tirto.id - Pengguna Kereta Rel Listrik (KRL) atau Commuter Line Jabodetabek yang berencana menuju kawasan Monumen Nasional (Monas) untuk menyaksikan perayaan HUT TNI ke-79, membeludak. Suasana sumpek tersebut bahkan diabadikan lewat sebuah video yang berada di Stasiun Manggarai, Jakarta.
Ribuan orang memaksa untuk naik menuju anak tangga. Para petugas tampak terlihat mengatur agar mereka tidak berdesakan. Namun, aksi saling dorong tidak terhindarkan akibat banyaknya penumpang yang transit di stasiun tersebut.
Atas peristiwa tersebut, KAI Commuter telah melakukan berbagai langkah dibutuhkan. Selain melakukan penambahan personel pengamanan di area stasiun, KAI Commuter juga melakukan pengaturan pola operasi perjalanan Commuter Line mengikuti situasi.
"Untuk tetap dapat melayani pengguna dengan aman dan nyaman, KAI Commuter melakukan penambahan empat perjalanan Commuter Line tambahan untuk relasi Manggarai-Jakarta Kota PP, sebagai antisipasi untuk mengurangi kepadatan di Stasiun Manggarai," ujar VP Corporate Secretary KAI Commuter, Joni Martinus, dalam keterangannya, Sabtu (5/10/2024).
Di stasiun transit tersebut, pengelola Commuter Line juga menambah jumlah personel pengamanan dari internal dan unsur TNI untuk menjaga keamanan dan kenyamanan pengguna.
Selain itu, petugas di Stasiun Manggarai juga akan melakukan penyekatan di hall stasiun untuk pembatasan kepadatan di peron Stasiun Manggarai. Ini harus dilakukan untuk keamanan dan keselamatan pengguna Commuter Line.
Di Stasiun Manggarai itu sendiri, lanjut Joni, KAI Commuter menyiagakan 49 personel petugas pengamanan. Begitu juga di stasiun-stasiun yang dekat dengan kegiatan HUT TNI di Monas, seperti Stasiun Juanda dan Stasiun Gondangdia, KAI Commuter juga melakukan penambahan petugas pengamanan dan pelayanan, menyiagakan 30 personel pengamanan di Stasiun Juanda dan 23 personel di Stasiun Gondangdia.
Di samping itu, KAI Commuter juga akan membuka loket portabel untuk antisipasi layanan pada pembelian tiket. Untuk keamanan dan kenyamanan, KAI Commuter akan memberlakukan sistem buka tutup antrean pengguna yang akan masuk ke area peron stasiun jika keadaan sudah ramai.
Selain itu, pengelola juga akan menyiagakan petugas-petugas pelayanan untuk membantu pelayanan di stasiun-stasiun tersebut.
Pada pelayanan operasional perjalanan Commuter Line Jabodetabek hari ini, KAI Commuter mengoperasikan sebanyak 962 perjalanan. Di sisi lain, juga akan melakukan antisipasi dengan melakukan rekayasa pola operasi secara situasional sesuai dengan kondisi di lintas.
Untuk mengurangi kepadatan pelanggan di Stasiun Juanda dan Gondangdia dalam antusiasme masyarakat dalam perayaan tersebut, akan ditambahkan perjalanan Commuter Line sebagai berikut :
- Commute Line No. D1/1269C relasi Manggarai-Jakarta Kota
- Commuter Line No. D1/1270C relasi Jakarta Kota-Pasar Minggu
- Commuter Line No. D1/1309C relasi Pasar Minggu-Jakarta Kota
- Commuter Line No. D1/1310C relasi Jakarta Kota-Manggarai.
KAI Commuter mencatat peningkatan yang cukup signifikan pada jumlah pengguna yang turun di Stasiun Gondangdia dan Stasiun Juanda pada pagi hari ini hingga pukul 13.00 WIB. Dalam rentang waktu itu, volume pengguna yang transit di Stasiun Manggarai sebanyak 88.158 orang. Sedangkan pengguna yang turun di Stasiun Juanda menyentuh angka 63.682 orang dan di Stasiun Gondangdia sebanyak 28.464 orang.
KAI Commuter juga memohon maaf atas jika terjadi kekurangan pelayanan kepada penggunanya di Stasiun Manggarai yang terus meningkat hingga siang siang ini. Selain itu, KAI Commuter mengimbau kepada seluruh pengguna untuk tetap mengutamakan keselamatan dan keamanan, mengikuti arahan dan instruksi dari petugas di stasiun.
"Terlebih bagi pengguna yang membawa anak, pastikan anak-anak selalu dalam pengawasan selama dalam perjalanan," kata Joni.
Ia juga menambahkan, bagi pengguna yang menunggu di area peron, agar selalu mendahulukan pengguna yang akan keluar, serta berdiri tidak melewati garis aman dan menghalangi pengguna yang akan keluar dari dalam commuterline. "KAI Commuter juga mengimbau masyarakat dan para pengguna untuk selalu menjaga ketertiban dan keselamatan bersama," tutup Joni.
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Anggun P Situmorang