tirto.id - Kebakaran dapat terjadi di mana saja dan kapan saja, termasuk saat sedang berada di area publik seperti mal. Oleh karena itu, setiap orang khususnya para orang tua yang memiliki anak sebaiknya memahami cara evakuasi diri dan keluarga saat kebakaran di mal.
Peristiwa kebakaran baru-baru ini melanda dua mal besar di Indonesia, yaitu Malang Plaza dan Trans Studio Mall Makassar. Malang Plaza terbakar dini hari tadi, Selasa (2/5/2023) sekitar pukul 00.30 WIB.
Tidak dilaporkan adanya korban jiwa dalam peristiwa ini karena mal sedang tidak beroperasi saat kebakaran terjadi. Sayangnya, sejumlah petugas harus dilarikan ke rumah sakit karena luka dan puluhan stan hangus terbakar.
Sementara, Trans Studio Mall Makassar terbakar pada Senin (24/4/2023) bertepatan dengan periode libur Lebaran 2023. Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 18.00 WITA saat mal sedang ramai pengunjung.
Akibatnya, kebakaran tersebut menyebabkan kepanikan. Beruntung tidak ada korban jiwa atas peristiwa kebakaran ini. Namun, menurut Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Makassar sebanyak 64 orang mengalami luka-luka.
Cara Evakuasi Diri dan Keluarga Saat Kebakaran di Mal
Peristiwa kebakaran di area publik ramai seperti mal bisa jadi lebih berbahaya. Selain jangkauan ke area aman lebih jauh, kepanikan dan kerumunan pengunjung rentan terjadi.
Dikutip Frontpoint, berdasarkan statistik korban kebakaran di dalam ruangan hanya memiliki waktu 120 detik atau sekitar 2 menit untuk mengevakuasi diri. Waktu yang sangat singkat untuk memastikan diri sendiri dan keluarga aman.
Ini tentu menjadi alasan yang tepat untuk mempelajari cara evakuasi diri yang tepat bersama keluarga.
Menurut Pemadam Kebakaran Kota Portland, Oregon, Amerika Serikat, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk evakuasi diri dan keluarga saat kebakaran di area publik, sebagai berikut:
1. Ketahui lokasi pintu keluar dan pintu darurat saat di mal
Sebelum masuk ke area publik seperti mal, pastikan telah mengetahui lokasi pintu keluar dan pintu darurat. Ini akan membantu Anda dan keluarga menemukan jalur evakuasi yang tepat.
2. Tentukan titik pertemuan saat terjadi kondisi darurat
Beri tahu keluarga dan anak-anak yang pergi bersama tentang lokasi titik pertemuan saat terjadi kondisi darurat.
Pastikan titik pertemuan tidak berada jauh dari lokasi mal dan berada di zona aman. Ini mengantisipasi situasi jika kebakaran terjadi ketika keluarga pergi saling terpisah di mal.
Menentukan titik pertemuan dapat membantu keluarga mencapai lokasi dengan aman tanpa saling mencari satu sama lain yang menghabiskan waktu penyelamatan.
3. Terus bergerak dan perhatikan sekitar
National Fire Protection Association (NFPA) menyebutkan saat terjadi kebakaran di ruang publik hindari berdiam diri terlalu lama.
Jalan terus menuju pintu keluar dan perhatikan langkah untuk mencegah tersandung. Listrik kemungkinan akan mati ketika terjadi kebakaran, oleh karena itu, pastikan berjalan di jalur yang tepat.
Perhatikan sekitar, jika ada yang jatuh segera tarik mereka berdiri untuk mencegah korban terinjak.
4. Pastikan anak tetap dalam jangkauan
Pastikan posisi anak tetap dalam jangkauan. Ketika kebakaran terjadi, gandeng anak dengan erat dan minta mereka untuk tetap berjalan menunju pintu keluar.
Anak-anak yang berusia lebih kecil dapat digendong alih-alih ditaruh di kereta dorong atau stroller.
5. Tinggalkan stroller dan barang besar di tempat yang aman
Stroller dan barang bawaan besar lainnya bisa jadi menyulitkan proses evakuasi, khususnya saat melewati tangga darurat. Oleh karena itu, tinggalkan kedua barang ini di tempat yang aman dan jauh dari jalur keluar.
Jangan meninggalkan stroller dan barang besar di sembarang tempat karena bisa menghalangi orang lain mengevakuasi diri. Stroller bisa ditaruh di sisi meja informasi atau sisi meja stand yang tidak dilalui orang.
6. Jangan berhenti untuk mengambil barang-barang
Hindari membuang waktu untuk mengambil barang-barang. Alih-alih berhenti untuk mengambil barang, gunakan waktu yang singkat untuk memastikan seluruh anggota keluarga telah siap mengevakuasi diri.
7. Berhati-hati saat melangkah di tangga
Berhati-hatilah saat melangkah di tangga dan area landai lainnya. Kekuatan kerumunan yang bergerak bisa jadi sulit dikendalikan sehingga dapat menyebabkan tersandung, jatuh, bahkan terinjak-injak.
Hindari saling dorong dan jika memungkinkan selalu pegang tepian tangga atau dinding ketika melalui area landai.
8. Jika jatuh, bangunlah secepat mungkin
Jika jatuh bangunlah secepat mungkin. Namun, jika kesulitan bangun menurut Pemadam Kebakaran Kota Portland Anda dapat menjangkau tangan orang lain atau pakaian seseorang untuk membantu berdiri.
Jika masih juga tidak bisa bangun, cobalah manuver diri dengan merangkak ke arah yang sama dengan kerumunan.
9. Jauhi kerumunan dan kepanikan
Perhatikan lokasi pintu keluar, jika terjadi situasi penyerbuan akibat kerumunan dan kepanikan hindari menuju ke arah tersebut.
Jika berada di tengah-tengah barisan kerumunan, gerakan kaki secara diagonal menuju aliran jalur yang lebih lambat. Cari pintu keluar alternatif, seperti pintu belakang atau jendela.
Dalam keadaan darurat pengunjung boleh menggunakan pemecah kaca atau kursi untuk membuka jalur evakuasi baru.
10. Hindari penggunaan lift
Jangan pernah menggunakan lift saat terjadi kebakaran di mal. Seperti yang disebutkan sebelumnya, listrik bisa padam saat terjadi kebakaran sehingga dapat menghentikan kinerja lift sewaktu-waktu. Alih-alih menggunakan lift gunakan tangga darurat dan tangga umum
Editor: Yantina Debora