tirto.id - Cegukan (singultus) adalah kontraksi pada otot diafragma yang terjadi secara tiba-tiba dan tanpa disadari. Cegukan bisa sangat mengganggu, terutama saat berpuasa. Lantas, bagaimana cara menghilangkan cegukan saat puasa?
Sebagaimana dijelaskan laman Kementerian Kesehatan, saat kontraksi pada otot yang membatasi dada dan perut terjadi, pita suara akan menutup. Itulah yang menimbulkan suara berbunyi “hik” saat Anda cegukan.
Biasanya, cegukan akan berlangsung hanya beberapa saat, paling tidak beberapa menit saja. Namun, jika Anda mengalami cegukan yang terus-menerus selama lebih dari tiga jam, maka hal ini harus segera Anda waspadai.
Dalam artikel ini akan dibahas bagaimana cara menghentikan cegukan pada saat puasa dan hal-hal terkait untuk menjawab sejumlah pertanyaan umum. Misalnya, apa yang harus dilakukan ketika cegukan? Atau dalam konteks puasa, bagaimana cara mengatasi cegukan tanpa minum air?
Bagaimana Cara Menghentikan Cegukan pada saat Puasa?
Berikut adalah beberapa cara menghilangkan cegukan saat puasa Ramadhan, sebagaimana dirangkum dari laman UMSU, Kementerian Kesehatan, Siloam Hospital, dan RS Mitra Keluarga. Adapun panduan di bawah ini menekankan bagaimana cara mengatasi cegukan tanpa minum air, mengingat kondisi penderita dalam keadaan berpuasa.
1. Menahan napas dalam waktu singkat
Cara menghilangkan cegukan saat puasa yang pertama ialah menahan napas dalam waktu singkat. Cara ini akan meningkatkan kadar karbondioksida dalam darah.
Kadar karbondioksida yang tinggi dalam darah itu akan membantu Anda untuk mengatasi cegukan.
2. Duduk dan mencondongkan tubuh ke depan di atas lutut
Jika Anda cegukan, cobalah untuk duduk dengan kaki ditekuk, lalu dekatkan kaki ke dada dan peluk dengan kedua tangan. Kemudian, condongkan tubuh ke depan untuk memberikan tekanan pada area diafragma.
3. Bernapas menggunakan kantong kertas
Saat Anda cegukan, Anda bisa menggunakan kantong kertas untuk mengatasi masalah ini.
Caranya adalah buka kantong kertas, lalu pegang kantong kertas itu, dan masukkan mulut dan hidung Anda ke dalam kantong kertas itu. Kemudian bernafaslah di dalam kantong kertas itu, hingga cegukan Anda mereda.
4. Mengambil napas dalam-dalam
Salah satu cara menghilangkan cegukan saat puasa adalah dengan mengambil napas dalam-dalam. Lakukan ini secara berulang-ulang, dengan ritme teratur, hingga cegukan Anda teratasi.
5. Menekan hidung dan gerakan menelan
Anda bisa menghentikan cegukan dengan menekan hidung dan melakukan gerakan menelan. Metode ini membantu merilekskan otot-otot diafragma, sehingga cegukan dapat berhenti tanpa harus membuat puasa batal.
6. Memijat area ulu hati dengan lembut
Cara menghilangkan cegukan saat puasa berikutnya, yakni dengan memijat area tertentu. Apa yang dipijat saat cegukan?
Anda dapat memijat area ulu hati dengan lembut. Otot-otot diafragma berada di bawah ulu hati atau di bagian atas perut. Pijatlah area tersebut dengan tekanan lembut menggunakan ujung jari selama 20–30 detik.
7. Memijat area leher
Denyut nadi arteri karotis di leher terasa keras saat disentuh. Saat cegukan, Anda bisa merasakan denyut nadi ini dan memberikan pijatan lembut di daerah tersebut.
Untuk cara menghilangkan cegukan saat puasa, letakkan tangan di atas arteri karotis dan pijat lembut dengan gerakan memutar berlawanan arah jarum jam selama lima detik. Jika diperlukan, ulangi proses ini sampai cegukan berhenti.
Namun, penting untuk melakukan pijatan leher ini dengan hati-hati. Jika memiliki riwayat penyakit sumbatan jantung, disarankan untuk tidak melakukannya. Jika pijatan leher menyebabkan pusing secara tiba-tiba, segera hentikan pijatan tersebut.
8. Mengatur suasana hati
Stres atau kecemasan dapat memicu atau memperparah cegukan. Dengan memusatkan pikiran pada hal-hal menenangkan seperti pemandangan indah atau mendengarkan musik yang menyenangkan, Anda dapat mengalihkan perhatian dari cegukan. Pendekatan ini secara tidak langsung dapat membantu mengurangi gejala cegukan.
