Menuju konten utama

Sikap Pahlawan yang Bisa Kita Teladani

Apa saja sikap pahlawan yang bisa kita teladani? Simak penjelasan dan contohnya yang akan dibahas singkat dalam artikel di bawah ini.

Sikap Pahlawan yang Bisa Kita Teladani
Warga melintas di depan mural bergambar tokoh Pahlawan Nasional di Jalan Raya Situ Cipayung, Jakarta Timur, Minggu (13/10/19). ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/hp.

tirto.id - Hari Pahlawan yang diperingati setiap tanggal 10 November menjadi momen yang tepat untuk mengenang jasa pada pahlawan. Mengenang jasa pahlawan bisa dilakukan dengan meneladani sikap dan tindakan mereka.

Para pahlawan telah mengorbankan banyak hal, termasuk nyawa mereka, demi kepentingan bangsa dan negara.

Seperti dalam sejarah diperingatinya Hari Pahlawan, telah terjadi peristiwa besar yakni Perang Surabaya 10 November 1945 yang bertujuan untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Oleh karena itu, dengan meneladani sikap pahlawan, kita dapat menghargai pengorbanan para pahlawan dengan cara yang konkret.

Para pahlawan seringkali dikenal dengan sifat-sifat keberanian, kesetian pada nilai-nilai yang benar, semangat juang yang tak kenal lelah, dan dedikasi tinggi terhadap tujuan mulai. Lantas, apa yang dimaksud dengan meneladani sikap kepahlawanan?

Apa Maksud Meneladani Sikap Kepahlawanan?

Dilansir dari situs Kemdikbud, meneladani sikap kepahlawanan adalah usaha untuk memahami, menginternalisasi, dan menerapkan nilai-nilai serta sikap positif yang telah ditunjukkan oleh para pahlawan dalam perjuangan mereka.

Nilai-nilai kepahlawanan seringkali berkaitan dengan aspek seperti patriotisme, nasionalisme, rela berkorban, dan berani membela kebenaran.

Selaras dengan hal tersebut, dalam Jurnal Edukatif Vol. VI No. 1 (2020) dijelaskan bahwa semangat kepahlawanan telah diwujudkan oleh para pejuang sebagai amal perjuangan yang diberikan kepada bangsa dan tanah air.

Semangat juang yang penuh keberanian, rasa kesetiakawanan yang tinggi, bergotong royong dan tidak pernah mengenal menyerah serta percaya dan yakin dengan kemampuan diri sendiri.

Lalu, bagaimana cara kita meneladani perjuangan para pahlawan? Sikap kepahlawanan atau nilai-nilai kepahlawanan kepahlawanan patut dihargai dan dijunjung tinggi dengan penuh kebanggan. Sikap kepahlawanan bahkan patut untuk dicontoh sekaligus diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.

Dengan demikian, meneladani sikap pahlawan tidak hanya tentang menghormati pahlawan dari masa lalu. Lebih jauh, meneladani sikap pahlawan berarti mengambil inspirasi dari para pahlawan untuk menciptakan perubahan positif dalam masyarakat saat ini dan masa depan.

Berkaitan dengan hal tersebut, cara untuk meneladani sikap kepahlawanan adalah dengan menyadari bahwa sikap kepahlawan harus tetap ada dan berkembang seiring dengan perubahan zaman. Sikap kepahlawanan yang relevan dapat berperan dalam menjaga dan memperkuat identitas dan budaya bangsa.

Yang menjadi kemudian yakni sifat-sifat apa sajakah yang dimiliki oleh para pahlawan?

Contoh Sikap Pahlawan yang Bisa Kita Teladani

Berkaitan dengan uraian di atas sikap pahlawan yang bisa kita teladani di antaranya cinta tanah air, rela berkorban, sikap gotong royong, dan berani membela kebenaran.

Dirangkum dari situs Kemdikbud dan Jurnal Danadyaksa Historica Vol. 3 No. 1 (2023), berikut ini contoh sikap pahlawan yang bisa kita teladani.

1. Pantang mundur dan tidak Kenal Menyerah

Pahlawan seperti Ir. Soekarno dan Mohammad Hatta menunjukkan keteguhan dan tekad yang luar biasa dalam perjuangan kemerdekaan. Mereka menghadapi penahanan, pengasingan, dan tekanan politik, tetapi tidak pernah menyerah.

