tirto.id - Mantan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL), membantah kesaksian Wakil Bendahara Umum (Wabendum) Partai Nasdem, Joice Triatman, terkait jabatannya sebagai Staf Khusus (Stafsus) Menteri Pertanian.
Dalam sidang lanjutan kasus dugaan pemerasan dan gratifikasi di lingkungan Kementerian Pertanian (Kementan), SYL membantah anaknya Indira Chunda Thita Syahrul, terlibat dalam proses penerimaan Joice sebagai staf khusus menteri.
“Saya tidak pernah diintervensi oleh keluarga saya tentang jabatan. Oleh karena itu, pernyataan Joice saya tolak,” kata SYL di Pengadilan Tipikor Jakarta, Rabu (29/5/2024).
SYL menyebut dirinya disodorkan oleh Partai Nasdem tiga nama untuk dipilih menjadi stafsusnya. Dia pun memilih Joice karena dinilai berpengalaman di Kementerian Perdagangan.
"Joice adalah tiga yang disodorkan oleh Nasdem dan saya pilih Joice karena dia sudah punya pengalaman sebelumnya di Kementerian Perdagangan," lanjut SYL.
Dia menegaskan bahwa urusan pekerjaan tidak bisa diintervensi oleh keluarga, apalagi anaknya. Termasuk dalam proses pemilihan Joice menjadi staf khusus.
"Jadi tidak betul pernyataan Joice bahwa itu rekomendasi anak saya Thita. Anak saya tidak bisa mencampuri urusan saya," ucap SYL.
Setelah mendengar bantahan dari SYL, Hakim Ketua, Riyanto Adam Pontoh, memberikan kesempatan kepada Joice untuk menanggapi. Joice menyampaikan, dia tetap pada kesaksian sebelumnya bahwa ia menjadi staf khusus Mentan atas permintaan dari anak SYL, Thita.
"Kalau pada kenyataannya memang seperti itu, saya harus bicara seperti itu. Ibu Thita memang mengontak saya pada satu hari. Saya tetap pada keterangan yang sebelumnya," ucap Joice.
Sebelumnya, Joice mengaku dirinya menjadi staf khusus menteri tanpa adanya proses wawancara dengan SYL melainkan lewat Thita. Pada 2021, Thita dan Joice bertemu. Dalam pertemuan itu Thita menawarkan Joice menjadi staf khusus ayahnya di Kementerian Pertanian.
"Mohon sendiri apa ditugaskan partai?" tanya Hakim di Ruang Sidang Tipikor, Jakarta Selatan, Senin (27/5/2024).
"Tidak ditugaskan, tapi saat itu Ibu Thita telepon saya minta ketemu terus ditawarkan posisi staf khusus karena background saya pernah jadi ahli di Kemendag," ungkap Joice.
Joice mengakui sempat meminta waktu untuk mempertimbangkan tawaran tersebut. Kemudian, pada pertemuan kedua, Thita meminta curiculum vitae (CV) Joice.
Penulis: Auliya Umayna Andani
Editor: Bayu Septianto