tirto.id - Wakil Ketua DPR RI Fraksi Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, enggan berkomentar lebih jauh terkait klaim Gatot Nurmantyo yang mengaku dicopot dari dinas kemiliteran Panglima TNI karena getol menyerukan pemutaran film G30SPKI dan bahaya komunisme.
"Kalau terkait isu ajakan menonton dan pemecatan, saya pikir saya tidak mau komentar ya, karena kita tidak mau berasumsi," kata Dasco pada Kamis (24/9/2020) pagi.
Kata Dasco, film G30SPKI bukan film terlarang dan bisa ditonton dalam momen-momen tertentu untuk mengingat sejarah Indonesia.
Kata dia, masyarakat boleh menonton dan boleh juga tidak, sehingga memang tidak ada unsur paksaan. "Karena itu tidak ada larangan dan tidak ada keharusan," katanya.
Begitu juga soal akurasi kebenaran film tersebut, kata Dasco. Ia bilang, dirinya juga tidak tahu secara benar kejadian yang sebenarnya pada malam 30 September hingga 1 Oktober 1965. Kejadian sebenarnya, hanya diketahui dari naskah-naskah sejarah.
Ia menilai, sebaiknya film G30SPKI dianggap sebagai upaya masyarakat Indonesia mengingat sejarah dan hiburan saja.
"Film juga kan durasinya enggak mungkin, kemudian untuk memuat semua kejadian. Kita anggap ya film itu sebagai mengingat sejarah kehidupan sekaligus hiburan," katanya.
Mantan Panglima TNI Jenderal (purn) Gatot Nurmantyo menghidupkan lagi narasi usang soal Partai Komunis Indonesia (PKI) menjelang 30 September. Gatot menuding PKI, partai yang dinyatakan terlarang di Indonesia sejak 54 tahun lalu, ada di pemerintahan Joko Widodo.
Tudingannya terkait dengan suksesi Panglima TNI. Gatot menjabat panglima selama dua tahun lima bulan. Ia diganti empat bulan sebelum masa tugas berakhir. Gatot bilang ia diganti karena mewajibkan jajarannya untuk nonton bareng film berjudul ‘Penumpasan Pengkhianatan G30S/PKI’ berdurasi 271 menit dan dibuat pada 1984 mulai 18 September 2017—tiga bulan sebelum diganti. Ia membuat perintah ke tiga matra di bawahnya melalui telegram khusus.
“Saat itu saya punya sahabat dari PDIP meminta untuk dihentikan [kebijakan nonton bareng G30S/PKI]. Kalau tidak Pak Gatot akan diganti. Tapi saya gas, karena ini benar-benar berbahaya. Dan saya benar-benar diganti,” katanya dalam sebuah dialog daring.
Penulis: Haris Prabowo
Editor: Maya Saputri