Menuju konten utama

Ringkasan Materi Sejarah SMA Kelas 10 K2013: Masa Berburu Meramu

Ringkasan mata pelajaran Sejarah SMA Kelas X Kurikulum 2013 materi "Masa Berburu dan Mengumpulkan Makanan"

Ringkasan Materi Sejarah SMA Kelas 10 K2013: Masa Berburu Meramu
Pengunjung mengamati replika manusia purba mengukir di batu di Museum Lukisan Batu di kawasan wisata Gunung Helan, Ningxia, Cina, Senin (7/5/2018). ANTARA FOTO/Zabur Karuru

tirto.id - Ringkasan mata pelajaran Sejarah SMA Kelas X Kurikulum 2013 salah satunya adalah materi "Masa Berburu dan Mengumpulkan Makanan".

Tema dalam zaman Prasejarah ini juga kerap disebut sebagai masa berburu dan meramu.

Dalam Rekam Jejak Peradaban Indonesia: Sejarah Indonesia Paket C Setara SMA/MA (2017, hlm. 3), terungkap bahwa masa prasejarah merupakan masa sebelum adanya tulisan. Oleh karena itu, terdapat juga buku sejarah yang menyebut periode ini sebagai praaksara (sebelum adanya tulisan/aksara).

Keberadaan mereka sebagai bagian dari sejarah diteliti melalui fosil-fosil hewan, manusia purba, alat-alat, hingga tumbuhan.

Lantas, apa saja ciri-ciri masa berburu dan meramu? Bagaimana kondisi kehidupan sosial mereka saat itu?

Ciri-Ciri Masa Berburu dan Mengumpulkan Makanan

Berburu dan Meramu merupakan salah satu periode yang terjadi di masa praaksara.

Menurut ungkapan Irma Samrotul Fuadah dalam Sejarah Kelas X (2020, hlm. 3), manusia purba saat itu menjalani kehidupannya dengan cara berburu sekaligus mengumpulkan makanan.

Kala itu, mereka belum memiliki tempat tinggal karena masih bergantung pada kondisi alam. Biasanya, tempat yang ditinggali dekat dengan sumber air seperti sungai, danau, goa, hutan, hingga lembah-lembah.

Ciri-ciri masa berburu dan meramu dapat diklasifikasikan menjadi 5 macam. Di antaranya terdapat ciri kepercayaan, sosial, budaya, ekonomi, dan teknologi.

  • Mempunyai kepercayaan animisme, dinamisme, dan totemisme
  • Bertempat tinggal nomaden
  • Budayanya masih sangat sederhana
  • Ekonomi berjalan dengan sistem barter
  • Teknologi sangat sederhana karena pembuatannya masih menggunakan tangan manusia

Berikut penjelasan masing-masing ciri tersebut.

1. Kepercayaan

Terdapat tiga kepercayaan yang diyakini oleh manusia purba masa ini, di antaranya animisme, dinamisme, dan totemisme. Animisme berarti percaya bahwa benda memiliki roh.

Kemudian, dinamisme mempercayai bahwa segala hal punya kekuatan yang berpengaruh terhadap gagal-tidaknya seseorang hingga kebertahanan hidupnya. Terakhir, totemisme berarti mempercayai bahwa ada hewan-hewan tertentu yang dianggap suci.

2. Sosial

Sosial berarti kehidupan masyarakatnya. Kala itu, manusia hidup berpindah-pindah tempat (nomaden) karena mencari kebutuhan hidupnya. Kelompok mereka pun masih tergolong kecil saat itu.

3. Budaya

Pada masa berburu dan mengumpulkan makanan, manusia purba sudah mulai membuat rakit hingga perahu. Perhiasan pun kala itu masih primitif berupa kulit kerang. Sementara itu, batu, kayu, dan tulang, mereka manfaatkan untuk membuat alat.

Peninggalan budaya masa berburu dan meramu misalnya kapak penetak, kapak perimbas, pahat genggam, kapak genggam, alat dari tulang, dan alat serpih.

4. Ekonomi

Manusia purba masa berburu dan meramu bertransaksi dengan sistem barter. Artinya, mereka menukar suatu barang dengan barang lain demi mencukupi kehidupan sehari-harinya.

5. Teknologi

Kala masa berburu dan meramu, manusia purba mempunyai teknologi yang sangat sederhana. Semua alat tersebut digunakan sebagai alat bantu untuk kehidupan sehari-hari. Sementara itu, dibuat dengan menggunakan tangan seperti memukul, menggores, hingga memutar batu.

Kehidupan Sosial pada Masa Berburu dan Meramu

Ketika masa berburu dan mengumpulkan makanan, manusia purba bersosialisasi dengan manusia purba lain lewat bahasa yang mereka mengerti.

Lantaran hidup berburu serta mengumpulkan makanan, mereka pada akhirnya hanya bisa bertahan dengan jumlah kelompok kecil.

Seandainya sumber daya di suatu lokasi sudah tidak mumpuni untuk menutup kebutuhan, mereka akan berpindah ke wilayah lain yang kekayaan alamnya masih melimpah.

Selain itu, ketika mereka berburu pun belum terdapat pembagian kerja yang jelas. Bahkan, status sosial saat itu pun belum diklasifikasikan.

Terakhir, mereka memanfaatkan sejumlah material alam seperti batu-batu besar yang terbilang kasar. Batu tersebut dimanfaatkan untuk menjadi senjata atau barang-barang lain yang bisa dimanfaatkan oleh mereka.

Contoh Soal Pilihan Ganda Sejarah Masa Berburu & Meramu

1. Kehidupan manusia pada masa berburu dan mengumpulkan makanan masih sangat tergantung pada alam sekitarnya disebut ….

A. Sedenter

B. food gathering

C. Menetap

D. food producing

E. nomaden

Jawaban: B

2. Manusia yang sudah mulai hidup menetap terdapat pada masa ....

A. Perundagian

B. Berburu

C. Bercocok tanam

D. Bersawah

E. Meramu

Jawaban: C

3. Manakah pernyataan berikut ini yang paling tepat menggambarkan pengaruh kehidupan awal manusia Indoneisa yang masih ada sampai sekarang dalam bidang sosial!

a. Kehidupan ekonomi sudah mulai maju dengan adanya sistem konsumsi, produksi, dan distribusi

b. Munculnya upacara ruat bumi untuk menghindari bencana alam di wilayah kampung nelayan

c. Berkembangnya seni ukir pada perhiasan, sehingga menghasilkan harga jual yang cukup tinggi

d. Berkebangnya indsutri manufaktur dan industri mesin sebagai hasil cipta manusia zaman dahulu

e. Munculnya komunitas, dan stratifikasi sosial yang membuktikan manusia tidak bisa hidup sendiri dan membutuhkan orang lain

Jawaban: E

4. Masyarakat praaksara pada masa perundagian sudah mengenal sistem kepercayaan yang terbukti dari ditemukannya nekara yang berfungsi sebagai....

A. alat pemanggil hujan

B. alat memanggil dewa

C. alat memanggil roh nenek moyang

D. alat memanggil dewi kesuburan

E. alat memanggil roh halus

Jawaban: A

5. Teknik peleburan sudah dikenal oleh masyarakat praaksara pada masa ...

A. berburu dan meramu tingkat lanjut

B. bercocok tanam

C. berburu dan meramu tingkat sederhana

D. food producing

E. perundagian

Jawaban: E

Baca juga artikel terkait EDUKASI DAN AGAMA atau tulisan lainnya dari Yuda Prinada

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Yuda Prinada
Penulis: Yuda Prinada
Editor: Yulaika Ramadhani