Menuju konten utama

Sholawat Untuk Membangunkan Sahur

Sholawat bangunin sahur seperti Sholawat Tarhim dan Sholawat Fatimah bisa jadi cara bangunin sahur penuh berkah di bulan Ramadhan. Simak liriknya di sini!

Sholawat Untuk Membangunkan Sahur
Peserta memainkan alat musik sambil berkeliling kampung untuk membangunkan warga bersahur dalam festival musik sahur ramadan ke-11 di Desa Wani II, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, Kamis (15/6). ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah

tirto.id - Sholawat bangunin sahur sudah menjadi tradisi turun-temurun yang diwariskan para leluhur di Indonesia. Salah satu cara membangunkan orang untuk sahur yang cukup efektif adalah dengan berkeliling bersama-sama sambil melantunkan sholawat buat bangunin sahur. Lantas, bagaimana lirik bagunin sahur versi sholawat?

Sebelum membahas lebih lanjut mengenai lirik sholawat sahur, kamu perlu mengetahui keutamaan dan tata cara sahur sesuai syariat.

Sahur merupakan kegiatan makan dan minum di sepertiga malam pada bulan Ramadhan sebelum mulai berpuasa sejak waktu Subuh. Selain menjadi sumber energi untuk berpuasa, sahur juga memiliki banyak keutamaan.

Rasulullah SAW bersabda:

"Bersahurlah, karena dalam sahur terdapat keberkahan." (HR. Bukhari-Muslim)

Sahur bisa dimulai dari tengah malam hingga sebelum terbit fajar. Biasanya, sholawat buat bangunin sahur lirik dengan irama ceria juga kerap dibuat kreatif oleh masyarakat.

Sahur sendiri bisa dilakukan sebelum imsak atau sekitar 10-15 menit sebelum adzan Subuh, sebagaimana Nabi Muhammad SAW menganjurkan untuk mengakhirkan waktu sahur mendekati fajar tiba.

Sholawat sahur lirik biasanya dikumandangkan sejak pukul 1 hingga 3 dini hari sambil berkeliling dengan iringan alat musik. Tradisi sahur di Indonesia ini dapat mempererat ukhuwah dan menambah semangat ibadah.

Dalam Islam, sahur hukumnya sunnah muakkad, yang berarti sangat dianjurkan. Meski tidak wajib, sahur memberi manfaat besar dan menjadi pembeda antara puasa Muslim dan non-Muslim.

ilustrasi petugas sahur berkeliling ramai-ramai

Dengan berjalan kaki, warga berkeliling sambil memukul pentungan bambu dan diiringi lagu religi untuk membangunkan warga agar dapat bangun sahur dan menunaikan ibadah puasa. (AntaraFot/o Adiwinata)

Sholawat untuk Membangunkan Sahur

Sebagai negara dengan mayoritas Muslim, Indonesia kaya akan tradisi religi, termasuk melantunkan lirik sholawat bangunin sahur. Sholawat tidak hanya membuat suasana sahur lebih hidup, tetapi juga membawa keberkahan bagi yang mendengarkan dan melantunkannya.

Sholawat bangunin sahur ini mengandung doa, pujian kepada Nabi Muhammad SAW, serta motivasi untuk bangun beribadah. Berikut ini dua sholawat populer yang kerap digunakan menjadi lirik lagu bangunin sahur versi sholawat:

Sholawat Tarhim

Sholawat Tarhim adalah salah satu sholawat bangunin sahur yang sering diperdengarkan menjelang adzan subuh.

Lantunan sholawat ini tidak hanya berfungsi sebagai pengingat waktu sahur, tetapi juga mengajak umat Islam untuk bersiap menjalankan sholat subuh.

Sholawat sahur lirik ini berasal dari tradisi masyarakat Timur Tengah yang kemudian menyebar ke berbagai negara Muslim, termasuk Indonesia.

Di banyak masjid, terutama saat bulan Ramadhan, sholawat buat bangunin sahur ini diputar melalui pengeras suara untuk membangunkan masyarakat.

Selain itu, sholawat ini juga dipercaya membawa ketenangan dan keberkahan bagi siapa saja yang mendengarkannya. Berikut lirik sholawat bangunin sahur yang bisa dilantunkan saat sahur.

Lirik Sholawat Tarhim untuk Bangunin Sahur:

الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَيْكَ

Ash-shalâtu was-salâmu ‘alâyk

"Semoga rahmat dan keselamatan tercurahkan padamu."

يَاإمَامَ الْمُجَاهِدِيْنَ - يَارَسُوْلَ اللهْ

Yâ imâmal mujâhidîn yâ Rasûlallâh

"Duhai pemimpin para pejuang, wahai Rasulullah."

الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَيْكَ

Ash-shalâtu was-salâmu ‘alâyk

"Semoga rahmat dan keselamatan tercurahkan padamu."

يَانَاصِرَ اْلهُدَى - يَا خَيْرَ خَلْقِ اللهْ

Yâ nâshiral hudâ yâ khayra khalqillâh

"Duhai penuntun petunjuk ilahi, wahai makhluk yang terbaik."

الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَيْكَ

Ash-shalâtu was-salâmu ‘alâyk

"Semoga rahmat dan keselamatan tercurahkan padamu."

يَانَاصِرَ الْحَقِّ يَارَسُوْلَ اللهْ

Yâ nâshiral haqqi yâ Rasûlallâh

"Duhai penolong kebenaran, wahai Rasulullah."

الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَيْكَ

Ash-shalâtu was-salâmu ‘alâyk

"Semoga rahmat dan keselamatan tercurahkan padamu."

يَامَنْ اَسْرَى بِكَ مُهَيْمِنُ لَيْلًا نِلْتَ - مَا نِلْتَ وَالأَنَامُ نِيَامْ

Yâ Man asrâ bikal muhayminu laylan nilta mâ nilta wal-anâmu niyâmu

"Duhai yang memperjalankanmu di malam hari Dialah yang Maha Mengawasi."

نِلْتَ مَا نِلْتَ وَالأَنَامُ نِيَامُ

Nilta maa nilta wal-anaamu niyaamu

"Engkau memperoleh apa yang kau peroleh sementara semua manusia tidur."

وَتَقَدَّمْتَ لِلصَّلَاةِ فَصَلَّ كُلُّ مَنْ فِى السَّمَاءِ وَاَنْتَ الْإِمَامْ

Wa taqaddamta lish-shalâti fashallâ kulu man fis-samâi wa antal imâmu

"Semua penghuni langit melakukan shalat di belakangmu dan engkau menjadi imam."

وَاِلَى الْمُنْتَهَى رُفِعْتَ كَرِيْمًا

Wa ilal muntahâ rufi’ta karîman

"Engkau diberangkatkan..."

وَاِلَى الْمُنْتَهَى رُفِعْتَ كَرِيْمًا وَ سَمِعْتَ نِدَاءً عَلَيْكَ السَّلَامْ

Wa ilal muntahâ rufi’ta karîman wa sai’tan nidâ ‘alaykas salâm

"ke Sidratul Muntaha karena kemuliaanmu dan engkau mendengar ucapan salam atasmu."

- يَا كَرِمَ الْأَخْلَاقْ - يَارَسُوْلَ اللهْ - صَلىَ اللهُ عَلَيْكَ - وَ عَلىَ عَلِكَ وَ اَصْحَابِكَ أجْمَعِيْنَ -

Yâ karîmal akhlâq yâ Rasûlallâh

Shallallâhu ‘alayka wa ‘alâ âlika wa ashhâbika ajma’în

"Duhai yang paling mulia akhlaknya, duhai Rasulullah, semoga sholawat selalu tercurahkan padamu, pada keluargamu dan sahabatmu."

ilustrasi petugas sahur berkeliling ramai-ramai

Dengan berjalan kaki, warga berkeliling sambil memukul pentungan bambu dan diiringi lagu religi untuk membangunkan warga agar dapat bangun sahur dan menunaikan ibadah puasa. (AntaraFot/o Adiwinata)

Sholawat Fatima

Sholawat Fatimah adalah salah satu sholawat buat bangunin sahur yang cukup populer. Sholawat ini disebut-sebut sebagai bentuk penghormatan kepada Sayyidah Fatimah Az-Zahra, putri Rasulullah SAW.

Banyak umat Islam yang melantunkan sholawat sahur lirik ini karena liriknya yang mudah dihafalkan dan iramanya yang khas.

Di beberapa daerah, lirik lagu bangunin sahur versi sholawat ini sering dikumandangkan saat berkeliling kampung membangunkan warga untuk bersantap sahur.

Selain sebagai pengingat sahur, membaca sholawat ini juga dipercaya membawa ketenangan dan keberkahan di bulan Ramadhan. Berikut lirik sholawat buat bangunin sahur lirik yang bisa dijadikan amalan saat membangunkan sahur.

Lirik Sholawat Fatima untuk Bangunin Sahur:

Sholu ‘ala Nabi Muhammad

Siti - siti Faitmah ya Allah

Zam-zam di Baitullah

Siti – siti Fatima ya Allah

binti ya Rasulullah

Siti - siti Faitmah ya Allah

Zam-zam di Baitullah

Siti – siti Fatima ya Allah

binti ya Rasulullah

Dari tadi kantong menyanyi ya Allah

Kantong menyanyi pas bangun sahur

Dari tadi kantong menyanyi ya Allah

Cukup sekian dan terima kasih

Dari tadi kantong menyanyi ya Allah

Kantong menyanyi pas bangun sahur

Dari tadi kantong menyanyi ya Allah

Cukup sekian dan terima kasih

Selamat berpisah para-para saudara

Sampai bertemu di lain waktu dan masa

Kami loro malam mengucapkan salam-salam manis untuk Anda

Selamat berpisah para-para saudara

Sampai bertemu di lain waktu dan masa

Kami loro malam mengucapkan salam-salam manis untuk Anda

Bila terdengar kata yang salah di dalam syair lagu kami mohon

Mohon maaf lahir dan batin

Bila terdengar kata yang salah di dalam syair lagu kami mohon

Mohon maaf lahir dan batin

Demikianlah dua sholawat bangunin sahur yang populer menjadi tradisi di Indonesia. Melantunkan sholawat bangunin sahur adalah tradisi mulia yang menggabungkan seni, ibadah, dan kebersamaan.

Dengan sholawat sahur lirik yang syahdu atau riang, semangat berpuasa pun semakin terjaga. Mari jaga tradisi ini sebagai warisan budaya sekaligus sarana mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Baca juga artikel terkait RAMADHAN 2025 atau tulisan lainnya dari Robiatul Kamelia

tirto.id - Edusains
Penulis: Robiatul Kamelia
Editor: Robiatul Kamelia & Yulaika Ramadhani