Menuju konten utama

Usai Kampanye Akbar, Fadli Zon Optimistis Prabowo Menang 63 Persen

Setelah 'sukses' menggelar kampanye akbar di GBK, Fadli Zon memprediksi Prabowo menang Pilpres 2019 dengan meraih 59-63 persen suara.

Usai Kampanye Akbar, Fadli Zon Optimistis Prabowo Menang 63 Persen
Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto menyampaikan orasi kebangsaan kampanye akbar di Stadion Utama Gelora Bung Karno saat kamapnye akbar di Jakarta, Minggu (7/4/2019). tirto.id/Andrey gRomicko

tirto.id -

Kampanye akbar Prabowo-Sandiaga di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta banyak didatangi massa. Dengan fakta itu, Anggota Dewan Pengarah Badan Pemenangan Nasional (BPN) Fadli Zon mengatakan, dukungan masyarakat terhadap Paslon 02, Prabowo-Sandi sudah tidak terbendung lagi.

"Ini menunjukkan sebuah antusiasme yang otentik dari masyarakat, digerakkan oleh hati dan pikiran rakyat, tidak ada yang dibayar, tidak ada yang difasilitasi. Mereka datang ke sini dengan sukarela," ujar Fadli di GBK, Senayan, Jakarta Selatan, Minggu (7/4/2019).

Melihat antusiasme masyarakat yang diklaim mencapai angka satu juta itu, membuat Fadli optimistis, Prabowo-Sandiaga dapat memenangkan Pilpres 2019.

"Optimismenya, ini prediksi ya, 59 sampai 63 persenlah kira-kira," ucap Fadli.

Fadli berpendapat, ramainya peserta yang hadir membuktikan bahwa Prabowo-Sandi merupakan simbol perubahan bagi masyarakat. Lantaran masyarakat menginginkan adanya perubahan dari berbagai kegagalan-kegagalan selama pemerintahan Presiden Joko Widodo (jokowi), baik di bidang ekonomi, ketidakadilan hukum, politik, maupun sosial.

"Jadi masyarakat menginginkan adanya perubahan, terutama disampaikan tadi oleh Pak Prabowo, bidang ekonomi, langsung pada 100 hari pertama ada penurunan tarif [listrik], menutup kebocoran-kebocoran yang bisa menghemat anggaran kita, yang jumlahnya ribuan triliun," terang Wakil Ketua DPR RI ini.

Selanjutnya yang paling penting, kata Fadli, jika Prabowo-Sandi menjadi Presiden dan Wakil Presiden, akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih dari 5 persen. Ia menilai, jika pertumbuhan ekonomi hanya 5 persen, itu artinya Presiden Jokowi bersama kabinetnya hanya tidur saja.

"Jadi omong kosonglah kalau ngomong ini [pertumbuhan ekonomi 5 persen] adalah sebuah keberhasilan. Pertumbuhan kita ini harus tinggi, sehingga masyarakat bisa mudah mendapatkan pekerjaan, mendapatkan pendapatan, remunerasi yang juga baik," ujar Fadli.

Baca juga artikel terkait PILPRES 2019 atau tulisan lainnya dari Riyan Setiawan

tirto.id - Politik
Reporter: Riyan Setiawan
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Agung DH