Menuju konten utama

Trump Tetapkan Tarif Resiprokal 15% untuk Uni Eropa

Eropa menanamkan modal hingga 600 miliar dolar AS dan mengerek signifikan impor produk energi dan produk militer AS.

Trump Tetapkan Tarif Resiprokal 15% untuk Uni Eropa
Presiden AS Donald Trump mengangkat bagan "tarif timbal balik" saat berpidato dalam acara pengumuman perdagangan "Make America Wealthy Again" di Rose Garden, Gedung Putih pada 2 April 2025 di Washington, DC. Trump, yang menyebut acara tersebut sebagai "Hari Pembebasan", diperkirakan akan mengumumkan tarif tambahan yang menargetkan barang-barang yang diimpor ke AS. Chip Somodevilla/Getty Images/AFP (Foto oleh CHIP SOMODEVILLA / GETTY IMAGES NORTH AMERICA / Getty Images via AFP)

tirto.id - Amerika Serikat (AS) menyepakati tarif resiprokal 15 persen untuk sebagian besar barang-barang dari Uni Eropa. Kesepakatan ini disampaikan langsung oleh Presiden AS Donald Trump dan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen di lapangan golf mewah milik Trump di Skotlandia Barat pasca dilakukan pertemuan selama satu jam.

"Saya pikir ini adalah kesepakatan terbesar yang pernah dibuat," kata Trump kepada wartawan, dikutip Reuters, Senin (28/7/2025).

Selain untuk mencegah terjadinya perang dagang yang lebih luas antara dua negara penyumbang hampir sepertiga perdagangan dunia ini, tarif resiprokal 15 persen juga disepakati karena Uni Eropa berkomitmen untuk menanamkan modalnya hingga 600 miliar dolar AS dan mengerek signifikan impor produk energi dan produk militer AS.

Trump menuturkan, nilai ini lebih besar dari yang ditandatanganinya dengan Jepang pekan lalu, di mana Jepang hanya berinvestasi sebesat 550 miliar dolar AS.

Dengan negosiasi yang telah dijalani selama berbulan-bulan, Von der Leyen pun melihat Trump sebagai negosiator yang tangguh dan mengatakan bahwa tarif resiprokal 15 persen adalah hasil terbaik yang bisa didapatkan Uni Eropa.

"Kami memiliki kesepakatan perdagangan antara dua ekonomi terbesar di dunia, dan itu adalah masalah besar. Ini adalah masalah besar. Ini akan membawa stabilitas. Ini akan membawa prediktabilitas" imbuhnya.

Di satu sisi, kesepakatan tarif 15 persen ini memberikan kabar baik bagi perusahaan-perusahaan Uni Eropa seperti Airbus, Mercedes-Benz dan Novo Nordisk jika semua detailnya akurat.

Kanselir Jerman, Friedrich Merz pun menyambut baik kesepakatan tersebut, karena dengan kesepakatan tersebut dapat mencegah konflik perdagangan yang akan berdampak buruk pada ekonomi Jerman yang didorong oleh ekspor dan sektor otomotifnya yang besar.

Namun, tarif resiprokal 15 persen ini masih dianggap terlalu tinggi oleh banyak pihak karena sejak awal Eropa mengharapkan mendapatkan tarif nol-untuk-nol.

Sementara itu, politisi Sosial Demokrat Jerman yang memimpin komite perdagangan Parlemen Eropa, Bernd Lange, mengatakan tarif tersebut tidak seimbang dengan investasi besar Uni Eropa yang dialokasikan untuk AS. Apalagi, Trump tetap memiliki kemampuan untuk menaikkan tarif di masa mendatang jika negara-negara Eropa tidak memenuhi komitmen investasi mereka.

Baca juga artikel terkait LATEST NEWS atau tulisan lainnya

tirto.id - Insider
Reporter: Qonita Azzahra
Editor: Hendra Friana