Menuju konten utama

Zulhas Klaim Stabilitas Pangan Aman Meski Ada Demo

Zulhas tetap mengupayakan stabilitas pangan di Tanah Air melalui sejumlah program percepatan swasembada pangan, air, dan energi.

Zulhas Klaim Stabilitas Pangan Aman Meski Ada Demo
Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (tengah) bersama Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar (kedua kiri), Dirut Bulog Wahyu Suparyono (kiri), Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono (ketiga kanan), Menteri Perdagangan Budi Santoso (kedua kanan), Wakil Menteri Pertanian Sudaryono (kanan) dan Pj Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana (ketiga kiri) menyampaikan keterangan pers usai menghadiri Rapat Koordinasi Terbatas Bidang Pangan Provinsi Jateng di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Semarang, Jawa Tengah, Selasa (31/12/2024). Rakor terbatas yang dihadiri tujuh menteri Kabinet Merah Putih dan Wali Kota serta Bupati se-Jateng itu membahas pendistribusian pupuk bersubsidi, peningkatan jaringan irigasi, ketersediaan bahan pangan, dan peningkatan jaringan infrastruktur untuk membangun komitmen ketahanan pangan pada tahun 2025 di wilayah Jawa Tengah. ANTARA FOTO/Makna Zaezar/aww.

tirto.id - Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas), mengeklaim stabilitas pangan tergolong aman meski ada aksi unjuk rasa di berbagai titik di Tanah Air. Hal ini ia nyatakan usai aksi demo di sejumlah titik berangsur mereda, Selasa (2/9/2025).

"Nanti kita lihat, insyaallah kalau soal pangan, lancar," sebutnya usai mengikuti rapat koordinasi pengendalian inflasi di Kantor Kementerian Dalam Negeri, Jakarta Pusat, Selasa.

Di satu sisi, Zulhas tetap mengupayakan stabilitas pangan di Tanah Air melalui sejumlah program. Salah satu di antaranya, yakni percepatan swasembada pangan, air, dan energi.

Ia menyatakan, kementerian/lembaga akan mempercepat pembentukan lahan padi serta jagung baru agar produksi pangan meningkat. Kemudian, kementerian/lembaga juga bakal fokus meningkatkan produksi bahan pangan hewani.

Zulhas turut meminta penyaluran beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) semakin digencarkan melalui pasar tradisional.

"Agar Bulog bersama pemerintah daerah mempercepat yang sudah diputuskan itu penyaluran SPHP 1,3 juta, bukan dalam bentuk bazar, tapi masuk ke pasar-pasar," sebutnya.

"Kalau bazar kan lama nyerapnya, tapi kalau pasar tradisional tiap kecamatan ada, tiap kabupaten ada," lanjut Zulhas.

Untuk diketahui, aksi unjuk rasa berlangsung di berbagai titik se-Tanah Air sejak 25 Agustus-1 September 2025. Kerugian imbas aksi unjuk rasa juga tidak sedikit. Di DKI Jakarta misalnya, Gubernur DKI Pramono Anung mengeklaim kerugian imbas demo senilai Rp51 miliar.

Kata dia, kerugian miliaran rupiah itu timbul akibat kerusakan fasilitas sosial dan fasilitas umum seperti halte Transjakarta dan stasiun MRT.

Baca juga artikel terkait ZULHAS atau tulisan lainnya dari Muhammad Naufal

tirto.id - Insider
Reporter: Muhammad Naufal
Penulis: Muhammad Naufal
Editor: Dwi Aditya Putra