tirto.id - Flek saat hamil muda bagi sebagian besar calon ibu mungkin menjadi hal yang mengkhawatirkan dan bisa menimbulkan kepanikan.
Padahal flek saat hamil adalah hal yang wajar terjadi. Yang perlu dikhawatirkan apabila flek coklat saat hamil muda adalah jika disertai dengan perut kram dan gejala lainnya seperti nyeri perut hingga pendarahan.
Baca terus artikel di bawah ini, untuk mengetahui penjelasan lengkap tentang flek saat hamil muda, mulai dari penyebab, ciri-ciri, warna flek saat hamil muda, dan cara mengatasi flek saat hamil muda.
Apa Penyebab Flek saat Hamil Muda?
Umumnya, pada kehamilan yang masih relatif muda, ibu hamil masih rentan terhadap berbagai kondisi. Salah satu kondisi sangat mengkhawatirkan ibu hamil adalah ketika mengalami perdarahan. Apakah wajar keluar flek saat hamil muda?
Perdarahan selalu identik dengan kondisi serius seperti keguguran. Namun, tidak semua perdarahan saat hamil selalu menandakan adanya masalah kesehatan yang serius. Berikut penyebab flek saat hamil muda:
1. Pendarahan Implantasi
Dikutip laman Hermina Hospital, pada awal kehamilan (sekitar 6-12 hari setelah pembuahan), embrio akan mulai menempel pada dinding rahim sehingga menyebabkan perdarahan ringan.
Banyak wanita mengira bahwa bercak darah ringan ini adalah awal dari siklus menstruasi yang baru. Tetapi, perdarahan implantasi tidak akan sebanyak darah menstruasi dan hanya berlangsung beberapa jam hingga beberapa hari.
Jenis flek ringan ini juga tidak akan membahayakan calon bayi. Sebagian besar wanita yang mengalami perdarahan implantasi akan mengalami kehamilan normal dan melahirkan bayi yang sehat.
2. Perubahan Hormon
Selain perdarahan implantasi, flek darah saat awal kehamilan juga dapat terjadi karena perubahan hormon sehingga serviks (leher rahim) lebih mudah berdarah, gesekan saat berhubungan seks, atau infeksi vagina seperti vaginosis bakterialis.
Warna flek saat hamil muda yang keluar biasanya lebih terang dibandingkan saat menstruasi. Apalagi, jika Anda hamil anak kembar, kemungkinan mengalami flek saat hamil cukup besar.
3. Polip Serviks
Penyebab umum lainnya dari flek saat hamil 2 bulan atau masih hamil muda adalah polip serviks (pertumbuhan yang tidak berbahaya pada serviks), yang lebih mungkin berdarah selama kehamilan karena kadar estrogen yang lebih tinggi.
Hal ini dapat terjadi karena ada peningkatan jumlah pembuluh darah di jaringan sekitar serviks selama kehamilan.
Akibatnya, kontak dengan area ini (melalui hubungan seksual atau pemeriksaan ginekologi, misalnya) dapat menyebabkan perdarahan.
Bahkan tanpa adanya polip serviks, ada beberapa hal yang dapat menyebabkan timbulnya flek dalam beberapa hari setelahnya:
- Hubungan seksual
- Pemeriksaan ginekologi, seperti USG vagina
- Mengangkat beban berat/berolahraga berlebihan
4. Gangguan Plasenta
Flek coklat saat hamil juga bisa menjadi pertanda adanya masalah pada plasenta, seperti infeksi pada rahim atau plasenta previa, meskipun persentasenya masih kecil dan jarang terjadi.
Plasenta previa adalah kondisi plasenta yang tidak normal, yakni ketika berada di bagian bawah rahim, yang bisa menutupi sebagian atau seluruh jalan lahir janin.
Selain itu, plasenta previa juga bisa menyebabkan perdarahan yang hebat, baik saat kondisi hamil maupun ketika persalinan tiba.
5. Kehamilan Ektopik
Menurut laman Mayo Clinic, kehamilan ektopik terjadi ketika sel telur yang telah dibuahi berimplantasi dan tumbuh di luar rongga utama rahim.
Kehamilan ektopik paling sering terjadi pada tuba falopi, yang membawa sel telur dari indung telur ke rahim. Jenis kehamilan ektopik ini disebut kehamilan tuba.
Kadang-kadang, kehamilan ektopik terjadi di area tubuh lainnya, seperti ovarium, rongga perut, atau bagian bawah rahim (serviks), yang terhubung ke vagina.
Kehamilan ektopik perlu diwaspadai dan secara umum tidak dapat berlangsung secara normal. Sel telur yang telah dibuahi tidak dapat bertahan hidup, dan jaringan yang tumbuh dapat menyebabkan flek hingga perdarahan yang mengancam jiwa, jika tidak ditangani.
6. Keguguran
Tanda flek selanjutnya yang perlu diwaspadai adalah keguguran (biasa juga disebut keguguran dini) adalah keguguran yang terjadi sebelum usia kehamilan 20 minggu.
Bagi wanita yang mengetahui dirinya hamil, sekitar 10 hingga 20 dari 100 kehamilan (10 hingga 20 persen) berakhir dengan keguguran.
