Menuju konten utama

Studi: Kucing Lebih Suka dengan Orang-Orang yang Tak Menyukainya

Studi menemukan alasan mengapa kucing cenderung lebih suka menempel dengan orang yang tak menyukainya. Inilah permainan psikologis yang dimainkan kucing.

Studi: Kucing Lebih Suka dengan Orang-Orang yang Tak Menyukainya
Orang Tidak Suka Kucing. foto/Freepik

tirto.id - Pernahkah Anda bertanya-tanya mengapa kucing—makhluk anggun yang sering kali menganggap dirinya sebagai pusat alam semesta—justru tampaknya lebih tertarik berada di sekitar orang-orang yang tidak terlalu peduli pada mereka?

Terkadang, saat kita melihat kucing dengan penuh harapan untuk menarik perhatiannya, kucing tersebut malah lebih suka bersantai di pangkuan seseorang yang jelas-jelas kurang menyukai mereka.

Fenomena ini bisa tampak seperti permainan psikologis yang dimainkan oleh kucing. Namun, di balik perilaku ini terdapat lapisan-lapisan yang kompleks dari kepribadian kucing dan dinamika hubungan sosial mereka yang patut untuk dieksplorasi. Beberapa studi juga menemukan alasan mengapa kucing cenderung lebih suka menempel dengan orang-orang yang tak menyukainya, ketimbang bersama cat lover.

Mengapa Kucing Lebih Suka Bersama Orang-Orang yang Tak Menyukainya?

Ilustrasi Kucing

Ilustrasi Kucing. FOTO/iStockphoto

Sebagaimana kita sering lihat, anjing akan berlari ke arah siapa pun yang memasuki rumah — entah untuk mempertahankan wilayahnya atau mencari perhatian. Berbeda dengan anjing, kucing bisa menjadi sedikit tertutup, setidaknya pada awalnya. Perhatian kucing harus diperoleh dengan ‘usaha lebih besar’, dan itu membutuhkan waktu.

Kucing, hewan yang terkenal dengan sifat mandirinya, sering kali menghadapi dilema yang membingungkan bagi banyak penggemar hewan peliharaan: mengapa mereka tampaknya lebih suka berada di sekitar orang-orang yang tidak terlalu menyukai mereka? Fenomena ini bukanlah kebetulan, melainkan hasil dari berbagai faktor psikologis dan perilaku yang menarik.

Mari kita telusuri mengapa kucing bisa begitu cerdik dalam memilih teman manusia mereka.

Kucing Nyaman dengan Orang yang Tidak Terlalu Tertarik pada Mereka

Sebuah studi pada tahun 2022 yang diterbitkan dalam jurnal Nature menemukan bahwa kucing sebenarnya lebih suka berinteraksi dengan orang-orang yang tidak terlalu menunjukkan ketertarikan terhadap mereka, setidaknya pada awalnya.

Studi yang berjudul Investigation of humans individual differences as predictors of their animal interaction styles, focused on the domestic cat ini mengungkap bahwa orang-orang yang tinggal bersama kucing dan mengaku memiliki pengetahuan yang lebih besar tentang kucing, cenderung berinteraksi dengan ‘kucing baru yang tidak mereka kenal’ dengan cara yang dianggap kurang diinginkan oleh kucing, dibandingkan dengan orang-orang yang memiliki sedikit atau tidak memiliki pengalaman sebelumnya dengan kucing.

Para penulis studi mencapai kesimpulan ini setelah melakukan eksperimen yang melibatkan 119 sukarelawan manusia dan sejumlah kucing domestik dewasa yang sudah dikebiri dan bukan ras murni. Setiap kucing ditempatkan dalam sebuah kandang yang menyediakan semua kebutuhan dasar mereka — makanan, air, tempat buang air, tempat bersembunyi, dll. Sebuah kursi juga ditempatkan di kandang, dekat dengan pintu masuk dan jauh dari peralatan kucing. Para peserta manusia diminta untuk masuk ke kandang, duduk di kursi, dan berinteraksi dengan kucing seperti yang biasanya mereka lakukan, namun dilarang untuk mengangkat kucing tersebut.

Kucing tersebut kemudian dapat memilih untuk menghindari atau mundur dari interaksi manusia jika mereka mau. Setiap interaksi berlangsung selama lima menit dan direkam dalam video. Setiap peserta kemudian mengulangi eksperimen ini dengan dua kucing lainnya dalam dua kandang tambahan.

