Menuju konten utama

Vespa Makin Tua di antara Anak-Anak Muda

Vespa dibangun dengan sejarah panjang, meski punya banyak saingan, sejumlah kelebihan membuatnya bertahan sejak 1946

Vespa Makin Tua di antara Anak-Anak Muda
Juri memberikan penilaian terhadap motor Vespa milik peserta kontes di Gor Jayabaya Kota Kediri, Jawa Timur, Minggu (5/8). ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani

tirto.id - Skuter identik dengan nama besar Vespa. Pada 23 April 2019, usia Vespa sudah genap 73 tahun. Bila manusia tentu sudah tua renta. Usia Vespa sebagai produk skuter buatan Piaggio ini memang sudah tak muda, bahkan ia jadi salah satu skuter yang bertahan melewati berbagai zaman, dan diganderungi anak-anak muda.

Semua ini bermula pada April 1946, untuk pertama kalinya model transportasi baru yang fungsional dan inovatif diperkenalkan kepada masyarakat umum di Golf Club, Roma, Italia. Vespa pun berhasil menarik perhatian publik, ia memberikan kejutan, namun juga dibayangi sedikit keraguan.

Sebab kondisi Italia saat itu tengah bergejolak usai Perang Dunia kedua. Vespa sejatinya berangkat dari kehancuran ekonomi dan infrastruktur Italia. Meski lantas mendapat kesuksesan besar dan sorotan media massa.

Dikutip dari laman resmi Vespa, saat itu penjualan pertama bermula dari dealer kecil yang menjual Vespa 98 cc model standar seharga 55 ribu Lira Italia atau sekitar Rp455 ribu dan model deluxe yang dibanderol 66 ribu Lira Italia atau sekitar Rp546 ribu.

Piaggio, perusahaan yang menciptakan Vespa, awalnya didirikan pada akhir abad ke-19. Perusahaan ini bergerak dalam bisnis perlengkapan kapal dan telah berkembang menjadi konstruksi kereta api serta pembuatan pesawat, seperti dilansir dari The Local.

Karena pekerjaannya dalam membangun pesawat terbang menjadi target selama perang, pabrik-pabrik Piaggio hancur total. Lebih buruknya, Italia telah menandatangani perjanjian untuk tidak meneliti atau memproduksi pesawat selama 10 tahun setelah perang berakhir.

Piaggio lantas memutuskan untuk masuk ke bisnis sepeda motor, dengan mendekati Corradino D’Ascanio untuk merancang produk baru. Corradino adalah seorang insinyur ulung yang pada usia 15 tahun telah merancang sendiri helicopter pertama Italia.

Inspirasi membuat Vespa datang ketika pesawat-pesawat sekutu menjatuhkan kendaraan yang kuat tapi kompak dengan parasut ke Milan dan Turin. Motor-motor itu lantas dipakai oleh para pejuang untuk berperang.

Dengan bantuan sekutu, pabrik-pabrik mulai dibangun kembali. Corradino berencana memenuhi kebutuhan transportasi yang dapat diandalkan tapi juga terjangkau untuk kebutuhan dalam kota. Sampai di sini Vespa punya peran penting membangkitkan perekonomian Italia dan membantu negara itu bangkit kembali setelah perang.

Keunggulan Vespa

Corradino pada saat itu merasa sepeda motor terlalu besar, kotor, dan tidak dapat diandalkan. Jadi dia mulai membuat kendaraan roda dua yang tidak terasa seperti motor. Dia memindahkan persneling ke setang untuk kenyamanan, dan menempatkan mesin di bawah jok untuk menjaga pengendara dan pakaian mereka terlindungi dari kotoran serta cipratan air.

Untuk dapur pacunya, saat pertama hadir Vespa menggunakan mesin 2-tak yang cukup sederhana. Hal ini pula yang membuatnya lebih ringkas dan tahan banting. Performanya juga terbilang cukup untuk motor yang lahir di tahun 1946. Mesin berkapasitas 98 cc satu-silinder berpendingin udara dengan karburator ini sanggup menghasilkan tenaga mencapai 4,2 dk.

Meski punya mesin tergolong kecil, tarikan Vespa terkenal kuat dan spontan. Hal ini berkat sistem transmisi roda gigi yang tanpa perantara alias enggak pakai rantai. Dengan spesifikasi seperti ini, Vespa memiliki daya untuk menanjak yang cukup kuat. Pun begitu dengan sistem pendinginan mesin yang lebih stabil, meski mesinnya ada di belakang.

