tirto.id - Sebanyak 197 Pekerja Migran Indonesia (PMI) resmi diberangkatkan menuju Korea Selatan melalui skema government to government (G2G).
Acara pelepasan berlangsung pada Selasa (10/6), bertempat di Gedung Semeru, BBPPMPV Bisnis dan Pariwisata, Bojongsari, Kota Depok, dan dibuka secara resmi oleh Dirjen Penempatan, Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI), Ahnas.
Dalam sambutannya, Ahnas menjelaskan bahwa dari 197 PMI yang berangkat, 17 orang akan bekerja di sektor perikanan, sementara sisanya, yaitu 180 orang, ditempatkan di sektor manufaktur. Tidak hanya itu, masih ada 234 calon PMI yang akan mengikuti jejak keberangkatan ini dalam waktu dekat, menandakan keberlanjutan skema penempatan massal ini.
Tahun lalu, KP2MI memberangkatkan 10.111 PMI ke Korea Selatan dengan skema G2G.
Acara ini mendapat sambutan antusias dari masyarakat: tercatat ada lebih dari 35.000 pendaftar yang mengikuti seleksi skema G2G ke Korea Selatan.
“Pendaftar cukup luar biasa banyaknya. Mudah‑mudahan pemerintah Korea menaikkan permintaan PMI Indonesia,” tutur Ahnas.
Jumlah pendaftar yang tinggi tersebut menunjukkan bahwa skema G‑to‑G masih menjadi jalur favorit bagi para calon migran yang ingin bekerja ke luar negeri secara resmi, terjamin, dan terlindungi oleh negara.
Pembukaan acara ditandai dengan pemakaian jaket secara simbolis kepada tiga PMI yang baru melewati tahap awal keberangkatan: Hafizul, Titi Sunarti, dan Salamun Cipta Aji. Momen ini dipimpin langsung oleh Ahnas dan disaksikan oleh Direktur Penempatan Pemerintah, Kementerian P2MI, Dyah Rejekiningrum.
"Pesan saya, jangan cepat lelah. Berjuang menjadi orang hebat itu pasti ada lelahnya," ujar Dyah.
Ahnas juga menyampaikan beberapa pesan penting dalam sambutannya, termasuk motivasi kepada para PMI agar selalu waspada, disiplin, dan memanfaatkan kesempatan kerja dan belajar di Korea.
“Orientasi ini bukan akhir dari perjuangan. Masih ada perjalanan‑perjalanan besar untuk mengukir mimpi. Jadi selain bekerja, kalian harus belajar. Karena pengetahuan di sana, bisa digunakan ketika sudah pulang dan bekerja di Indonesia,” kata Ahnas,
Rizki Maulana, salah satu PMI yang akan diberangkatkan dan pernah menjalani penempatan sebelumnya di Korea Selatan, menambahkan tips praktis. Ia mengimbau calon pekerja untuk lebih mempersiapkan riset terkait lokasi kerja. Tips ini penting agar pekerja dapat memilih daerah dengan peluang kerja terbaik dan potensi penghasilan yang baik.
“Sebelum teman‑teman memilih lokasi kerja, bisa disurvei dulu mana daerah di Korea Selatan yang banyak punya kawasan industri,” ujarnya.
Editor: Tim Media Service
Masuk tirto.id







































