tirto.id - Sholawat munjiyat merupakan salah satu jenis shalawat ghairu ma’tsurah yang dikenal kalangan umat Islam. Berikut ini selawat munjiyat latin dan artinya beserta bacaan Arabnya.
Kholil Mawardi dalam jurnal “Shalawat: Pembelajaran Akhlak Kalangan Tradisionalis” (2009) menuliskan bahwa selawat adalah doa keselamatan dan salam penghormatan kepada Nabi Muhammad Saw.
Selawat juga dikenal salah satu zikir yang dianjurkan diamalkan umat Islam. Dengan memperbanyak bacaan selawat, diyakini dapat menjadi wasilah cepat terkabulnya hajat seseorang. Anjuran pembacaan selawat salah satunya termuat dalam firman Allah Swt. surah Al-Ahzab ayat 56 sebagai berikut:
اِنَّ اللّٰهَ وَمَلٰۤىِٕكَتَهٗ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّۗ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا ٥٦
Artinya:
“Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya berselawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, berselawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya,”(QS. Al-Ahzab [33]:56).
Pembacaan selawat memiliki banyak manfaat bagi seorang muslim. Dilansir laman NU Online, Sayyid Bakri bin Sayyid Muhammad Syatha Ad-Dimyathi, seorang ulama Syafi'i kenamaan Makkah abad XIV dalam kitab Kifayatul Atqiya wa Minhajul Ashfiya menuliskan 10 keutamaan mereka yang membaca selawat sebagai berikut:
- Shalatul malikil ghaffar (rahmat dari Allah yang maha kuasa dan maha pengampun).
- Syafa’atun nabiyyil mukhtar (syafaat Nabi Muhammad, nabi pilihan).
- Al-iqtida bil mala’ikatil abrar (mengikuti tradisi malaikat abrar).
- Mukhalafatul munafiqin wal kuffar (membedakan diri dari orang munafik dan orang kafir).
- Mahwul khathaya wal awzar (penghapusan kesalahan dan dosa).
- Qadha’ul hawa’ij wal awthar (pemenuhan hajat dan harapan).
- Tanwiruz zawahir wal asrar (penerangan lahir dan batin).
- An-najatu minan nar (keselamatan dari neraka).
- Dukhulu daril qarar (masuk ke dalam surga).
- Salamul azizil jabbar (salam dari Allah yang maha mulia dan kuasa).
Kedua, selawat ghairu ma’tsuah merupakan selawat yang dibuat selain Rasulullah Saw. Contoh selawat ghairu ma’tsurah seperti selawat fatih karangan Syaikh Ahmad at-Tijani, seorang ulama sekaligus pendiri tarekat tijaniyah asal Maroko.
Sholawat Munjiyat Latin dan Artinya Beserta Bacaan Arab
Selawat munjiyat merupakan salah satu jenis selawat ghairu ma’tsurah. Selawat ini juga dikenal sebagai selawat penyelamat. Penyebutan ini berkaitan dengan sejarah pertama kali diciptakannya selawat munjiyat.
Laman Jatim NU Online menuliskan bahwa Abdurrahman bin Abdissalam Ash-Shafuri dalam kitab Nudhah al-Majalis wa Muntakhab na-Nafais menjelaskan sejarah terciptanya selawat munjiyat sebagai berikut:
“Sebagian orang arif berkata: ‘aku berada di kapal, kemudian badai berhembus kencang, hampir saja menyebabkan kami tenggelam. Lalu aku (tertidur dan) melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam mimpi, beliau bersabda: Katakan pada mereka ‘Bacalah doa Allâhumma shalli ‘alâ Muhammadin shalâtan tunjînâ bihâ min jamî’il ahwâli wal âfât wa taqdhî lanâ bihâ jamî’al hâjat wa tuthahhirunâ bihâ min jamî’is sayyiât wa tarfa’unâ bihâ ‘indaka a’la darajât wa tuballighunâ bihâ aqshal ghâyat min jamî’il khairâti fil hayâti wa ba’dal mamât, lalu aku terbangun dan kami ucapkan bacaan sholawat tersebut, lalu angin pun terdiam atas seizin Allah ta’ala.”
Dari sejarah tersebut kemudian selawat munjiyat dikenal di berbagai penjuru negara Islam. Berikut ini lafal selawat munjiyat arab, latin, beserta artinya lengkap:
اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلاَةً تُنْجِيْنَا بِهَا مِنْ جَمِيْعِ الْأَهْوَالِ وَالْاٰفَاتِ وَتَقْضِيْ لَنَا بِهَا جَمِيعَ الْحَاجَاتِ وَتُطَهِّرُنَا بِهَا مِنْ جَمِيْعِ السَيِّئَاتِ وَتَرْفَعُنَا بِهَا عِنْدَكَ أَعْلَى الدَّرَجَاتِ وَتُبَلِّغُنَا بِهَـــا أَقْصَى الْغَايَاتِ مِنْ جَمِيْعِ الْخَيْرَاتِ فِى الْحَيَاةِ وَبَعْدَ الْمَمَـــاتِ
Arab Latinnya:
Allâhumma shalli ‘alâ Sayyidinâ Muhammadin wa ‘alâ âli Sayyidinâ Muhammadin shalâtan tunjînâ bihâ min jamî’il ahwâli wal âfât wa taqdhî lanâ bihâ jamî’al hâjat wa tuthahhirunâ bihâ min jamî’is sayyiât wa tarfa’unâ bihâ ‘indaka a'la darajât wa tuballighunâ bihâ aqshal ghâyat min jamî’il khairâti fil hayâti wa ba’dal mamât.
Artinya:
“Ya Allah limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami Nabi Muhammad, yang dengan shalawat itu, Engkau akan menyelamatkan kami dari semua keadaan yang menakutkan dan dari semua cobaan; dengan shalawat itu, Engkau akan mengabulkan hajat kami; dengan shalawat itu, Engkau akan menyucikan kami dari segala keburukan; dengan shalawat itu, Engkau akan mengangkat kami ke derajat paling tinggi; dengan shalawat itu pula, Engkau akan menyampaikan kami kepada tujuan yang paling sempurna dalam semua kebaikan, ketika hidup dan setelah mati.”
Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Yulaika Ramadhani