tirto.id - Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Arsul Sani merespons kemunculan biksu di acara kampanye akbar Prabowo-Sandiaga beberapa waktu lalu. Arsul menduga biksu itu palsu dan hanya menjadi lelucon saja.
"Mana ada Biksu Buddha enggak gundul. Itu saja dari fotonya saja, sudah lucu-lucu saja gitu," kata Arsul saat ditemui di Kompleks Gedung DPR RI, Jakarta pada Selasa (9/4/2019).
Arsul menilai kubu Prabowo-Sandiaga berusaha seolah-olah toleran dengan menghadirkan biksu itu dalam kampanye mereka.
"Ya begitulah. Saya kira begini, komentar TKN itu sebetulnya sudah terwakili dari isi surat yang disampaikan oleh Pak SBY,” ujar Arsul.
Dia mengklaim kubunya tidak pernah melakukan kampanye seperti yang dilakukan rival mereka di Pilpres 2019 itu.
Menurut Arsul, TKN bersikap terbuka ketika menggelar kampanye dengan peserta dari kelompok tertentu, seperti saat Cawapres 01 Ma'ruf Amin menghadiri acara majelis taklim yang dihadiri para muslimat.
“Tapi ketika paslon itu tampil berdua, kami harus inklusif. Itu prinsip yang sudah kita sepakati ya karena konsensus di negara ini kan bhinneka tunggal ika," kata Arsul.
Media sosial dihebohkan oleh beredarnya foto dua orang biksu yang menghadiri acara kampanye akbar Prabowo Subianto - Sandiaga Uno di Gelora Bung Karno, Jakarta pada Minggu (7/4/2019) lalu. Foto itu tersebar di media sosial, terutama Twitter. Namun kemudian menjadi polemik karena biksu di foto itu diduga “jadi-jadian.”
Penulis: Haris Prabowo
Editor: Addi M Idhom