Menuju konten utama

Sinopsis Mangkujiwo Film Horor Sujiwo Tejo, Rilis Mulai 30 Januari

Sinopsis Mangkujiwo yang rilis di bioskop-bioskop Indonesia hari ini, Kamis (30/1/2020). 

Sinopsis Mangkujiwo Film Horor Sujiwo Tejo, Rilis Mulai 30 Januari
Film Mangkujiwo. instagram/kuntilanakfilm •

tirto.id - Mangkujiwo, film horor yang dibintangi Sujiwo Tejo dan Roy Martin rilis di bioskop-bioskop Indonesia hari ini, Kamis (30/1/2020).

Mangkujiwo berada dalam arahan sutradara Azhar Kinoi Lubis serta penulis naskah Dirmawan Hatta dan Erwanto Alphadullah.

Sebelum film ini, Azhar Kinoi Lubis merupakan sutradara beberapa film seperti Kuambil Lagi Hatiku (2019), Ikut Aku ke Neraka (2019), Kafir: Bersekutu dengan Setan (2018), Demi Cinta (2017), Blusukan Jakarta (2016), Surat Cinta untuk Kartini (2016), Jokowi (2013), dan Belkibolang (2010).

Sinopsis Film Mangkujiwo

Cokrokusumo (Roy Marten) berhasil menyingkirkan Brotoseno (Sujiwo Tejo) dengan berbagai macam fitnah di hadapan Sinuhun Raja. Tidak terima dengan perbuatan itu, kali ini Brotoseno berniat untuk membalas dendam melalui bayi yang dikandung oleh Kanthi (Asmara Abigail).

Kanthi merupakan gadis desa yang dihamili Cokrokusumo. Dia dipasung lama lantaran fitnah bahwa dia mengandung anak setan. Brotoseno mendatangi Kanthi untuk mensukseskan rencanannya. Kala itu, Kanthi sudah seperti orang yang terkena gangguan mental akibat pasung. Kanthi menjadi alat bagi dua petinggi yang berseteru itu.

Ketika menyadarinya, Kanthi hanya bisa membayangkan bahwa cara untuk mencegah itu semua adalah bunuh diri. Secara sembunyi-sembunyi, Kanthi dibantu oleh Sadi (Septian Dwi Cahyo), abdi Brotoseno yang tidak tahan dengan perbuatan dan rencana tuannya.

Kanthi berhasil bunuh diri, tapi bayi dalam tubuhnya diselamatkan Brotoseno dengan cara membelah perut perempuan malang itu. Anak yang lahir itu kemudian diberi nama Uma (Yasamin Jasem). Roh Kanthi kemudian diserap ke dalam Cermin Kembar yang selama ini menjadi saksi bisu kesengsaraannya di bawah kekuasaan Brotoseno. Dua puluh satu tahun kemudian, tibalah saat bagi Brotoseno untuk melakukan rencananya.

Berikut trailer Mangkujiwo.

Selain Mangkujiwo, hari ini rilis tiga film lain yaitu Temen Kondangan, Semesta dan Wira. Temen Kondangan tentang drama komedi percintaan. Tokoh utamanya yaitu Putri (Prisia Nasution). Salah satu ketakutan terbesar Putri adalah menerima undangan pernikahan dari mantannya, Dheni (Samuel Rizal). Tidak disangka-sangka, ketakutan itu datang juga saat Dheni akan mengadakan resepsi pernikahan.

Putri merasa perlu datang dan membuktikan bahwa dia sudah move on. Teman-temannya juga memberi tantangan agar dia tidak datang sendiri atau harus membawa pasangan. Putri mencoba mengajak tiga cowok berbeda, dengan harapan salah satu dari mereka bisa menjadi temen kondangannya. Tiga cowok itu yaitu Galih (Gading Marten) yang merupakan bosnya, Yusuf (Reza Nangin) teman SMA-nya, dan Juna (Kevin Julio) seorang party goers. Masalah besar terjadi saat ketiga cowok itu datang bersama-sama.

Semesta merupakan film dokumenter yang berkisah tentang sosok dari tujuh provinsi Indonesia yang bergerak memelankan dampak perubahan iklim dengan merawat alam atas dorongan agama, kepercayaan, dan budaya masing-masing.

Sementara Wira bercerita tentang perjuangan lepas dari penindasan. Sudah beberapa tahun sejak Hassan pergi meninggalkan keluarganya. Kala itu dia masih muda. Hassan masuk militer untuk mengatasi ‘iblis’ dalam dirinya dan untuk menjauh sejenak dari ketidakadilan yang dialami keluarga dan komunitasnya. Daerah tempat tinggal Hassan dikuasai dan ditindas oleh Raja.

Setelah tugas tentaranya selesai, Hassan kembali ke keluarganya. Dia bertekad untuk menghapuskan penindasan dari Raja dan juga bertemu lagi dengan saudara perempuannya, Zain. Ada dua pilihan agar mereka aman, mengikuti pertandingan MMA sebagai cara untuk mengalahkan dominasi Raja atau meninggalkan daerahnya untuk menghindar.

Baca juga artikel terkait SINOPSIS FILM atau tulisan lainnya dari Sirojul Khafid

tirto.id - Film
Kontributor: Sirojul Khafid
Penulis: Sirojul Khafid
Editor: Yulaika Ramadhani