tirto.id - Indo Barometer merilis survei elektabilitas periode 15-21 Maret 2019. Capres-cawapres 01, Joko Widodo-Ma’ruf Amin memperoleh elektabilitas 50,8 persen, sedangkan Capres-cawapres 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno meraih elektabilitas 32 persen.
Kemudian, 17,2 persen responden merahasiakan pilihannya atau tidak menandai apapun pada kertas suara yang disodorkan.
"Hasil survei Indo Barometer menunjukan pasangan nomor urut 01, Joko Widodo dan Ma'ruf Amin masih tetap unggul dengan selisih 18,8 persen jika dibandingkan dengan elektabilitas pasangan Prabowo-Sandiaga," ujar peneliti Indo Barometer, Hadi Suprapto saat pemaparan, di Hotel Century, Jakarta Selatan, Selasa (2/4/2019).
Indo Barometer mencatat ada tren peningkatan elektabilitas dua paslon. Jokowi-Ma'ruf mengalami kenaikan 0,6 persen, sedangkan Prabowo-Sandi naik sebanyak 3,1 persen.
Survei Indo Barometer periode Februari 2019, Jokowi-Ma'ruf meraih elektabilitas sebesar 50,2 persen, sementara Prabowo-Sandi memperoleh elektabilitas sebanyak 28,9 persen. Kemudian, responden tidak memilih sebanyak 20,9 persen.
Lembaga survei ini juga mengukur elektabilitas capres. Pertanyaan yang dilontarkan kepada responden yakni, "Seandainya Pemilihan Umum Presiden dilaksanakan pada hari ini, Dari 2 gambar pasangan calon tersebut mana akan Bapak/Ibu/Saudara Pilih sebagai Presiden?"
Peneliti Indo Barometer, Hadi memaparkan, dari pertanyaan itu, Jokowi memperoleh elektabilitas 52,1 persen, sedangkan Prabowo 31,8 persen. Sementara yang masih merahasiakan pilihanya sebesar 16,1 persen.
Kemudian, simulasi berlanjut untuk masing-masing cawapres, Maruf Amin memiliki elektabilitas 46,3 persen, Sandiaga Uno 33,8 persen. Responden yang belum menentukan pilihan sebesar 19,8 persen.
"Paslon no urut 01 dari sisi cawapres kembali mengungguli paslon no urut 02," ucap dia.
Dalam survei nasional Indo Baromer jumlah sampel 1.200 responden, dengan margin of error 2,83 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen. Metode penarikan sampel multistage random sampling.
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara tatap muka responden menggunakan kuesioner.
Responden survei adalah WNI yang sudah mempunyai hak pilih berdasarkan peraturan yang berlaku, yaitu warga yang minimal berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah pada saat survei dilakukan.
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Zakki Amali