tirto.id -
Proyek ini merupakan kerja sama antara Indonesia dengan Jepang di mana Kementerian Perhubungan sebagai executing agency dan Kementerian PUPR sebagai implementing agency.
“Kami akan membangun flyover dan underpass hingga jembatan penyebrangan orang (JPO) termasuk perbaikan jalan lingkungan di sekitarnya,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono lewat keterangan tertulisnya, Kamis (26/9/2019).
Ia mengatakan, pembangunan tersebut akan menggunakan teknologi dan produ lokal agar lebih hemat dalam biaya pengerjaan dan lebih cepat waktu penyelesaiannya.
“Misalnya pembangunan Flyover Antapani yang menggunakan teknologi Corrugated Mortar Busa Pusjatan (CMP) terbukti bisa menghemat 40 persen dibandingkan beton biasa dan lebih cepat selesai 6 bulan," imbuh Basuki.
Produk lokal lain yang akan digunakan adalah precast concrete girder yang diproduksi oleh pengusaha lokal. "Jadi nanti akan banyak produk dalam negeri yang akan kita manfaatkan,” ujar dia.
Basuki bilang, pengerjaan underpass, flyover, dan JPO akan dimulai tahun 2020 setelah Feasibility Study (FS) kereta semi cepat diselesaikan oleh Japan International Cooperation Agency.
Rencanya, flyover akan diterapkan pada perlintasan sebidang di wilayah perkotaan, sementara underpass akan diterapkan untuk wilayah pedesaan.
“Setelah studi ini selesai kita mulai konstruksi fisik selama mungkin 2-3 tahun. Konektivitas di Pulau Jawa akan menjadi lebih lancar karena Merak,Jakarta, Demak, Semarang, Kudus hingga Surabaya sudah tersambung," terang Basuki.
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Hendra Friana