tirto.id - Peneliti Centre For Strategi and Internasional Studies (CSIS), Arya Fernandes menilai cawapres nomor urut 02, Sandiaga Uno cukup lihai dalam menarik suara dari kalangan pemilih milenial atau anak muda, perempuan atau disebut emak-emak, serta kalangan kelas menengah.
Tak hanya Sandi, basis pemilih dari capres 02, Prabowo Subianto juga kuat dari kalangan tersebut.
"Jadi faktor Sandi itu mampu memberikan efek kepada segmen milenial atau anak muda, perempuan atau emak-emak dan kelas menengah. Tetapi basis Sandi dan Prabowo itu beririsan," ujar dia saat pemaparan 'Hasil Survei Nasional periose 15-22 Maret 2019', di Kawasan Senayan, Jakarta Selatan, Kamis (28/3/2019).
Arya menuturkan, persamaan basis yang dimiliki pasangan tersebut sekaligus menjadi kelemahan bagi keduanya.
Ia menilai capres-cawapres nomor urut 02, Prabowo-Sandi kurang dalam menyentuh basis pendukung di kalangan bawah, seperti masyarakat yang memiliki pendidikan serta penghasilan yang rendah.
Menurut Arya, basis pendukung di kalangan bawah itu yang seharusnya segera dirangkul Prabowo-Sandi jika tidak mau elektablitasnya tergerus lantaran kehilangan basis pemilih.
"Jadi tantangan dari 02 [Prabowo-Sandi] adalah mencari basis di luar ini [pemilih milenial]. Orang yang pendidikannya rendah, pendapatannya rendah, bukan kelas menengah, itu tantangannya," ucap dia.
Ia menjelaskan selama ini Prabowo-Sandi lebih sering menyentuh kalangan yang sudah unggul. Bila ingin elektabilitasnya naik, kata dia, maka Prabowo-Sandi harus mengubah sasaran kampanye dengan memprioritaskan kepada kalangan bawah untuk meraih tambahan suara.
"Jadi faktor perubahan prioritas kampanye. Jadi kampanyenya diarahkan ke rural [pedesaan] atau diarahkan nonkelas menengah atau pendidikan rendah. Itu mungkin juga akan mempengaruhi suaranya," ujar dia.
Dalam survei CSIS tersebut, elektabilitas Prabowo-Sandi di kawasan rural (pedesaan) sebesar 30,7 persen, sedangkan paslon 01 Jokowi-Ma'ruf unggul 57,2 persen.
Untuk kawasan urban (perkotaan) Jokowi-Ma'ruf memperoleh elektabilitas 45,6 persen, sedangkan Prabowo-Sandi sebesar 35,9 persen.
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Zakki Amali