Vespa juga hanya memiliki satu garpu fork di depan, sehingga membuat roda depannya mirip pesawat. Konstruksi ini juga disebut lebih memudahkan saat melepas roda depan. Urusan rangkanya, Vespa menganut bodi monokok yang mana seluruhnya terbuat dari besi.

Bodi Vespa yang terbuat dari besi ini sekaligus menjadi kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya punya daya tahan yang baik, namun kekurangannya mudah sekali terserang karat, terutama bila pemiliknya malas melakukan perawatan pada eksterior.

Selain di Italia yang menjadi pasar terbesarnya, Vespa juga telah diproduksi di 13 negara di dunia. Laporan BBC menyebutkan, Piaggio telah memproduksi lebih dari 150 model Vespa dan telah beradaptasi dengan perubahan kebutuhan dan mode. Vespa juga disebutkan telah menjual hingga lebih dari 16 juta skuter di seluruh dunia.

Kesuksesan Vespa yang punya tampang 'abadi' sempat ditiru oleh sejumlah pabrikan motor lain di dunia, mulai dari Fuji Rabbit di Jepang, Zundapp di Jerman, Triumph Tigress di Inggris, hingga Vyatka di Rusia. Produsen-produsen ini juga membuat motor tanpa rantai dan mempunyai bodi dengan cover pelindung di bagian depan. Sementara bodi belakangnya juga menggunakan desain model lebah, seperti yang dianut D’Ascanio saat merancang Vespa.

Infografik Veergahayu Vespa
undefined

Vespa dan Anak Muda

Inggris jadi negara kedua setelah Italia, yang bisa menjual Vespa dengan jumlah terbanyak. Dari posisi harga yang cukup bersahabat, membuat Vespa dapat diterima oleh sebagian masyarakat terutama anak muda.

Telegraph mengatakan, sejumlah siswa seni atau remaja kelas pekerja di posisi rendah sampai menamai dirinya sebagai mod. Mod sendiri merupakan kependekan dari kata modernism atau modernist. Mereka disebut bersifat narsis, hedonis, dan konsumeris. Subkultur mod juga terobsesi dengan musik dan tren fashion terbaru.

Saat itu setelan jas atau parka yang awalnya dirancang untuk menjaga agar tentara tetap hangat selama berperang dipakai sebagai outfit berkendara. Tak lupa mereka mengendarai skuter sebagai alat transportasi, termasuk Vespa.

Mereka biasa bersama-sama memenuhi jalan untuk menghadiri suatu konser atau acara. Motor ini sengaja dipilih karena pada waktu itu skuter punya harga lebih terjangkau ketimbang alat transportasi lainnya.

Namun, karakter anak muda bisa dibilang dekat dengan Vespa yang memiliki tampilan unik dan hasrat anak muda yang ingin tampil beda. Sejak awal, produsen Vespa memang sudah mengincar segmen pasar anak muda, termasuk di Indonesia.

Di Indonesia, Vespa bernaung di bawah PT Piaggio Indonesia dengan menjual berbagai varian antara lain LX, S, Primavera, Sprint, GTS, 946. Pada Rabu (24/4), Piaggio Indonesia menambah barisan model yaitu dengan meluncurkan model baru Vespa Sprint Notte.

Selebihnya banyak sederetan model lawas Vespa yang pernah dijual di pasar. Vespa Primavera ET3 1976 misalnya, Vespa ET3 Primavera dikembangkan pada 1970an untuk menggaet pasar anak muda, yakni dengan memberikan detail unik seperti sadel dari bahan denim atau jeans.

Juga ada Vespa 50 special revival, model ini dirilis kembali di awal tahun 1990an. Vespa ini merupakan model yang paling populer di kalangan anak muda di tahun 60an. Akhirnya model tersebut khusus dibuat kembali pada tahun 1991 namun terbatas hanya 3.000 unit.

"Vespa ini ditujukan untuk para pengendara muda yang belum lahir di tahun 60an atau bagi yang belum mampu membeli Vespa pada saat itu," jelas Vespa dalam laman resminya.

Selain model baru, penggemar Vespa klasik masih terus ada di bawah komunitas-komunitas club Vespa dengan semangat "kebersamaan" di banyak kota-kota di Indonesia. Di usianya yang makin tua, Vespa masih melekat dengan anak-anak muda.

Baca juga artikel terkait VESPA atau tulisan lainnya dari Dio Dananjaya

tirto.id - Otomotif
Penulis: Dio Dananjaya
Editor: Suhendra