tirto.id - Staf Khusus Presiden Joko Widodo, Dini Shanti Purwono menempati pos jabatan di BUMN, persisnya Perusahaan Gas Negara, sebagai komisaris independen. Pengumuman formasi baru PGN berlangsung dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) yang berlangsung Senin (3/5/2021).
Dini menggantikan Kiswo Darmawan. Dini adalah politikus Partai Solidaritas Indonesia. Dalam Pilpres 2019, ia menjadi salah satu juru bicara tim kampanye Jokowi-Ma'ruf. Penempatan Dini sebagai komisaris independen menambah daftar politikus pro-Jokowi dalam jajaran BUMN. Sebelumnya sudah ada Budiman Sudjatmiko sebagai Komisaris Independen PTPN V. Selain keduanya, masih ada selusin lebih politikus dan relawan Jokowi bertebaran di BUMN.
Melansir situs web PGN, dalam RUPST terdapat pergantian jabatan lainnya mencakup Direktur Utama, Direktur Infrastruktur dan Teknologi, Direktur Keuangan dan Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis.
Direktur Utama dari Suko Hartono diganti oleh Muhamad Haryo Yunianto. Haryo sebelumnya menjabat sebagai Direktur Manajamen Aset Pertamina sejak April 2018.
RUPST PGN juga menyetujui perubahan perubahan nomenklatur Direksi yaitu Direktur Komersial menjadi Direktur Sales dan Operasi, Direktur SDM dan Umum menjadi Direktur SDM dan Penunjang Bisnis serta Direktur Keuangan Menjadi Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko.
Setelah RUPST formasi Direksi dan Dewan Komisaris PGN menjadi sebagai berikut:
Susunan Komisaris
Komisaris Utama : Arcandra Tahar
Komisaris : Lucky Afirman
Komisaris : Warih Sadono
Komisaris Independen : Christian H. Siboro
Komisaris Independen : Dini Shanti Purwono
Komisaris Independen : Paiman Raharjo
Susunan Direksi
Direktur Utama : Muhamad Haryo Yunianto
Direktur Infrastruktur dan Teknologi : Achmad Muchtasyar
Direktur Sales dan Operasi : Faris Azis
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko : Fadjar Harianto Widodo
Direktur SDM dan Penunjang Bisnis : Beni Syarif Hidayat
Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis : Heru Setiawan
Editor: Abdul Aziz