Sebagian besar keguguran yang terjadi pada 8 dari 10 ibu hamil (80 persen) terjadi pada trimester pertama sebelum minggu ke-12 kehamilan.
Perdarahan yang berlangsung dari ringan seperti flek hingga berat. Bahkan warna flek saat hamil muda juga bisa jaringan berwarna keabu-abuan atau gumpalan darah. Beberapa tandanya adalah:
- Kram dan nyeri perut (biasanya lebih buruk daripada kram menstruasi).
- Nyeri punggung bawah yang dapat berkisar dari ringan hingga berat.
- Penurunan gejala kehamilan.
Gejala Flek yang Berbahaya saat Hamil Muda
Meskipun flek coklat saat hamil muda atau usia kehamilan sekitar 1-3 bulan terbilang normal, namun ada beberapa hal membahayakan dan perlu diwaspadai. Berikut ini gejala flek yang berbahaya saat hamil muda, di antaranya:
1. Darah yang Keluar Semakin Banyak
Ciri utama yang perlu diwaspadai ketika flek saat hamil muda adalah berubahnya flek menjadi darah dan frekuensi darah yang keluar semakin banyak dari hari ke harinya.
Perdarahan ini bisa menjadi kondisi yang serius bahkan dapat menyebabkan keguguran. Perdarahan hebat ini merupakan sinyal bahwa terjadi luka dan pelepasan jaringan di sekitar rahim yang cukup membesar.
Seberapa besar jaringan yang terlepas ini perlu dievaluasi dengan melakukan USG ke dokter. Anda harus bersiap dengan segala kemungkinan, misalnya apabila setelah di USG, hasilnya menunjukkan jaringan di sekitar kantungnya juga ikut terlepas bersamaan dengan darah yang keluar.
2. Flek Menimbulkan Bau yang Menyengat
Flek ketika hamil muda selanjutnya yang perlu diwaspadai adalah ketika timbul bau menyengat dari flek dan darah yang keluar.
Bau menyengat ini biasanya menunjukkan ada infeksi di rahim dan tentu saja akan membahayakan janin yang sedang dikandung.
3. Terjadi Kram Perut
Flek yang disertai kram perut atau nyeri perut juga harus diwaspadai, apalagi jika intensitasnya makin bertambah hebat dan memberatkan aktivitas.
Kemungkinan besar ini menandakan terjadinya kontraksi rahim yang akan mengeluarkan jaringan kandungan dan bisa menyebabkan keguguran.
4. Darah yang Keluar Disertai Gumpalan
Jika flek dan darah yang keluar disertai gumpalan menyerupai daging, maka ini juga harus diwaspadai, karena gumpalan ini patut dicurigai sebagai jaringan rahim atau kantung janin yang terlepas dan ikut keluar.
Bila mengalaminya, maka segeralah periksa ke dokter kandungan untuk memastikan kondisi kesehatan kehamilannya.
5. Pandangan Jadi Kabur dan Berkunang-kunang
Pandangan jadi kabur dan berkunang-kunang juga harus diwaspadai, karena flek atau perdarahan yang berlebihan saat hamil bisa menyebabkan anemia.
Salah satu gejala anemia secara umum adalah pandangan yang kabur dan berkunang-kunang. Kondisi ini akan membahayakan janin dalam kandungan dan berpotensi mengancam keselamatan ibu juga.
Karenanya, segera periksa ke dokter untuk mencegah dini terjadinya anemia saat hamil.
Cara Mengatasi Flek saat Hamil Muda
Bagaimana cara menghentikan flek saat hamil muda, berapa lama flek saat hamil ini mungkin masih jadi pertanyaan para ibu yang pernah mengalami flek coklat saat hamil muda.
Berikut ini beberapa tipsnya:
1. Hindari Beraktivitas Fisik yang Berat
Melakukan aktivitas fisik yang berat seperti mengangkat barang/beban yang berlebihan atau berolahraga berat bisa menyebabkan flek. Karenanya saat hamil muda sebaiknya hindari dulu kegiatan tersebut.
2. Puasa Berhubungan Seks untuk Sementara Waktu
Salah satu penyebab flek saat hamil muda seperti dijelaskan di atas adalah karena gesekan saat berhubungan seks. Sebaiknya Anda dan suami puasa berhubungan seks secara langsung untuk mencegah terjadi flek ketika hamil muda.
3. Banyak Istirahat dan Minum air putih
Perbanyak istirahat untuk mengurangi flek yang keluar dan minum air putih yang banyak untuk mencegah terjadinya dehidrasi.
Mencukupi asupan cairan sangat berguna untuk pertumbuhan janin dalam kandungan. Apabila terhidrasi dengan baik, maka ini juga bisa mencegah keluarnya flek saat hamil.
4. Periksa ke Dokter
Periksakan kondisi ke dokter apabila mengalami flek untuk mendapat penanganan yang tepat.
Apabila ditemui adanya masalah karena flek tersebut, dokter biasanya akan menentukan jenis perawatan apa yang tepat serta melakukan beberapa tindakan jika diperlukan untuk menghindari risiko yang lebih besar akibat flek.
Editor: Addi M Idhom