Interaksi Pasif yang Disukai Kucing

Masih dari studi yang sama, para peneliti menemukan, kucing merespons dengan baik kepada orang-orang yang pasif, namun responsif, dan menyentuh mereka dengan lembut, hanya pada "zona hijau": pangkal telinga, pipi, dan bawah dagu. Orang-orang ini cenderung menghindari "zona merah": perut dan pangkal ekor, di mana sebagian besar kucing tidak suka disentuh. Mereka juga menjauhi "zona kuning": punggung, sisi, dan kaki.

Orang-orang yang berperilaku seperti ini cenderung adalah mereka yang memiliki sedikit pengalaman dengan kucing dan sedikit pengetahuan yang diakui sendiri tentang kucing.

Studi ini memberikan wawasan penting bagi pecinta kucing: keinginan kita untuk mendekati kucing dengan segera sebenarnya bisa menjadi penyebab utama mengapa kucing cenderung menghindar. Kucing lebih suka mendekati orang yang lebih pasif, responsif, dan tidak terlalu memaksakan interaksi.

Kemandirian dan Intrik Kucing

Salah satu karakteristik yang paling mencolok dari kucing adalah kemandirian mereka. Berbeda dengan anjing yang lebih cenderung mencari persetujuan dan kasih sayang dari manusia, kucing memiliki pola pikir yang lebih kompleks dan sering kali tidak dapat dipahami dengan mudah. Mereka tidak merasa perlu untuk membuktikan diri mereka atau mengandalkan pengakuan dari orang-orang di sekitar mereka.

Kemandirian ini sering kali menciptakan intrik dan rasa penasaran pada orang-orang yang tidak begitu memperhatikan mereka. Kucing, dengan kecerdasan mereka yang tinggi, bisa merasakan ketidaktertarikan sebagai tantangan. Ini membuat mereka merasa tertarik untuk mendekati orang-orang yang tampaknya acuh tak acuh, sebagai bentuk eksperimen sosial atau untuk mencari perhatian yang tidak biasa mereka dapatkan.

Reaksi Terhadap Ketidaktertarikan

 Ilustrasi Orang Tidak Suka Kucing
Orang Tidak Suka Kucing. foto/istockphoto

Kucing memiliki naluri untuk menguji batasan manusia. Ketika mereka menghadapi seseorang yang tidak menunjukkan minat atau kasih sayang yang besar, mereka mungkin melihat hal ini sebagai kesempatan untuk menjelajahi wilayah baru dalam hubungan sosial mereka. Ketidaktertarikan manusia sering kali menciptakan rasa penasaran pada kucing.

Perilaku ini juga bisa berkaitan dengan cara kucing merespons penolakan. Alih-alih menjauhi seseorang yang tidak menunjukkan minat, kucing mungkin justru mendekati mereka dengan lebih intens.

Psikologi Kucing dan Interaksi Sosial

Kucing adalah makhluk sosial dengan cara mereka sendiri. Meskipun mereka mungkin tidak menunjukkan kasih sayang dengan cara yang sama seperti anjing, mereka masih memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dan membentuk hubungan. Mereka menggunakan berbagai metode untuk berkomunikasi, termasuk bahasa tubuh, vokalisasi, dan perilaku.

Kucing yang mendekati seseorang yang tidak menyukai mereka mungkin sedang mencoba untuk membangun ikatan atau menunjukkan bentuk pergaulan mereka. Mereka mungkin tidak memahami sepenuhnya mengapa seseorang tidak menyukai mereka, tetapi mereka berusaha untuk beradaptasi dengan lingkungan sosial mereka dengan cara yang mereka anggap tepat.

Strategi Kucing untuk Menarik Perhatian

Ilustrasi Mengelus Kucing

Ilustrasi Mengelus Kucing. foto/istockphoto

Kadang-kadang, kucing menggunakan strategi tertentu untuk menarik perhatian orang-orang yang tidak menyukai mereka. Kucing mungkin melakukan tindakan-tindakan tertentu seperti menggosok-gosokkan tubuh mereka pada kaki manusia atau bahkan melakukan perilaku yang agak lucu. Ini bisa jadi adalah cara mereka untuk menunjukkan bahwa mereka tidak berbahaya dan untuk mengurangi ketegangan antara mereka dan orang yang tidak menyukai mereka.

Selain itu, kucing mungkin juga memperlihatkan perilaku yang berbeda dengan harapan bisa membuat orang tersebut merasa lebih nyaman. Kucing mungkin memutuskan untuk memperlihatkan sisi mereka yang lebih lembut atau ramah untuk mengubah persepsi orang tersebut. Ini adalah bentuk strategi sosial yang cerdas, di mana kucing berusaha mengubah opini manusia melalui tindakan mereka.

Baca juga artikel terkait SAINS atau tulisan lainnya dari Yulaika Ramadhani

tirto.id - Edusains
Penulis: Yulaika Ramadhani
Editor: Agung DH