tirto.id - Civitas Universitas Amikom Yogyakarta menggelar aksi 1.000 lilin untuk almarhum Rheza Sendy Pratama di lapangan Basket Universitas Amikom, pada Kamis (4/9/2025). Aksi solidaritas ini dilakukan untuk mengecam tindak represif aparat kepolisian yang menewaskan Rheza saat berunjuk rasa.
Pantauan kontributor Tirto di lokasi, massa yang terdiri dari mahasiswa, dosen, hingga jajaran rektorat tampak berdatangan sejak pukul 15.00 WIB.

Foto Rheza terpajang di hadapan massa yang hadir. Almamater kampus, disematkan pada foto almarhum. Di depannya, setumpuk bunga krisan berwarna merah dan putih jadi perlambang duka.
Acara dimulai dengan melaksanakan Salat Gaib berjamaah. Para civitas kampus yang terdiri dari dosen dan mahasiswa serentak menyalakan lilin dan dilanjutkan dengan doa bersama untuk almarhum.
Ratusan mahasiswa memejamkan mata, berdoa dengan khusyuk. Beberapa di antaranya, bahkan tampak tak kuasa menahan tangis sembari memegang erat lilin di tangannya.
Aksi itu diakhiri dengan membacakan pernyataan sikap dari BEM Universitas Amikom diikuti seluruh mahasiswa.
Ketua BEM Universitas Amikom, Alvito Afriansyah, dalam membacakan pernyataan sikap yang menegaskan kecaman terhadap tindak represi aparat kepolisian dalam menangani demonstrasi.
“Kami keluarga besar mahasiswa Universitas Amikom Yogyakarta dengan tegas menyatakan sikap. Satu, mengecam keras tindakan represif aparat kepolisian saat pengamanan aksi demonstrasi sehingga menyebabkan jatuhnya korban jiwa,” sebut Alvito membacakan pernyataan sikap dengan suara lantang seusai acara.
Alvito bilang, aparat kepolisian seharusnya menjadi pelindung rakyat bukan malah menjadi alat penindas yang menebar ketakutan.
Ia juga menuntut agar Polda DIY segera mengusut tuntas penyebab meninggalnya almarhum Rheza secara transparan, akuntabel, dan terbuka untuk publik.
Lebih lanjut, Alvito menjelaskan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) untuk menuntut keadilan dan fakta-fakta terkait kasus kematian rekannya.
Perihal temuan surat tuntutan yang beredar di media sosial soal keluarga tidak melakukan tuntutan pihak mana pun. Alvito berencana akan menjadikan hal itu sebagai landasan untuk meminta pertanggungjawaban kepada Polda DIY.
“Kami akan mencari tahu apakah betul informasi ini. Surat tuntutan ini hadir karena keterpaksaan atau seperti apa, kalau keterpaksaan khawatirnya ada intimidasi dari pihak yang tidak bertanggung jawab kemudian dari keluarga korban tidak melakukan tuntutan,”tandasnya.

Sementara itu, Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Universitas Amikom Yogyakarta, Achmad Fauzi, mengatakan agenda ini diinisiasi oleh BEM dan senat mahasiswa untuk menggelar doa pada almarhum Rheza.
"Hari ini lembaga bersama teman-teman Badan Eksekutif Mahasiswa dan Senat Mahasiswa mengadakan doa bersama dengan tema Seribu Lilin. Jadi temanya untuk mendoakan saudara Rheza karena civitas universitas dan mahasiswa banyak yang belum hadir di rumah almarhum, sehingga hari ini kita akan doa di kampus," ujar Achmad.
Penulis: Abdul Haris
Editor: Siti Fatimah
Masuk tirto.id


































