Menuju konten utama

Trump Tolak Tawaran Putin Jadi Mediator Konflik Israel dan Iran

Menurut Trump, Putin baiknya mencapai kesepakatan damai dengan Ukraina terlebih dahulu ketimbang mencemaskan hal lain.

Trump Tolak Tawaran Putin Jadi Mediator Konflik Israel dan Iran
Presiden AS Donald Trump memberikan pidato pada pengarahan pemulihan pasca Badai Helene di hanggar Bandara Regional Asheville di Fletcher, North Carolina, pada 24 Januari 2025. Trump mengatakan ia mungkin akan "menyingkirkan FEMA," jika dianggap perlu. Badan Penanggulangan Bencana Federal Badan Penanggulangan Bencana (FEMA) bertugas mengoordinasikan respons terhadap bencana. (Foto oleh Mandel NGAN / AFP)

tirto.id - Presiden Rusia, Vladimir Putin, menawarkan bantuan untuk menjadi mediator untuk penyelesaian konflik antara Israel dan Iran. Penawaran itu telah dilontarkan kepada Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump.

Namun, Trump menolak tawaran Putin tersebut. Trump mengatakan bahwa Putin sebaiknya mencemaskan perang antara negaranya sendiri dan Ukraina yang masih berlangsung sejak 3 tahun terakhir.

Menurut Trump, Putin sebaiknya mencapai kesepakatan damai dengan Ukraina terlebih dahulu sebelum mencemaskan peperangan di negara lain.

“Dia [Putin] sebenarnya menawarkan bantuan untuk mediasi. Saya lalu bilang, ‘Tolong bantu saya dengan memediasi [peperangan] Anda sendiri dulu. Vladimir, mari kita mediasi Rusia dulu. Anda bisa memikirkan ini [perang Israel-Iran] nanti,” kata Trump dilansir dari AP News, Kamis (19/6/2025).

Pernyataan itu menandai perubahan sikap Trump yang pada awal minggu ini mengatakan "terbuka" terhadap tawaran Putin untuk menjadi penengah di Timur Tengah.

Sebagai informasi, Putin menawarkan bantuan untuk memediasi penyelesaian konflik antara Israel dan Iran pada Rabu (18/6/2025). Putin mengisyaratkan akan membantu merundingkan penyelesaian yang memungkinkan Teheran menjalankan program nuklir secara damai sambil meredakan kekhawatiran keamanan Israel.

Kepada para pemimpin kantor berita internasional, Putin mengakui bahwa konflik antara Israel dan Iran adalah masalah rumit, tapi dia yakin solusinya dapat segera ditemukan.

Ketika ditanya bagaimana Rusia akan bereaksi jika Israel membunuh Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, Putin menolak untuk menjawab secara lugas. Alih-alih, Putin mengatakan, “Saya bahkan tidak ingin membahas kemungkinan seperti itu.”

Sementara itu, Khamenei telah menolak seruan AS untuk menyerah ketimbang menghadapi risiko lebih banyak serangan Israel. Khamenei juga memperingatkan bahwa keterlibatan militer AS justru akan menyebabkan "kerusakan yang tidak dapat diperbaiki”.

Baca juga artikel terkait ISRAEL VS IRAN atau tulisan lainnya dari Nabila Ramadhanty

tirto.id - Flash News
Reporter: Nabila Ramadhanty
Penulis: Nabila Ramadhanty
Editor: Fadrik Aziz Firdausi