Menuju konten utama

Sinopsis Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin Tere Liye

Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin merupakan salah satu novel karya Tere Liye. Berikut identitas, sinopsis, tokoh, pesan moral hingga quotes-nya.

Sinopsis Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin Tere Liye
Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin. foto/goodreads

tirto.id - Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin merupakan salah satu novel karya Tere Liye. Novel ini pertama kali diterbitkan pada 16 April 2018.

Buku ini termasuk dalam kategori fiksi remaja dengan gaya bahasa yang sederhana tetapi menyentuh. Hal tersebut juga tampak dalam judul novelnya di mana Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin artinya adalah tentang keikhlasan dan menerima takdir dengan lapang dada.

Hal tersebut menjadi inti dari novel ini. Memangnya, sinopsis novel Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Anginkarya Tere Liye menceritakan apa? Simak selengkapnya di artikel ini.

Identitas Novel Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin

Bagi yang ingin membaca novelnya, mungkin penasaran, siapa penerbit buku Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin? Selengkapnya, simak identitas novelnya di bawah ini.

  • Judul: Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin
  • Penulis: Tere Liye (Darwis)
  • Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
  • Tahun Terbit: 16 April 2018
  • Jumlah Halaman: 264 halaman
  • ISBN: 9786020331607
  • Dimensi: 20 x 14 cm
  • Harga: Rp69.000
  • Genre: Fiksi Remaja
  • Latar: Indonesia dan Singapura

Sinopsis Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin

Sinopsis novelDaun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin berpusat pada Tania, seorang gadis kecil yang hidup susah setelah ayahnya meninggal karena TBC. Ia tinggal bersama ibunya dan adik laki-lakinya, Dede.

Kehidupan mereka memburuk hingga harus mengamen di jalanan untuk bertahan hidup. Suatu hari, Tania terluka saat mengamen dan dibantu oleh seorang pria bernama Danar.

Danar, seorang pria baik hati, membantu keluarga Tania mendapatkan tempat tinggal dan pendidikan yang layak. Tania kembali bersekolah dan mendapatkan beasiswa ke Singapura. Oleh karena itulah, latar novel Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin terjadi di Indonesia dan Singapura.

Seiring waktu, ia jatuh cinta pada Danar dan yakin Danar pun memiliki perasaan yang sama. Namun, Danar memperkenalkan Ratna sebagai kekasihnya. Tania merasa dikhianati dan hubungan mereka renggang.

Kenyataan pahit yang harus diterima Tania tak berhenti di sana. Ibunya kemudian meninggal karena kanker dan segalanya berjalan tak sesuai harapan Tania.

Tokoh Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin

Berikut daftar tokoh-tokoh dalam novel Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin karya Tere Liye.

  • Tania
  • Danar
  • Ratna
  • Dede
  • Ibu
  • Anne
  • Adi
  • Miranti
  • Sophi
  • Jhony Chan
  • Meggie

Pesan Moral Novel Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin

Adapun sejumlah pesan moral yang bisa diambil dari novel Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin yakni sebagai berikut.

1. Ikhlas dalam Menerima Kenyataan

Hidup tidak selalu sesuai harapan, dan Tania belajar menerima kenyataan meskipun itu terasa sangat menyakitkan. Ia menyadari bahwa beberapa hal bukanlah sesuatu yang bisa diubah, dan menerima takdir dengan lapang dada adalah cara untuk terus maju.

2. Mencintai Tidak Harus Memiliki

Tania mengajarkan kita bahwa cinta sejati terkadang berarti merelakan orang yang kita cintai demi kebahagiaannya, meskipun itu sangat sulit dilakukan. Dalam perjalanannya, Tania menyadari bahwa kebahagiaan orang lain juga adalah kebahagiaan dirinya.

3. Kebaikan Hati Bisa Mengubah Hidup Seseorang

Melalui sikap Danar, ditunjukkan bahwa kebaikan hati yang tulus dapat mengubah hidup seseorang tanpa mengharapkan imbalan apapun. Ketulusannya memberikan harapan baru bagi Tania dan keluarganya, mengubah kehidupan mereka secara drastis.

