Menuju konten utama

Apa Itu Acara Xpose Trans7 & Nasibnya usai Konten Pesantren

Acara "Expose Uncensored" Trans7 disorot warganet belakangan lantaran konten terkait Ponpes Lirboyo. Simak sikap KPI dan nasib acara tersebut.

Apa Itu Acara Xpose Trans7 & Nasibnya usai Konten Pesantren
Pemberitaan Pesantren di Trans7. x/@thoriqatuna

tirto.id - Acara "Expose Uncensored" yang ditayangkan Trans7 jadi buah bibir usai konten bertema pesantren mereka viral hingga ramai seruan boikot stasiun televisi tersebut. Konten tersebut juga ditanggapi langsung oleh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Bagaimana nasibnya kini?

Acara "Xpose Uncensored" merupakan salah satu program infotainment dari stasiun televisi Trans7. Program ini merupakan bagian dari acara "Selebrita" atau "Selebriti dalam Berita".

Karena sifat programnya infotainment, “Xpose Uncensored” memiliki pendekatan yang lebih kasual. Hal ini dapat dilihat dari bagaimana program ini biasa mengabarkan berita tentang selebritas.

Akan tetapi, "Xpose Uncensored" kemudian tidak hanya mengulas kehidupan para pesohor sebagaimana program infotainment pada umumnya, tetapi juga turut mengulas topik-topik nasional yang berkembang.

Semula, program ini bernama "Seleb Expose" yang berganti menjadi "Selebrita Expose". Barulah kemudian nama program ini menjadi "Xpose Uncensored" sebagaimana kini.

Sementara itu, konten "Xpose Uncensored" bertema pondok pesantren yang dipermasalahkan tayang di Trans7 pada 13 Oktober 2025, pada slot waktu 17.15 WIB

Dalam konten tersebut, "Xpose Uncensored" memuat narasi serta visualisasi terkait Pondok Pesantren Lirboyo. Dalam narasinya yang viral, acara "Xpose Uncensored" mengomentari penghormatan santri kepada kiai mereka yang dianggap kerap kali berlebihan.

Akan tetapi, komunitas santri bereaksi keras terhadap komentar-komentar yang terlontar dalam konten "Xpose Uncensored" yang berjudul "Santrinya Minum Susu Aja Kudu Jongkok, Emang Gini Kehidupan Pondok?" itu.

Narasi yang disampaikan di dalamnya dinilai telah menghina para santri dan kiai pemilik pondok pesantren. Hal ini bahkan sampai membuat Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf, menyatakan ketersinggungannya dalam pernyataan terbuka.

Xpose Uncensored Trans7 Disanksi KPI, Apakah Masih Bisa Tayang?

Akibat reaksi keras yang diterima program "Xpose Uncensored", Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) memberikan sanksi kepada Trans7 berupa penghentian sementara program tersebut.

Dalam rilisan persnya pada Selasa (14/10), KPI menilai bahwa program infotainment itu telah melanggar Pasal 6 Peraturan KPI Nomor 01/KPI/03/2012 tentang Pedoman Perilaku Penyiaran (P3).

Tak hanya itu, "Xpose Uncensored" juga dinilai telah melanggar Pasal 6 ayat dan 2, juga Pasal 16 ayat 1 dan ayat 2 huruf (a) Peraturan KPI Nomor 02/P/KPI/03/2012 tentang Standar Program Siaran (SPS).

Dalam keterangannya, Ketua KPI Pusat, Ubaidillah, menyatakan bahwa Trans7 perlu mengoreksi secara menyeluruh tayangan tentang kehidupan pesantren di Indonesia.

“Termasuk juga kelompok atau komunitas lainnya. Setidaknya harus menghadirkan tokoh yang berkualitas sebagai penyeimbang dalam menarasikan peristiwa," kata Ubaidillah dilansir dari laman KPI.

Ubaidillah juga menyatakan agar peristiwa ini dapat menjadi pembelajaran bagi seluruh lembaga penyiaran yang lain.

"Hal ini juga perlu diperhatikan oleh lembaga penyiaran lain agar mengedepankan kehati-hatian secara mematuhi ketentuan regulasi agar publik menerima informasi yang benar,” pungkas Ubaidillah.

Dengan sanksi tersebut, acara "Xpose Uncensored" kemudian tidak dapat tayang lagi sebagaimana yang dijelaskan oleh KPI.

Trans7 sebelumnya telah mengunggah pernyataan maaf secara resmi melalui kanal YouTube mereka pada Selasa (14/10). Permohonan maaf itu disampaikan oleh Production Director Trans7, Andi Chairil.

"Berkaitan dengan isi berita salah satu program di Trans7 yang menyangkut Pondok Pesantren Lirboyo, pada kesempatan ini kami ingin menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya kepada pimpinan Pondok Pesantren Lirboyo, Kiai H. Anwar Manshur beserta keluarga besar, juga para pengasuh, para santri, dan alumni dari Pondok Pesantren Lirboyo," katanya.

Dijelaskan Andi, Trans7 mengakui bahwa terdapat kelalaian dalam mengurasi konten yang tayang pada program acara tersebut.

"Kami mengakui kelalaian dalam isi pemberitaan," kata Andi.

Baca juga artikel terkait VIRAL atau tulisan lainnya dari Rizal Amril Yahya

tirto.id - Aktual dan Tren
Kontributor: Rizal Amril Yahya
Penulis: Rizal Amril Yahya
Editor: Dicky Setyawan