Menuju konten utama

SPBU Shell Cs Minta Tambah Impor, Bahlil: Pakai Stok Nasional

Bahlil menilai kelangkaan pasokan BBM di SPBU swasta tak seharusnya terjadi karena pasokan nasional masih memadai.

SPBU Shell Cs Minta Tambah Impor, Bahlil: Pakai Stok Nasional
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia bersiap mengikuti rapat terbatas yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (22/7/2025). Rapat terbatas tersebut membahas Kawasan Ekonomi Khusus. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/foc.

tirto.id - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menegaskan bahwa kelangkaan pasokan bahan bakar minyak (BBM) di sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) swasta tidak perlu terjadi.

Ia menyebut kebutuhan BBM masih bisa dipenuhi dengan memanfaatkan stok nasional yang dikelola PT Pertamina (Persero).

Menurut Bahlil, masalah yang muncul belakangan ini disebabkan oleh kuota impor BBM yang dialokasikan untuk jaringan SPBU swasta telah habis. Sementara itu, pemerintah hingga kini belum menyetujui permintaan tambahan kuota impor yang diajukan pihak swasta.

“Ketersediaan BBM nasional kita, swasta, kita itu memberikan kuota impor itu seperti 2024, contoh, satu juta (kilo liter/kl). Di 2025 kita tambah 10 persen 1,1 juta. Itu contoh ya. Dan kuota impornya itu diberikan 100 persen di 2024 ditambah dengan 10 persen. Jadi lebih dari target tahun sebelumnya. Jadi nggak ada yang terjadi kelangkaan,” ujar Bahlil di Istana Negara, Senin (1/9/2025).

Karena itu lah, kata Bahlil, pemerintah membuka opsi agar SPBU swasta bisa bekerja sama langsung dengan Pertamina dalam mekanisme business to business (B2B) apabila kuota impor mereka sudah habis.

“Kalau mereka minta tambahan kuota, saya katakan persediaan nasional kita masih ada. Jadi bisa dilakukan kolaborasi B2B (Business-to-Business) dengan persediaan nasional,” tuturnya.

Baca juga artikel terkait BAHLIL LAHADALIA atau tulisan lainnya

tirto.id - Insider
Reporter: Ayu Mumpuni
Editor: Hendra Friana