tirto.id - Tidur siang untuk anak tak kalah pentingnya dengan istirahat di malam hari. Terlebih, telah terbukti secara ilmiah bahwa terdapat sejumlah manfaat tidur siang bagi perkembangan anak, baik secara fisik, otak, hingga suasana hati.
Bahkan, portal kesehatan WebMD menjelaskan bahwa tidur siang merupakan kunci agar anak mendapat jam istirahat yang cukup dan dibutuhkan setiap harinya.
Dengan mendapatkan tidur siang, hal ini tidak hanya baik untuk si kecil, tapi juga baik untuk orang tua agar sama-sama mendapatkan waktu "istirahat" dari mengurus anak.
Waktu Tidur Siang yang Dibutuhkan Anak
Apabila Anda khawatir anak tidur berlebihan, berikut ini adalah waktu tidur siang yang dibutuhkan anak sesuai usianya dilansir dari Hopkins Children Hospital.
- Bayi 0-6 bulan: 2-3 jam
- Bayi 6-12 bulan: dua kali tidur siang, sekitar 20 menit masing-masingnya
- Balita 1-3 tahun: 1-3 jam
- Anak prasekolah 3-5 tahun: rata-rata membutuhkan 11-12 jam tidur, dibagi antara di malam hari dan tidur siang.
- Anak sekolah 5-12 tahun: beberapa anak mungkin masih membutuhkan tidur siang meski tak banyak. Jika tidak bisa tidur siang, atur agar anak tidur lebih cepat di malam hari.
Manfaat Tidur Siang untuk Anak
Adapun manfaat tidur siang yang dapat diperoleh anak yakni sebagai berikut.
1. Membantu anak belajar
Sebuah penelitian pada anak-anak prasekolah menunjukkan bahwa tidur siang membantu meningkatkan kemampuan mereka dalam memainkan permainan memori.
Anak-anak yang secara teratur tidur siang juga memiliki manfaat yang lebih besar dalam kemampuan visual spasial.
Hal ini dapat terjadi sebab saat tubuh dan otak beristirahat, otak anak di saat bersamaan tumbuh serta berkembang dengan optimal.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa tidur siang berpengaruh pada kemampuan anak untuk belajar.
2. Membantu menjaga anak tetap bugar
Penelitian telah menunjukkan bahwa anak-anak yang kurang tidur atau tidurnya tidak teratur cenderung memiliki risiko obesitas yang lebih tinggi.
Salah satu alasan untuk hal ini mungkin terkait dengan kecenderungan mereka makan secara tidak teratur saat merasa lelah.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa anak-anak cenderung mengonsumsi lebih banyak makanan saat mereka kekurangan tidur dan cenderung memilih makanan yang kurang sehat.
Selain itu, saat anak-anak merasa lelah, mereka kurang energi untuk beraktivitas dan berolahraga.
3. Konservasi energi dan perbaikan sel
Santi Andriyani, Kepala Pusat Studi Gender dan Anak Universitas Islam Nahdlatul Ulama (UNISNU) Jepara, dalam laman NU Online menjelaskan bahwa saat anak tidak tidur siang, tubuh akan menggunakan oksigen serta asupan makanan yang dikonsumsinya untuk keperluan aktivitas dan mental.
Namun, ketika anak tidur siang, tubuh akan istirahat dan terjadi perbaikan sel-sel tubuh.
“Sebaliknya ketika anak tidur, jadi semuanya terjadi konservasi energi perbaikan sel-sel tubuh dan pertumbuhan, maka ketika posisi itu tubuh membentuk hormon pertumbuhan. Jadi ketika anak-anak tidur akan memperbaharui sel-sel di tubuh mulai sel kulit, darah, neuron di otak dan lain sebagainya, sehingga daya tangkap anak juga dipengaruhi oleh jumlah jam tidur yang cukup,” papar Santi.
4. Suasana hati lebih baik
Tidaklah asing bagi orang tua bahwa hari tanpa tidur siang bagi anak dapat disertai dengan kegelisahan dan tangisan di malam hari.
Fakta ini didukung oleh penelitian, yaitu sebuah studi menemukan bahwa anak usia dua tahun yang melewatkan tidur siangnya cenderung memiliki suasana hati kurang baik, lebih cemas, dan merespons kejadian yang membuat frustrasi dengan lebih buruk.
5. Kualitas tidur malam hari meningkat
Orang tua tak perlu khawatir anak akan kesulitan tidur di malam hari jika ia tidur di siang hari.
Pasalnya, tidur siang menjaga anak agar tidak terlalu lelah dan memberi waktu bagi tubuh serta pikiran untuk pulih.
Jika anak tidak tidur siang dan terlalu lelah, anak justru akan lebih sulit untuk tertidur dengan mudah di malam hari.
Penulis: Nisa Hayyu Rahmia
Editor: Nur Hidayah Perwitasari