Sikap pantang mundur mengajarkan kita untuk tidak menyerah begitu saja ketika menghadapi rintangan atau tantangan dalam hidup. Kegigihan dan semangat pantang menyerah sangat penting untuk mencapai tujuan.

2. Memiliki cita-cita tinggi

Ir. Soekarno mengajarkan kita untuk bermimpi setinggi langit dan berani mengejar cita-cita yang tinggi. Mimpi besar Soekarno untuk memerdekakan bangsa Indonesia menjadi kenyataan.

Hal demikian mengingatkan kita untuk memiliki ambisi dan cita-cita yang tinggi dalam hidup. Cita-cita yang tinggi dapat menjadi motivasi untuk meraih kesuksesan.

3. Mandiri, tegas, dan berwibawa

Tokoh Mohammad Hatta dikenal sebagai sosok pemimpin yang mandiri, tegas, dan berwibawa. Sifat-sifat ini sangat penting dalam kepemimpinan.

Belajar menjadi pemimpin yang mandiri, tegas, dan berwibawa adalah hal yang bisa kita teladani. Sifat-sifat ini dapat membantu kita dalam berbagai aspek kehidupan, terutama dalam memimpin dan memengaruhi orang lain.

4. Senang membaca, menulis, dan membagikan ilmu

Mohammad Hatta adalah seorang yang gemar membaca, menulis, dan berbagi ilmu. Sikap ini mengajarkan kita pentingnya pengetahuan dan pembelajaran sepanjang hayat.

Membaca, menulis, dan berbagi ilmu dapat memperluas wawasan dan membantu kita tumbuh sebagai individu yang lebih berpengetahuan dan terdidik.

5. Aktif, kreatif, dan dermawan

Selain itu, Mohammad Hatta juga mengajarkan keaktifan, kreativitas, dan keberanian dalam berbagi. Meskipun diasingkan di tempat yang terpencil, Hatta tetap aktif dalam menulis dan berbagi ilmu.

Sikap kreatif dan keberanian dalam berbagi dapat membantu kita menjadi individu yang lebih produktif dan berdampak positif dalam masyarakat.

6. Kritis dan berani menyampaikan kebenaran

Tak hanya itu, Mohammad Hatta juga menunjukkan sifat kritis dan berani menyampaikan kebenaran dalam upaya mempropagandakan Indonesia. Sikap kritis dan berani semacam ini ditunjukkan oleh Bung Tomo, salah satunya dalam peristiwa Surabaya 10 November 1945.

Sikap kritis mengajarkan kita untuk berpikir secara analitis dan membantu kita dalam menentukan sikap yang benar. Sementara keberanian menyampaikan kebenaran adalah kunci untuk memperjuangkan nilai-nilai yang benar dan adil.

7. Kerja keras

Meneladani sikap kepahlawanan juga bisa dilihat dalam peristiwa perang Surabaya. Para pejuang kala itu, termasuk Bung Tomo dan Gubernur Suryo, berjuang untuk mempertahankan kemerdekaan yang dapat diartikan sebagai bentuk sikap kerja keras dalam melawan penjajahan.

Meski situasi sekarang telah berbeda dari periode penjajahan, sikap kerja keras masih relevan untuk dilakukan. Nilai-nilai kerja keras masih relevan untuk dilakukan hingga sekarang, termasuk dilakukan oleh siswa dengan giat belajar secara sungguh-sungguh.

8. Cinta tanah air

Sikap yang harus dikembangkan dalam mewujudkan persatuan dalam keragaman adalah cinta tanah air. Dalam sejarah, banyak sekali pahlawan yang memiliki sikap cinta tanah air dalam memperjuangan kemerdekaan Indonesia.

Misalnya, dalam perang Surabaya, cinta tanah air telah melahirkan semangat pengorbanan dan perjuangan rakyat Surabaya untuk memperjuangkan kemerdekaan dan mencegah terjadinya penjajahan kembali oleh Belanda. Cinta tanah air membuat bangsa Indonesia bersatu untuk melawan penjajah.

Sikap cinta tanah air pun masih tetap bisa diterapkan hingga kini. Dengan menerapkan sikap cinta tanah air, segala macam perbedaan yang ada tidak akan menjadi penghalang untuk hidup dalam persatuan dengan penuh kedamain.

Baca juga artikel terkait TIMELESS atau tulisan lainnya dari Umi Zuhriyah

tirto.id - Pendidikan
Penulis: Umi Zuhriyah
Editor: Dhita Koesno