Menuju konten utama

Warganet Malaysia Boikot Tesla Imbas Elon Musk Dukung Trump

Penolakan Tesla di Malaysia semakin menguat setelah Donald Trump mengumumkan rencana AS untuk mengambil alih kendali Gaza.

Warganet Malaysia Boikot Tesla Imbas Elon Musk Dukung Trump
CEO Tesla Motors, Elon Musk [Foto/REUTERS/Stephen Lam]

tirto.id - Seruan boikot terhadap perusahaan pembuat mobil listrik, Tesla, meningkat di Malaysia. Seruan boikot terjadi setelah CEO Tesla, Elon Musk, memberikan dukungan terhadap Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang memicu kontroversi karena hendak menggusur warga Palestina.

Di media sosial, warga Malaysia tak tinggal diam menanggapi peluncuran model Y terbaru Tesla alias Juniper. Warga Malaysia menjuluki model itu sebagai mobil swastika. Swastika sendiri merupakan lambang dari Partai Nazi, yang pernah dipimpin Adolf Hitler.

Adapun swastika pertama kali dipakai sebagai julukan di Eropa usai gerakan tangan Musk saat pelantikan Trump sebagai Presiden AS. Banyak orang menganggap gerakan tangan Musk menyerupai penghormatan Nazi.

"Tidak menyentuh swastika ini," demikian bunyi komentar akun Adnan Abdullah pada unggahan Facebook situs ulasan mobil terkait peluncuran Model Y.

Musk membantah gerakan tangan itu berkaitan dengan penghormatan Nazi. Melalui cuitan di X/Twitter, Elon Musk menilai para pengkritiknya perlu trik kotor yang lebih baik. Ia juga menyebut perbandingan dengan pemimpin Nazi, Adolf Hitler, sebagai sesuatu yang membosankan.

Menurut laporan Newsweek, para aktivis di London menempelkan stiker bertuliskan "Jangan beli swastika" pada ratusan Tesla di kota itu untuk mengumpulkan dana bagi gerakan anti-fasis. Frasa itu kini telah menyebar ke Asia Tenggara.

Penolakan Tesla di Malaysia semakin menguat setelah Trump, pada 4 Februari 2025, mengumumkan rencana AS untuk mengambil alih kendali Gaza guna membangun kembali jalur tersebut menjadi Riviera Timur Tengah dan merelokasi warga Palestina ke negara lain, seperti Mesir dan Yordania.

Selama beberapa dekade, Malaysia telah menjadi pendukung setia perjuangan Palestina. Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, adalah tokoh terkemuka di kawasan itu yang menentang perang Israel di Gaza.

Warga Malaysia membanjiri media sosial dengan ratusan komentar yang mengecam Elon Musk dan Tesla karena mendukung rencana Trump.

Netizen Malaysia turut membandingkan hubungan Tesla dengan Trump dan Israel dengan hubungan produsen mobil Jerman dan Nazi selama Perang Dunia II.

Meski demikian, boikot Tesla diyakini tidak akan banyak berpengaruh pada tujuan Malaysia mengubah 70 persen kendaraan milik pribadi menjadi kendaraan listrik pada 2050.

Wakil Direktur Pelaksana BowerGroupAsia, Heikal Rosnan, menyatakan kekuatan pasar Malaysia sudah condong ke merek-merek Cina dan domestik yang lebih terjangkau.

Heikal mengatakan harga Tesla yang tinggi membuatnya jauh kurang menarik dibandingkan dengan penawaran merek lokal seperti Proton dan Perodua. Kurangnya investasi perusahaan AS dalam infrastruktur dan layanan baru di Malaysia juga membuat Tesla kalah bersaing dengan produsen kendaraan listrik Cina.

Baca juga artikel terkait TESLA atau tulisan lainnya dari Muhammad Naufal

tirto.id - Politik
Reporter: Muhammad Naufal
Penulis: Muhammad Naufal
Editor: Bayu Septianto