tirto.id -
Berdasarkan survei internal tersebut, elektabilitas paslon 02 Prabowo-Sandi sebesar 62 persen, sedangkan Capres-Cawapres 01, Jokowi-Ma'ruf sebanyak 38 persen.
Menurut Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu, jika BPN yang melakukan survei, justru Prabowo-Sandi seharusnya ungul 80 persen.
"Saya yakin kalau surveinya internal BPN malah mereka unggul 80 persen," ujarnya saat di Kompleks DPR RI, Senayan, Jakarta Selatan, Selasa (9/4/2019).
Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI itu pun menilai angka survei yang mengungguli Prabowo-Sandi dibandingkan Jokowi-Ma'ruf kurang masuk akal. Pasalnya, pada survei internal BPN tersebut tidak ada margin of error nya.
"Lha bagaimana [mau masuk akal], survei kok tidak ada margin of error nya. Yang di survei malaikat apa?," kata arsul.
Dalam survei ini, responden yang terlibat sebanyak 1.440 orang dari 34 provinsi. Survei ini diambil secara multistage random sampling.
Namun, dalam survei ini tidak menyebut secara spesifik periode survei dilakukan, hanya disebutkan survei dilakukan pada pekan lalu.
Hasil survei internal BPN juga tak menyertakan margin of error. Begitu juga pemilih yang belum memutuskan atau undecided voters, dan pemilih mengambang atau swing voters.
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Nur Hidayah Perwitasari