tirto.id - Aktor Chris Hemsworth didiagnosis memiliki kerentanan genetik terhadap penyakit Alzheimer. Kondisinya ini diketahui saat ia terlibat proyek film dokumenter National Geographic berjudul Limitless with Chris Hemsworth.
Film dokumenter itu berfokus pada cara mencegah penyakit dan memperlambat penurunan penyakit Alzheimer yang ada di dalam gen aktor film Thor tersebut.
Hemsworth mengetahui bahwa ia memiliki dua salinan gen APOE4 (satu dari masing-masing orang tuanya). APOE4 merupakan gen meningkatkan risiko Alzheimer pada individu.
Kondisi ini menyebabkan Chris Hemsworth berisiko 8 – 10 kali lebih tinggi untuk mengembangkan penyakit Alzheimer.
Setelah mengetahui kondisinya, Chris Hemsworth akhirnya memutuskan untuk cuti sejenak dari dunia hiburan dan fokus menghabiskan waktu bersama keluarga.
Apa Itu Alzheimer?
Penyakit Alzheimer adalah gangguan otak yang secara perlahan-lahan menghancurkan daya ingat dan kemampuan berpikir, dan pada akhirnya, bahkan mengganggu kemampuan otak untuk melakukan tugas-tugas yang paling sederhana.
Menurut National Institutes of Health (NIH) sebagian besar penderita Alzheimer pertama kali mengalami gejala setelah berusia lanjut. Perkiraan usia kemunculan gejala Alzheimer bervariasi. Namun, menurut para ahli lebih dari 6 juta orang baru memunculkan gejala setelah berusia 65 tahun atau lebih.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat bahwa Alzheimer adalah bentuk penyakit demensia paling umum yang menyumbang 60 - 70 persen kasus.
Demensia sendiri menduduki peringkat ketujuh sebagai penyebab utama kematian di dunia dan salah satu pemicu kelumpuhan pada lansia secara global.
Demensia adalah hilangnya fungsi kognitif berpikir, mengingat, dan bernalar serta kemampuan perilaku sedemikian rupa sehingga mengganggu kehidupan dan aktivitas sehari-hari seseorang.
Demensia memiliki tingkat keparahan yang beragam, mulai dari tahap yang paling ringan. Demensia tahap awal dapat mengganggu beberapa fungsi individu.
Lalu, pada tahap yang parah, demensia dapat menyebabkan individu bergantung sepenuhnya pada orang lain dalam aktivitas dasar kehidupan sehari-hari.
Cara Mencegah Alzheimer
Howard Fillit, MD, salah satu pendiri dan kepala petugas sains di Alzheimer's Drug Discovery Foundation menjelaskan bahwa risiko tinggi terhadap Alzheimer dapat diimbangi dengan menerapkan gaya hidup sehat.
Sebuah studi dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menemukan bahwa ada delapan faktor risiko penyakit Alzheimer yang masing-masing berkaitan erat dengan gaya hidup.
Faktor risiko tersebut adalah tekanan darah tinggi, kurangnya aktivitas fisik, obesitas, diabetes, depresi, merokok, gangguan pendengaran, dan pesta minuman keras.
Oleh karena itu, ada sejumlah cara yang dapat dilakukan untuk mencegah Alzheimer, antara lain:
- Mencegah dan mengelola tekanan darah tinggi.
- Mengelola kadar gula darah dalam tubuh
- Mempertahankan berat badan yang sehat. Makan sehat dan aktivitas fisik yang teratur dapat membantu mempertahankan berat badan yang sehat.
- Aktif secara fisik. Aktivitas fisik dapat meningkatkan kemampuan berpikir, mengurangi risiko depresi dan kecemasan, dan membantu tidur lebih nyenyak.
- Berhenti merokok. Berhenti merokok sekarang juga dapat membantu menjaga kesehatan otak dan mengurangi risiko penyakit jantung, kanker, penyakit paru-paru, dan penyakit lain yang berhubungan dengan merokok.
- Menghindari konsumsi alkohol secara berlebihan dan minum secukupnya. Namun, lebih baik untuk menjauhi alkohol.
- Mencegah dan memperbaiki gangguan pendengaran. Pastikan berbicara dengan ahli kesehatan pendengaran untuk mengobati dan menangani gangguan pendengaran.
- Tidur yang cukup minimal 7 jam per hari atau disesuaikan dengan usia.
Editor: Yonada Nancy