tirto.id - Semesta, film dokumenter tentang alam, rilis di bioskop-bioskop Indonesia hari ini, Kamis (30/1/2020).
Semesta berkisah tentang tujuh sosok di tujuh provinsi Indonesia yang bergerak memelankan dampak perubahan iklim. Para sosok ini merawat alam Indonesia atas dorongan agama, kepercayaan dan budaya masing-masing. Dalam agama misalnya, kita belajar perspektif agama di antaranya Islam, Kristen, dan Hindu tentang hubungan manusia dengan alam. Adapula cara para perempuan turut menjaga alam dengan caranya.
Melalui rangkaian kisah tujuh sosok inspiratif ini, Semesta mengajak kita berkeliling nusantara dan menikmati kekayaan alamnya. Kisah berawal dari titik ujung barat (Aceh) hingga titik ujung timur (Papua) Indonesia.
Para figur yang berada dalam dokumenter ini di antaranya Almina Kacili, Tjokorda Raka Kerthyasa, Marselus Hasan, Muhammad Yusuf, Agustinus Pius Inam, Iskandar Waworuntu, dan Soraya Cassandra. Semesta berada dalam arahan sutradara Chairun Nissa. Dokumenter ini merupakan Dokumenter Panjang Terbaik dalam ajang Festival Film Indonesia tahun 2018.
Sebelum Semesta, Chairun Nissa menyutradarai Potongan (2016), Komedi Coklat (2013), Kita Versus Korupsi (2012), dan Hi5teria (2012).
Selain Semesta, hari ini rilis tiga film lainnya yaitu Mangkujiwo, Temen Kondangan dan Wira. Mangkujiwo merupakan film horor. Cerita bermula saat Cokrokusumo (Roy Marten) berhasil menyingkirkan Brotoseno (Sujiwo Tejo) dengan berbagai macam fitnah di hadapan Sinuhun Raja. Tidak terima dengan perbuatan itu, kali ini Brotoseno berniat untuk membalas dendam melalui bayi yang dikandung oleh Kanthi (Asmara Abigail).
Kanthi merupakan gadis desa yang dihamili Cokrokusumo. Dia dipasung lama lantaran fitnah bahwa dia mengandung anak setan. Brotoseno mendatangi Kanthi untuk menyukseskan rencanannya. Kala itu, Kanthi sudah seperti orang yang terkena gangguan mental akibat pasung. Kanthi menjadi alat bagi dua petinggi yang berseteru itu. Brotoseno menunggu kelahiran anak itu dan akan melancarkan pembalasan.
Temen Kondangan merupakan drama cinta komedi. Tokoh utamanya yaitu Putri (Prisia Nasution). Salah satu ketakutan terbesar Putri adalah menerima undangan pernikahan dari mantannya, Dheni (Samuel Rizal). Tidak disangka-sangka, ketakutan itu datang juga saat Dheni akan mengadakan resepsi pernikahan.
Putri merasa perlu datang dan membuktikan bahwa dia sudah move on. Teman-temannya juga memberi tantangan agar dia tidak datang sendiri atau harus membawa pasangan. Putri mencoba mengajak tiga cowok berbeda, dengan harapan salah satu dari mereka bisa menjadi temen kondangannya. Tiga cowok itu yaitu Galih (Gading Marten) yang merupakan bosnya, Yusuf (Reza Nangin) teman SMA-nya, dan Juna (Kevin Julio) seorang party goers. Masalah besar terjadi saat ketiga cowok itu datang bersama-sama.
Sementara Wira bercerita tentang perjuangan lepas dari penindasan. Sudah beberapa tahun sejak Hassan pergi meninggalkan keluarganya. Kala itu dia masih muda. Hassan masuk militer untuk mengatasi ‘iblis’ dalam dirinya dan untuk menjauh sejenak dari ketidakadilan yang dialami keluarga dan komunitasnya. Daerah tempat tinggal Hassan dikuasai dan ditindas oleh Raja.
Setelah tugas tentaranya selesai, Hassan kembali ke keluarganya. Dia bertekad untuk menghapuskan penindasan dari Raja dan juga bertemu lagi dengan saudara perempuannya, Zain. Ada dua pilihan agar mereka aman, mengikuti pertandingan MMA sebagai cara untuk mengalahkan dominasi Raja atau meninggalkan daerahnya untuk menghindar.
Berikut trailer film Semesta:
Penulis: Sirojul Khafid
Editor: Ibnu Azis