tirto.id - Kabar duka datang dari dunia olahraga. Bintang sepak bola asal Brasil, Edson Arantes do Nascimento atau yang lebih dikenal sebagai Pelé meninggal dunia pada Kamis (29/12/2022) di usianya yang ke-82 tahun.
Hal ini dikonfirmasi langsung oleh pihak keluarga yang mengungkapkan kondisi kesehatan Pelé memang menurun selama beberapa waktu terakhir. Pelé meninggal di Rumah Sakit Albert Einstein Sao Paulo, Brasil setelah berjuang selama satu tahun melawan kanker usus besar.
“Kami semua adalah berkat Anda. Kami mencintaimu tanpa henti. Istirahat dengan damai." kata putri Pelé, Kely Nascimento melalui sebuah unggahan di Instagram pribadinya, @Iamkelynascimento pada Jumat (30/12/2022).
Penyebab Meninggalnya Pelé
Pelé telah didiagnosis menderita kanker usus besar pada 2021 lalu. Melansir Marca, ia diketahui sempat menjalani operasi pengangkatan kanker di bagian kanan usus besarnya di Rumah Sakit Albert Einstein pada September 2021.
Melalui sebuah tweet, Pelé mengungkapkan bahwa kondisinya membaik dan ia rutin menjalani serangkaian tes.
“Teman-teman, saya tidak pingsan dan kesehatan saya sangat baik. Saya mengikuti ujian rutin saya, yang sebelumnya tidak dapat saya lakukan karena pandemi," cuit Pelé melalui Twitter pada 1 September 2021.
Selanjutnya, Pelé terus memfokuskan diri menjalani pengobatan rutin di rumah sakit yang sama. Beberapa bulan setelahnya, Pelé dikonfirmasi menjalani operasi kedua di rumah sakit yang sama.
Ia juga menjalani kemoterapi dan tes rutin untuk mengobati kankernya itu. Kemudian, menurut NBC News pada bulan Desember 2021, Pelé dinyatakan dalam kondisi sehat dan sempat keluar dari rumah sakit.
Sayangnya, sebelas bulan kemudian tepatnya pada November 2022 kondisi Pelé dikabarkan kembali menurun. Ia kembali dilarikan ke Rumah Sakit Albert Einstein karena peradangan dan masalah jantung.
Memasuki bulan Desember outlet media setempat mengabarkan bahwa kondisi Pelé memburuk dan sedang menjalani perawatan intensif. Ia diketahui mengalami komplikasi berupa disfungsi ginjal dan jantung.
Menyusul kabar tersebut, putri Pelé, Kely kembali mengunggah sebuah foto yang menggambarkan bahwa seluruh keluarganya 'pindah' ke rumah sakit. Banyak orang menduga, bahwa hal ini dilakukan karena kondisi Pelé yang semakin parah dan waktunya tidak lama lagi.
“Kami memutuskan dengan para dokter bahwa, karena berbagai alasan, akan lebih baik bagi kami untuk tinggal di sini dengan segala perhatian yang diberikan keluarga baru di Einstein ini,” tulis Kely tepat seminggu sebelum Pelé tutup usia.
Pihak keluarga sendiri belum mengonfirmasi penyebab pasti dari kematian Pelé. Namun, laporan medis soal komplikasi ginjal dan jantung yang beberapa minggu ia derita menjadi kemungkinan terkuat yang menyebabkan Pelé meninggal.
Riwayat Penyakit Pelé Sebelum Meninggal
Kanker bukan satu-satunya riwayat penyakit yang pernah diderita oleh Pelé. Tidak lama setelah pengunduran dirinya dari sepak bola pada 1977, Pelé menjalani operasi besar berupa pengangkatan ginjal.
Dilansir dari StyleCaster, operasi tersebut harus ia jalani setelah mengalami komplikasi akibat patah tulang rusuk. Beberapa tahun kemudian, pada 2014, Pelé kembali dikabarkan masuk rumah sakit karena menderita saluran kandung kemih.
Ia juga sempat memperoleh perawatan intensif selama beberapa minggu dan menerima cuci darah (hemodialisis). Kondisi kesehatannya naik turun selama beberapa tahun terakhir.
Bahkan menurut penuturan sang putri dalam sebuah wawancara di TV Globo pada 2020 Pelé mengalami kendala mobilitas dan tidak bisa berjalan sendiri. Hal itu membuatnya depresi dan menutup diri.
Pelé dinobatkan FIFA sebagai Pemain Terbaik Dunia Abad Ini pada 2000 bersama Diego Maradona. Ia merupakan satu-satunya pemain yang pernah merasakan 3 kali gelar juara Piala Dunia, yaitu pada 1958, 1962, dan 1970.
Di level internasional, Pele adalah top skor Timnas Brasil sepanjang masa dengan 77 gol dari dalam 92 penampilan. Rekor ini tidak bisa disamai penyerang Selecao generasi berikutnya seperti Ronaldo (62 gol), Romario (65 gol), atau Zico (48 gol).
Tentu kematian 'Sang Raja' menjadi duka yang mendalam bagi dunia sepak bola. Bahkan setelah kematiannya pun, Pelé akan tetap menjadi legenda.
Editor: Addi M Idhom