9. Menutup kedua telinga
Salah satu metode lain dalam cara menghilangkan cegukan saat puasa, dapat dicoba dengan menutup kedua telinga dengan jari tangan. Ini membantu menurunkan sinyal relaksasi melalui saraf vagus yang terhubung ke diafragma, membantu menghentikan cegukan. Lakukan selama 20–30 detik hingga cegukan mereda.
10. Memperbaiki posisi tubuh
Untuk cara menghilangkan cegukan saat puasa, Anda juga dapat mengatur posisi tubuh. Cobalah berbaring dan letakkan kaki tegak di dinding, sambil memastikan posisi kepala tidak lebih tinggi daripada kaki.
11. Julurkan lidah
Salah satu cara menghilangkan cegukan saat puasa adalah dengan menjulurkan lidah ke luar. Teknik ini diyakini dapat mengurangi tegangan pada diafragma dan merangsang saraf vagus.
Saraf vagus, yang merupakan saraf terpanjang dalam tubuh manusia, memiliki peran penting dalam mengatur berbagai fungsi tubuh, mulai dari gerakan pita suara hingga sistem pencernaan. Iritasi pada saraf ini dapat menyebabkan cegukan. Selain itu, trik ini juga dapat membantu mencegah muntah saat mengalami cegukan.
12. Tekan area mata
Menekan area sekitar mata dengan lembut adalah salah satu opsi lain untuk merangsang saraf vagus. Teknik ini sangat mudah dilakukan tanpa memerlukan alat bantu apa pun. Cukup tutup mata seperti biasa dan tekan area di sekitarnya dengan lembut menggunakan jari.
13. Meditasi
Stres dapat memicu timbulnya cegukan, oleh karena itu penting untuk meredakannya agar cegukan berhenti. Salah satu metode yang terbukti efektif untuk meredakan stres adalah dengan bermeditasi. Jika Anda sudah terbiasa dengan teknik meditasi untuk relaksasi, disarankan untuk tetap melanjutkan praktik yang baik ini.
Apa Penyebab Cegukan?
Setelah memahami bagaimana cara menghentikan cegukan pada saat puasa, tak ada salahnya jika Anda juga mengetahui apa penyebab cegukan itu bisa terjadi.
Cegukan terjadi karena otot diafragma berkontraksi tanpa sengaja dan tiba-tiba. Kontraksi otot diafragma yang berlangsung sebentar ini dipicu oleh beberapa hal seperti:
- Menelan udara saat mengunyah atau menghisap permen;
- Mengonsumsi makanan yang panas dan pedas;
- Mengalami perubahan suhu secara tiba-tiba;
- Makan terlalu banyak atau terlalu cepat;
- Menelan terlalu banyak udara (aerophagia);
- Mengonsumsi minuman bersoda atau beralkohol;
- Merasa gugup, terlalu bersemangat, atau stres.
Sementara, cegukan yang berlangsung selama lebih dari dua hari dapat dipicu oleh beberapa hal, seperti:
- Adanya gangguan pada sistem pencernaan, seperti gastritis, tukak lambung, pankreatitis, kanker pankreas, kanker lambung, penyakit radang usus, penyumbatan usus, atau hepatitis;
- Memiliki gangguan metabolik, seperti kecanduan alkohol, diabetes, dan gangguan elektrolit;
- Mengidap gangguan ginjal, seperti gagal ginjal kronis;
- Anda mengalami gangguan saraf akibat peradangan pada saluran napas, atau karena adanya tumor atau kista di leher;
- Ada gangguan pada otak, seperti stroke hemoragik, radang dan infeksi otak, tumor otak, multiple sclerosis, dan hidrosefalus;
- Mengalami gangguan di rongga dada, misalnya pneumonia, bronkitis, tuberkulosis, asma, cedera pada dada, dan emboli paru
- Mengidap gangguan jantung, contohnya serangan jantung dan peradangan selaput jantung;
- Anda memiliki gangguan mental, misalnya gangguan kepribadian, kecemasan, dan stres;
- Pernah melakukan operasi pada dada atau perut;
- Efek samping penggunaan obat-obatan tertentu.
Apa Saja Gejala Cegukan?
Setelah mengetahui apa yang harus dilakukan ketika cegukan dan memahami apa saja penyebabnya, kini ketahui lebih dalam apa saja gejala cegukan tersebut.
Beberapa gejala cegukan seperti dilansir dari Kementerian Kesehatan di antaranya adalah:
Terasa adanya tekanan di dada, perut, atau tenggorokan
Cegukan umumnya terjadi selama beberapa menit, tetapi bisa juga lebih lama
Pada kondisi tertentu, cegukan bisa berlangsung selama lebih dari dua hari atau bahkan lebih dari satu bulan. Cegukan semacam ini disebut sebagai cegukan berkepanjangan (persistent).
Penulis: Lucia Dianawuri
Editor: Dhita Koesno
Penyelaras: Ibnu Azis