tirto.id - Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno memaparkan hasil survei internal.
"Berdasarkan survei internal, elektabilitas Prabowo berada di angka 62 persen dan Jokowi 38 persen," ujar Direktur Kampanye Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Sugiono di Hotel Darmawangsa, Jakarta Selatan, Senin (8/4/2019).
Menurut Sugiono, survei ini baru dilaksanakan pada pekan lalu, namun ia tak mengatakan waktu pastinya.
Ia hanya mengatakan survei ini menggunakan 1.440 responden dengan metode multistage random sampling.
Sugiono juga tak memaparkan margin error dan tak menegaskan persentase dari pemilih yang tak menjawab pilihannya.
"Kita tidak tahu mengapa hasilnya berbeda [dengan survei lain]. Kita tidak melakukan survei bersama," ujar Sugiono.
Sugiono mengklaim, hasil survei internal BPN Prabowo-Sandi menggambarkan realita dalam masyarakat yang menginginkan adanya perubahan melalui Pilpres 2019.
"Masyarakat itu sebenarnya mau berubah. Dengan perubahan atau sebagian besar masyarakat itu tidak ingin berubah seperti yang dipersepsikan oleh banyak pemberitaan dan hasil-hasil [survei] yang dikeluarkan," jelas Sugiono.
Sugiono juga mengatakan demografi dari 1.440 responden berbeda setiap tempatnya yang tersebar di seluruh Indonesia. Namun, lagi-lagi ia tak mau membeberkan secara rinci karakteristik responden dalam survei tersebut.
"Kalau kita mau keluarkan rilis lebih proper, kita juga bisa adakan suatu saat," ujar dia.
Wakil Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Aryo Djojohadikusumo mengatakan, metodologi yang dilakukan dalam survei internal tak ada bedanya dengan survei yang dilakukan lembaga-lembaga lainnya. Hasil ini diakuinya berbeda dari survei lainnya Menurut dia, diakibatkan karakterisitik responden yang berbeda.
"Metodologi mungkin sama. Tapi respondennya sangat berbeda. Saya tidak bisa bicara pihak lain. Mereka punya metodologi. Kami punya metodologi," kata Aryo.
Penulis: Bayu Septianto
Editor: Zakki Amali