Menuju konten utama

Sinopsis Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin karya Tere Liye

Sinopsis novel Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin karya Tere Liye.

Sinopsis Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin karya Tere Liye
Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin. foto/goodreads

tirto.id - Buku Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin merupakan novel karya Tere Liye yang terbit pertama kali pada 16 April 2018.

Buku ke-11 milik penulis bernama asli Darwis tersebut, berisi 264 halaman. Novel ini diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama ini tercatat memiliki International Standard Book Number (ISBN) 9786020331607

Dikutip dari Dispusip Pekanbaru, novel Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin memiliki alur cerita yang berpusat pada kehidupan tokoh Tania, Danar, dan Ratna.

Tania menjadi sosok sentral yang diceritakan memiliki kehidupan kurang beruntung. Sampai akhirnya, datanglah Danar dalam kehidupan Tania dan mulailah keluarga Tania hidup secara layak.

Seiring berjalannya waktu berkomunikasi, rasa cinta tumbuh di hati Tania untuk Danar. Sayangnya, Danar memperkenalkan Ratna sebagai kekasihnya. Tania pun kaget bahwa Danar ternyata tidak mencintainya.

Suatu hari, Danar menikahi Ratna dan Tania memutuskan menghentikan hubungan komunikasinya pada pria yang dicintainya itu. Di sisi lain, ternyata sesuatu telah terjadi pada Danar yang membuat sebuah rahasia besar terkuak.

Selain Tania, Danar, dan Ratna, sosok lain yang hadir dalam novel ini adalah Dede, Tiara, Ibu dari Tania, dan teman sekolah Tania bernama Adi. Dede merupakan adik kandung Tania. Sementara Adi adalah teman Tania yang tinggal di Singapura.

Kisah cinta segitiga dari Tania dalam novel ini dapat dinikmati sepanjang 264 halaman. Buku bergenre fiksi remaja tersebut memiliki dimensi 20 x 14 cm dan dibanderol Rp69 ribu per eksemplar.

Sinopsis Novel Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin

Mengutip laman Gramedia, novel "Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin" menceritakan tentang Tania dan keluarganya yang hidup pas-pasan usai ayahnya meninggal karena penyakit TBC.

Saat itu usia Tania masih 8 tahun dan hidup bersama ibu serta adiknya, Dede. Kehidupan keluarga yang awalnya berkecukupan menjadi sangat kekurangan, sampai hingga akhirnya mereka diusir dari rumah kontrakan karena uang habis.

Mereka hidup di jalanan. Tania putus sekolah dan memaksanya tiap hari untuk mengamen bersama Dede. Keduanya menyambangi bus-bus yang lewat demi mengantongi recehan-recehan dari lantunan lagunya yang sumbang.

Suatu hari, kaki Tania tertusuk paku payung ketika mengamen. Pria bernama Danar datang untuk membantunya. Komunikasi mereka ternyata berlanjut usai pertemuan tersebut.

Danar ternyata pria baik hati. Dirinya mengusahakan keluarga Tania untuk mendapatkan tempat tinggal layak. Tania juga bisa bersekolah lagi sampai akhirnya mendapatkan beasiswa untuk belajar di Singapura.

Masa depan Tania tampak cerah dengan statusnya sebagai orang terpelajar. Di samping itu, Tania juga merasakan getaran cinta yang ditujukan bagi pahlawan keluarganya, Danar. Dirinya juga yakin jika Danar memiliki rasa yang sama.

Namun, bak disambar petir, suatu hari Danar memperkenalkan Ratna kepada Tania. Danar mengatakan bahwa Ratna adalah kekasihnya. Sontak Tania terkejut seakan tidak percaya dengan kenyataan itu.

Tania makin kesal dengan Danar dan Ratna. Sampai akhirnya, ibu Tania meninggal dunia setelah kanker paru stadium 4 yang diderita selama ini makin parah. Tania sangat sedih dan Danar menjadi orang pertama yang memberikan dukungan agar dirinya tetap tegar dan ikhlas.

Setelah kepergian sang ibu, Tania bertekad belajar hingga sukses dan menjadikan hidupnya dengan Dede lebih baik. Saat acara kelulusan sekolah menengah di Singapura, Danar dan Ratna menghadiri prosesi tersebut. Di waktu itu pula, Danar memberitahu Tania bahwa dirinya akan menikah dengan Ratna.

Tania mendadak bersedih. Dia pun berubah sikap dengan menghindari Danar sejak saat itu. Puncaknya, Tania tidak menghadiri pernikahan Danar dan Ratna, lalu memutuskan tidak akan menemui mereka kembali.

Beberapa bulan berjalan, Tania ingin pulang ke Indonesia secara diam-diam agar tidak sampai diketahui Danar. Namun, akhirnya Danar tahu juga dan mereka sempat berkomunikasi.

Tania lalu kembali ke Singapura untuk melanjutkan kuliahnya. Beberapa waktu usai wisuda, Ratna mengirim pesan ke Tania bahwa sikap Danar berubah akhir-akhir ini. Danar menjadi pendiam dan sering pulang malam.

Tania yang masih memendam rasa cinta pada Danar, memutuskan untuk pulang. Dia ingin tahu ada apa sebenarnya dengan Danar. Belum sempat bertemu, Dede bercerita bahwa Danar ternyata diam-diam menyukai kakaknya itu namun memendamkan karena perbedaan usia yang terlampau jauh.

Sampai akhirnya, Tania dan Danar bertemu lalu mengungkapkannya perasaan cintanya masing-masing. Keduanya menyadari cinta mereka tak mungkin bersatu karena ada Ratna yang telah dinikahi Danar dan sekarang mengandung anaknya.

Kenyataan tersebut membuat Tania memutuskan kembali ke Singapura dan melupakan semua kisah cintanya yang pilu.

Baca juga artikel terkait NOVEL atau tulisan lainnya dari Ilham Choirul Anwar

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Ilham Choirul Anwar
Penulis: Ilham Choirul Anwar
Editor: Dipna Videlia Putsanra