Menuju konten utama

Alasan Trans7 Putus Kerja Sama dengan Rumah Produksi Xpose

Simak, alasan kenapa Trans7 putus kontrak rumah produksi Xpose Uncensored. Pantau pula perkembangan terkini polemik tayangan Xpose soal pondok pesantren.

Alasan Trans7 Putus Kerja Sama dengan Rumah Produksi Xpose
Pemberitaan Pesantren di Trans7. x/@thoriqatuna

tirto.id - Trans7 secara resmi telah memutus kerja sama dengan rumah produksi (PH atau production house) yang menaungi program acara "Xpose Uncencored". Apa alasannya?

Sebelumnya, tayangan program acara "Xpose Uncensored" menjadi polemik usai diprotes oleh komunitas santri. Konten yang ditayangkan melalui program infotainment itu pada 13 Oktober 2025 dinilai melecehkan pondok pesantren (ponpes).

Tayangan itu kemudian menuai reaksi keras dari komunitas santri, terutama dari Nahdlatul Ulama (NU). Tagar #BoikotTrans7 bergema di media sosial.

Ketua Umum Pengurus Besar NU (PBNU), Yahya Cholil Staquf, bahkan sempat buka suara dan menyatakan akan menempuh jalur hukum atas polemik ini.

"Saya telah menginstruksikan kepada Lembaga Penyuluhan dan Bantuan Hukum PBNU untuk mengambil langkah hukum yang diperlukan terkait hal ini," ujar Yahya dalam keterangan video pada Selasa (14/10).

Pada Kamis (16/10), Direktur Trans7, Atiek Nur Wahyuni menyatakan pihaknya telah mengakhiri kerja sama dengan PH program "Xpose Uncensored".

"Trans7 juga telah menjatuhkan sanksi pemutusan kerja sama pada rumah produksi terkait pada tanggal 14 Oktober 2025," katanya dalam rapat bersama Komisi IV DPR RI di Jakarta.

Penjelasan Trans7 Putus Kerja Sama dengan PH Xpose & Update-nya

Dijelaskan Direktur Trans7, Atiek Nur Wahyuni, pemutusan kerja sama antara pihaknya dengan PH pembuat "Xpose Uncensored" dilakukan sesuai perintah Chairul Tanjung.

Menurut Atiek, pemilik CT Corp selaku perusahaan induk Trans7 itu memutuskan untuk menghentikan program acara itu secara permanen.

"Walaupun kami telah mendapatkan sanksi dari KPI [penghentian sementara], tapi kami juga mendapat arahan dari Bapak Chairul Tanjung dan kami juga sangat setuju bahwa program ini akan kami hentikan untuk seterusnya," jelas Atiek di ruang rapat Komisi IV DPR.

Dengan pemutusan kerja sama ini, program acara "Xpose Uncensored" tidak akan ditayangkan di semua kanal Trans7.

"Trans7 telah menghentikan program "Xpose Uncensored" dari seluruh saluran penyiaran, baik siaran kondisi, media sosial, maupun platform digital resmi Trans7 lainnya," katanya.

Dalam kesempatan itu, Atiek juga menjelaskan bahwa program acara "Xpose Uncensored" bukan acara yang diproduksi sendiri oleh Trans7. Produksi konten dari acara ini ia sebut dilakukan melalui skema kerja sama dengan pihak ketiga.

"Karena memang program 'Xpose Uncensored' itu diproduksi oleh PH, bukan oleh in-house production Trans7," katanya.

Selain memberhentikan program "Xpose Uncensored" secara permanen, Atiek menjelaskan bahwa Chairul Tanjung akan mendatangi Ponpes Lirboyo secara pribadi untuk meminta maaf.

"Agenda silaturahmi selanjutnya oleh Bapak Chairul Tanjung kepada keluarga besar Pesantren Lirboyo Kediri, telah dijadwalkan minggu depan," tuturnya.

Sebelumnya pada Rabu (15/10), perwakilan Trans7 telah berkunjung ke Pesantren Lirboyo Kediri secara langsung untuk meminta maaf.

Dilansir dari NU Online, perwakilan Trans7 itu terdiri dari perwakilan Trans Corp dan Trans7, juga sejumlah kru. Mereka diantar oleh eks Ketua dewan Pers, Mohammad Nuh.

Di pesantren itu, mereka diterima oleh KH Athoillah Sholahudin Anwar, KH Abdul Mu'id, KH M Adibussholeh, KH Reza Ahmad Zahid selaku pengurus ponpes.

Pasca pertemuan, KH Abdul Mu’id menjelaskan bahwa pihaknya telah mendengarkan klarifikasi dan permohonan maaf dari Trans7. Namun, ia menyatakan bahwa dirinya tidak berhak menjawab permohonan maaf tersebut.

"Kami dalam posisi mendengarkan yang mereka sampaikan. Dan tindak lanjutnya kami akan melaporkan kepada para masyayikh. Kami sampaikan bahwa karena ini yang disasar dalam konten tersebut adalah Romo KH Anwar Manshur, maka yang berhak menjawab tentu beliau sendiri," katanya.

Baca juga artikel terkait VIRAL atau tulisan lainnya dari Rizal Amril Yahya

tirto.id - Aktual dan Tren
Kontributor: Rizal Amril Yahya
Penulis: Rizal Amril Yahya
Editor: Dicky Setyawan