Tanpa persenjataan memadai, juga dengan para pejuang yang mayoritas tidak terlatih, para pejuang Surabaya mencoba mempertahankan Surabaya dari agresi Sekutu. Koordinasi yang buruk mempersulit para pejuang Indonesia mempertahankan Surabaya. Apalagi tidak ada satu pun pemimpin pasukan yang benar-benar terlatih berperang.