4. Pendidikan Bisa menjadi Jalan Keluar dari Kesulitan

Usaha Tania untuk terus belajar membuktikan bahwa pendidikan adalah kunci yang membuka jalan menuju masa depan yang lebih baik. Dengan tekad yang kuat, Tania membuktikan bahwa pengetahuan dapat mengatasi segala kesulitan yang ada.

Quotes Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin

Beberapa quotes atau kutipan novel Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin yakni sebagai berikut.

1. “Daun yang jatuh tak pernah membenci angin, dia membiarkan dirinya jatuh begitu saja. Tak melawan, mengikhlaskan semuanya. Bahwa hidup harus menerima, penerimaan yang indah. Bahwa hidup harus mengerti, pengertian yang benar. Bahwa hidup harus memahami, pemahaman yang tulus. Tak peduli lewat apa penerimaan, pengertian, pemahaman itu datang. Tak masalah meski lewat kejadian yang sedih dan menyakitkan. Biarkan dia jatuh sebagaimana mestinya. Biarkan angin merengkuhnya, membawa pergi entah kemana.”

2. “Orang-orang yang sedang jatuh cinta memang cenderung menghubungkan satu dan hal lainnya. Mencari-cari penjelasan yang membuat hatinya senang. Tetapi aku sudah memutuskan untuk memilah mana simpul yang nyata serta mana simpul yang hanya berasal dari ego mimpiku, Dan itu tidak sulit, sepanjang aku berpikir rasional.”

3. “Dia berpikir aku membutuhkan waktu banyak untuk mengerti. Atau juga dia menilaiku masih amat kekanak-kanakan, pencemburu, dan banyak mau. Menghubungiku hanya akan menimbulkan berbagai situasi yang tidak nyaman, dan itu bisa memperburuk hubungan "adik-kakak" kami selama ini.”

4. “... pria selalu punya masalah komitmen pada detik-detik terakhir ...”

5. “Orang yang memendam perasaan seringkali terjebak oleh hatinya sendiri. Sibuk merangkai semua kejadian di sekitarnya untuk membenarkan hatinya berharap. Sibuk menghubungkan banyak hal agar hatinya senang menimbun mimpi. Sehingga suatu ketika dia tidak tahu lagi mana simpul yang nyata dan mana simpul yang dusta.”

6. “Benarlah kata orang-orang, prinsip hidup itu teramat lentur, Prinsip itu akan selalu berubah berdasarkan situasi yang ada di depan kita, disadari atau tidak.”

7. “Kebaikan itu memang tak selalu harus berbentuk sesuatu yang terlihat.”

8. “Cinta tak harus memiliki. Tak ada yang sempurna dalam kehidupan ini. Dia memang sangat sempurna. Tabiatnya, kebaikannya, semuanya. Tetapi dia tidak sempurna. Hanya cinta yang sempurna.”

9. “Kau membunuh setiap pucuk perasaan itu. Tumbuh satu langsung kau pangkas. Bersemi satu langsung kau injak? Menyeruak satu langsung kau cabut tanpa ampun? Kau tak pernah memberi kesempatan. Karena itu tak mungkin bagimu? Kau malu mengakuinya walau sedang sendiri..Kau lupa, aku tumbuh menjadi dewasa seperti yang kau harapkan. Dan tunas-tunas perasaanmu tak bisa kaupangkas lagi. Semakin kau tikam, dia tumbuh dua kali lipatnya. Semakin kau injak, helai daun barunya semakin banyak.”

10. “Tania, kehidupan harus berlanjut. Ketika kau kehilangan semangat, ingatlah kata-kataku dulu. Kehidupan ini seperti daun yang jatuh. Biarkanlah angin yang menerbangkannya.”

Baca juga artikel terkait NOVEL TERE LIYE atau tulisan lainnya dari Ilham Choirul Anwar

tirto.id - Edusains
Kontributor: Ilham Choirul Anwar
Penulis: Ilham Choirul Anwar
Editor: Dipna Videlia Putsanra
Penyelaras: Nisa Hayyu Rahmia