Menuju konten utama
Bolehkah Bayi Keluar Malam?

Umur Berapa Bayi Boleh Keluar Malam dan Apa Saja Bahayanya?

Bolehkah bayi keluar malam? Umur berapa bayi boleh keluar malam? Apa saja bahayanya? Simak artikel berikut untuk penjelasan lengkapnya.

Umur Berapa Bayi Boleh Keluar Malam dan Apa Saja Bahayanya?
Ilustrasi menggendong bayi pada malam hari. (FOTO/iStockphoto)

tirto.id - Bayi terbangun saat malam merupakan hal lumrah, tetapi kerap menjadi masalah bagi sang ibu. Namun, dalam kondisi itu, membawa bayi keluar malam kerap menjadi solusi para ibu. Lantas, apakah itu dibolehkan menurut medis? Umur berapa bayi boleh keluar malam?

Secara medis, tidak ada patokan umur berapa bayi boleh ke luar rumah, baik siang atau malam. Namun, kondisi cuaca dan suhu lingkungan tetap harus diperhatikan sebelum membawa sang buah hati ke luar rumah.

Ketika cuaca sedang dingin, ibu mesti memperhatikan pakaian yang dikenakan bayi sebelum membawanya ke luar rumah. Baju berlapis dan penutup kepala sangat direkomendasikan untuk menjaga suhu tubuh bayi tetap hangat.

Hal serupa berlaku ketika mengajak bayi baru lahir keluar rumah saat siang hari. Paparan sinar matahari harus dibatasi karena kulit bayi cenderung sensitif, terutama untuk newborn baby.

Bolehkah Membawa Bayi Keluar Malam?

Pada umumnya, bayi membutuhkan waktu tidur lebih lama. Namun, hal itu tergantung usia dan perkembangan bayi. Bayi baru lahir berusia 0-1 bulan butuh beristirahat selama 14-18 jam dalam sehari.

Namun, meski kebutuhan waktu tidurnya cukup panjang, para ibu tidak jarang menemui buah hatinya terbangun saat malam. Hal ini sebenarnya merupakan sesuatu yang lumrah.

Dokter spesialis anak asal Amerika, William Sears, mengatakan bahwa justru merupakan hal yang tidak biasa jika bayi tidur sepanjang malam dalam tiga bulan pertama.

Walakin, Dr. Sears mencatat bahwa para ibu harus mencermati pola tidur buah hatinya. Jika bayi tidak tidur selama lebih dari 30 menit setiap kali terbangun malam, bisa saja ada masalah lain. Di antaranya seperti merasa lapar, tidak nyaman, butuh ganti popok, atau bahkan masalah pencernaan.

Untuk mengatasi ketidaknyamanan bayi, ibu boleh membawanya keluar rumah, tetapi dengan beberapa pertimbangan. Karena suhu pada malam hari lebih dingin dibanding siang, sang ibu mesti mengenakan pakaian tebal untuk bayinya.

Namun, ada kemungkinan lain penyebab bayi bangun saat malam. Misalnya, lapar. Jika demikian, ibu mesti menyiapkan makanan atau menyusuinya sebab bayi memang punya pola makan lebih sering dibanding anak lebih besar.

Harvey Karp, dokter spesialis anak cum penulis buku The Happiest Baby on the Block (2002), menjelaskan penyebab hal itu. Ia mengatakan, bayi terbiasa makan setiap detik saat di dalam rahim sehingga harus menyesuaikan diri ketika sudah terlahir.

Solusi jika bayi terbangun terlalu sering pada malam hari adalah memberi makan yang cukup saat siang. Dr. Karp menyarankan pengaturan pola makan yang normal sekitar delapan sampai 10 kali sehari untuk bayi yang disusui dan delapan kali sehari untuk susu formula atau susu botol.

Namun, tidak peduli seberapa banyak para ibu memberi makan mereka saat siang, bayi usia 0 hingga 3 bulan, masih akan bangun beberapa kali di malam hari untuk makan lagi. Hal itu tergolong sesuatu yang normal sehingga lebih baik memberi mereka makan setiap beberapa jam sepanjang malam.

Umur Berapa Bayi Boleh Keluar Malam?

Kulit bayi, terutama yang baru lahir, memiliki sensitivitas yang cukup tinggi terhadap suhu sehingga rawan terinfeksi virus. Tidak hanya suhu panas matahari saat siang melainkan juga dingin di malam hari.

Dengan pertimbangan itu, para ibu sebaiknya mempertimbangkan waktu-waktu tertentu untuk membawa anak ke luar rumah, terutama saat malam.

Dalam buku panduan Care of the Newborn (2004) terbitan organisasi non-pemerintah Save the Children dijelaskan, bayi berusia 0-1 bulan memiliki tingkat sensitivitas yang tinggi. Artinya, usahakan untuk tidak membawanya keluar malam pada waktu tersebut.

Biasanya bayi usia 0-1 bulan masih dirawat di rumah sakit. Setelah masa itu, ibu bisa mengambil alir perawatan bayi di rumah.

Namun, bukan berarti bayi baru bisa langsung dibawa keluar malam pada waktu tersebut. Sebab, bayi butuh waktu mengenali dan beradaptasi dengan lingkungan barunya, yaitu rumah.

Idealnya, bayi bisa dibawa ke luar rumah pada malam hari ketika usianya lebih dari 3 bulan. Namun, ibu tetap harus menjaga suhu tubuhnya.

Bayi bisa dibawa ke luar rumah saat malam dengan mengenakan pakaian lebih tebal. Ibu juga mesti menggendong bayi dengan benar, yang menutupi hampir seluruh bagian tubuhnya.

Kenapa Bayi Tidak Boleh Keluar Malam dan Apa Bahayanya?

Seperti dijelaskan sebelumnya, bayi cenderung lebih rawan terkena penyakit dibanding anak yang lebih besar. Hal ini karena tubuhnya belum punya antibodi yang kuat. Kulitnya juga masih sensitif terhadap polutan dan kuman.

Karena pertimbangan itulah sang ibu mesti memperhatikan pola hidup bayi, mulai dari makan hingga waktu tidur. Membawa bayi keluar malam tidak masalah tetapi tetap harus memperhatikan beberapa hal seperti usia rawan dan pakaian yang disesuaikan.

Jika hal-hal tersebut diabaikan, bahaya yang bisa mengintai bayi adalah terserang penyakit. Sebab, bayi cenderung sensitif terhadap kuman dan bakteri.

Penyebabnya bisa beragam. Mulai dari suhu yang terlalu dingin pada malam hari, minimnya oksigen, nyamuk, hingga polutan. Faktor terakhir disebut akan kian mengancam jika bayi keluar malam di wilayah pusat kota.

Ketika sudah berani membawa bayi keluar rumah, baik siang maupun malam, artinya sang ibu sudah memahami risikonya.

Namun untuk mengantisipasi risiko tersebut, ibu dapat mempelajari tanda-tanda bahaya yang mungkin dialami sang buah hati.

Tanda-tanda sakit pada bayi baru lahir acapkali tidak spesifik. Artinya, setiap simtom dapat menjadi tanda hampir semua penyakit atau masalah pada bayi. Tanda-tanda paling umumnya di antaranya seperti bayi berhenti menyusu dengan baik, kedinginan saat disentuh, atau mengalami kesulitan bernapas.

Baca juga artikel terkait NEW TIMELESS atau tulisan lainnya dari Fadli Nasrudin

tirto.id - Gaya hidup
Penulis: Fadli Nasrudin
Editor: Addi M Idhom