Menuju konten utama

Wali Kota Solo Bakal Kirim Warga Bermasalah ke Barak Militer

Respati telah berkomunikasi dengan Grup II Kopassus Kandang Menjangan yang berlokasi di Kecamatan Kartosuro.

Wali Kota Solo Bakal Kirim Warga Bermasalah ke Barak Militer
Wali Kota Surakarta, Respati Ardi berencana terapkan kebijakan pengiriman warga bermasalah hukum ke barak militer seperti yang dilakukan Gubernur Jabar Dedi Mulyadi. tirto.id/Febri

tirto.id - Wali Kota Surakarta atau Solo, Respati Ardi, akan meniru langkah Gubernur Jawa Barat (Jabar), Dedi Mulyadi, untuk mengirimkan warga atau masyarakat bermasalah ke barak militer.

Dedi Mulyadi membuat kebijakan untuk remaja atau anak sekolah yang bermasalah untuk dikirim ke barak militer. Tapi di Solo, langkah tersebut akan diperluas oleh Respati.

Ditemui di sela kegiatan peninjauan RS Bhayangkara Solo, Respati menjelaskan bahwa dirinya tidak hanya konsen untuk siswa sekolah maupun remaja. Namun juga warga Solo yang bermasalah.

Respati menerangkan, warga lain yang terbukti membuat onar atau bermasalah dengan hukum, sesuai Peraturan Daerah (Perda) Ketentraman dan Ketertiban Umum (Trantibmum), akan dia kirim ke barak militer.

"Jadi bukan pelajar tapi oknum-oknum remaja maupun tua yang melakukan vandalisme. Pokoknya Perda Trantibkum itu keluar terkait mabuk berkelompok, tipiring (Tindak Pidana Ringan) lah," ujar Respati.

Respati juga mengaku telah berkomunikasi dengan Grup II Kopassus Kandang Menjangan yang berlokasi di Kecamatan Kartosuro, Kabupaten Sukoharjo.

Namun demikian, pendirian barak militer untuk warga bermasalah di Solo masih menunggu persetujuan Danjen Kopassus.

"Kemarin Pak Kepala Grup 2 (Kopassus Kandang Menjangan) sudah menyampaikan akan minta izin ke Danjen (Kopassus) dulu. Nah nanti kalau sudah oke, untuk warga terjaring Trantibkum itu akan masuk ke barak Kopassus," lanjut dia.

Disinggung terkait target realisasi kebijakan tersebut, Respati menegaskan bahwa tengah mempercepat segala prosesnya.

"Sesegera mungkin setelah Perda Trantibkum itu keluar," tegasnya.

Dalam kesempatan tersebut, Respati menjelaskan latar belakang ingin menggenjot kebijakan yang hampir serupa dengan yang dilakukan oleh Gubernur Jabar.

Eks Ketua HIPMI Solo itu menerangkan, karena ketertiban umum di Kota Bengawan yang terganggu, bisa mempengaruhi iklim investasi.

"Latar belakangnya karena kita (pemerintah) sudah sangat lunak dan sangat baik kepada masyarakat. Terkadang kelunakan kita itu membuat mereka tidak jera. Kedua adalah iklim investasi di Solo menurun cuma gara-gara oknum tidak bertanggung jawab," pungkasnya.

Baca juga artikel terkait WALI KOTA SOLO atau tulisan lainnya dari Febri Nugroho

tirto.id - Flash News
Kontributor: Febri Nugroho
Penulis: Febri Nugroho
Editor: Siti Fatimah