Menuju konten utama

Alokasi Subsidi & Kompensasi dalam RAPBN 2025 Capai Rp525 T

Total tersebut berasal dari subsidi dan kompensasi energi sebesar Rp394,3 triliun dan subsidi nonenergi sebesar Rp131,3 triliun.

Alokasi Subsidi & Kompensasi dalam RAPBN 2025 Capai Rp525 T
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan keterangan pers hasil rapat Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) III Tahun 2024 di Kantor LPS, Jakarta, Jumat (2/8/2024).ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/foc.

tirto.id - Pemerintah mengalokasikan anggaran untuk subsidi dan kompensasi energi dalam Rancangan Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara (RAPBN) 2025 sebesar Rp525 triliun. Total anggaran tersebut berasal dari subsidi dan kompensasi energi sebesar Rp394,3 triliun dan subsidi nonenergi sebesar Rp131,3 triliun.

Total anggaran subsidi dan kompensasi tersebut lebih tinggi dari anggaran 2024 yang sebesar Rp431,7 triliun dan sebesar Rp444,9 triliun pada 2023.

Kenaikan alokasi subsidi dan kompensasi juga pernah terjadi pada 2022. Saat itu, total anggaran subsidi dan kompensasi sebesar Rp577,1 triliun. Penyebab kenaikan itu adalah melonjaknya volume BBM bersubsidi dan pelemahan nilai tukar rupiah.

Kenaikan cukup tinggi pada subsidi energi itu di bawah kelihatan naik, terutama untuk ketahanan pangan. Karena, kita mengalokasikan hingga 9 juta ton pupuk subsidi, dari sebelumnya 6-7 juta ton,” jelas Menteri Keuangan, Sri Mulyani, dalam Konferensi Pers RAPBN 2025, Jumat (16/8/2024).

Selain itu, pemerintah juga akan meneruskan pemberian subsidi LPG 3 kg serta bahan bakar minyak (BBM) jenis solar dan minyak tanah. Kemudian, ada subsidi tarif listrik untuk masyarakat miskin dan rentan serta transisi energi yang dimaksudkan untuk mendukung ketahanan energi.

Kita juga memberikan subsidi ini kepada masyarakat yang berpendapatan rendah (MBR), terutama untuk pembelian rumah. Ini yang kemarin menjadi salah satu issue untuk mengakselerasi 1 juta rumah untuk MBR dan tahun depan ada target baru yang ditetapkan Presiden Terpilih,” imbuh Sri Mulyani.

Selanjutnya, pemerintah juga akan terus menyediakan subsidi bunga kredit usaha rakyat (KUR) untuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), petani, dan nelayan. Selanjutnya, pemerintah juga masih memberikan insentif fiskal berupa pajak ditanggung pemerintah (DTP) untuk mendukung sektor-sektor usaha.

Kalau kemarin perumahan, otomotif. Itu adalah Presiden Terpilih bisa menetapkan sektor mana yang akan menjadi sektor perhatian,” ujar Sri Mulyani.

Baca juga artikel terkait HUT RI 2024 atau tulisan lainnya dari Qonita Azzahra

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Qonita Azzahra
Penulis: Qonita Azzahra
Editor: Fadrik Aziz Firdausi