkena gigitan hewan lain yang juga terinfeksi virus rabies.
Virus rabies dapat berada di dalam tubuh anjing selama berminggu-minggu sebelum gejala-gejalanya muncul.
Sebagian besar kasus pada anjing berkembang dalam waktu 21 hingga 80 hari setelah terpapar, tetapi masa inkubasi dapat lebih singkat atau lebih lama.
Setelah rabies menunjukkan gejala, rabies tidak dapat diobati, jadi penting untuk menghubungi dokter hewan segera setelah anjing digigit oleh hewan lainnya, daripada menunggu sampai gejala muncul.
Berikut ini ciri-ciri anjing rabies yang dapat diperhatikan dengan melihat perilakunya, meliputi:
1. Agresif
Anjing mungkin dengan cepat menjadi gelisah dan mudah tersinggung, bahkan menunjukkan sikap agresif.
2. Perubahan perilaku
Anjing yang terinfeksi virus rabies pada umumnya akan mengalami perubahan perilaku, misalnya jika anjing biasanya bersemangat dan bahagia, mereka mungkin tiba-tiba tampak santai dan tidak tertarik.
3. Perubahan fisik
Ciri-ciri perubahan fisik anjing rabies bisa berupa:
- Demam;
- Kesulitan menelan;
- Air liur berlebihan atau hingga mengeluarkan busa;
- Terhuyung-huyung;
- Kejang;
- Lumpuh.
Pencegahan Rabies pada Hewan
Pencegahan rabies pada hewan dapat dilakukan dengan mengikuti langkah berikut ini:
- Memberikan vaksin anti rabies pada hewan peliharaan seperti anjing, kucing, burung, dan kelinci peliharaan.
- Jaga hewan peliharaan agar tidak berinteraksi dengan hewan lain yang dicurigai terinfeksi rabies.
- Bekerja sama dengan pihak berwenang untuk menggalakkan vaksinasi rabies massal. Serta mintalah pihak berwenang untuk mengelola hewan-hewan di lingkungan masyarakat.
Pencegahan Rabies pada Manusia
Sementara pencegahan rabies pada manusia dapat dilakukan dengan mengikuti langkah berikut ini:
- Menghindari kontak atau interaksi dengan hewan liar yang mungkin terinfeksi rabies.
- Melakukan vaksinasi rabies. Terutama untuk orang yang berisiko tinggi berinteraksi dengan hewan-hewan liar yang mungkin terkena rabies. Pihak yang paling dianjurkan untuk mendapatkan vaksinasi rabies adalah dokter hewan, petugas laboratorium, dan orang yang mungkin berdekatan dengan hewan liar.
- Apabila digigit anjing atau hewan liar lain, segera kunjungi layanan kesehatan untuk mendapatkan human rabies immune globulin (HRIG) sebagai bentuk pencegahan dari infeksi rabies.
Editor: Dhita Koesno