Menuju konten utama

Rincian Kuota IPDN 2025 Per Provinsi, Mana Paling Banyak

Penfataran SPCP IPDN 2025 29 Juni-18 Juli, menyediakan kuota untuk 1.061 peserta lolos. Cek kuota penerimaan seleksi IPDN 2025 berdasarkan provinsi.

Rincian Kuota IPDN 2025 Per Provinsi, Mana Paling Banyak
Calon pamong praja muda berbaris menuju lapangan untuk mengikuti pelantikan pamong praja muda angkatan XXVI di Kampus Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Selasa (6/8/2019). ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/aww.

tirto.id - Pendaftaran taruna-taruni sekolah kedinasan Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) 2025 dibuka sejak 29 Juni 2025. Tahun ini, pendaftaran dibuka untuk kuota 1061 taruna-taruni baru yang dibagi sesuai provinsinya. Lantas, berapa rincian kuota IPDN 2025 untuk masing-masing provinsi?

Seleksi Penerimaan Calon Praja (SPCP) IPDN 2025 kini tengah melalui tahap pendaftaran yang dibuka hingga 18 Juli 2025. Sesuai jadwal, seluruh tahapan SCPC IPDN 2025 akan berlangsung hingga September tahun ini.

Pada seleksi 2025, sekolah kedinasan IPDN membuka pendaftaran taruna-taruni untuk para lulusan SMA yang memenuhi syarat administratif. Persyaratan ini mencakup fisik (tinggi badan, usia), akademik (nilai ijazah, TOEFL), dan identitas diri tertentu.

Rincian Kuota IPDN 2025 Per Provinsi

IPDN membuka pendaftaran SPCP 2025 untuk kuota 1.061 kursi, yang diisi putra-putri daerah. Kuota ini meningkat dari seleksi tahun lalu yang membuka pendaftaran hanya untuk 721 kursi.

Akan tetapi, kendati makin banyak, namun 1.061 formasi yang dibuka pada tahun ini tersebut masih terbagi-bagi sesuai provinsi (dan kabupaten/kota untuk Provinsi Papua) asal pendaftar. Pengalokasian jumlah formasi ini diatur melalui Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 800.1.2.2-2442 Tahun 2025.

Oleh karena aturan tersebut, para pendaftar SPCP IPDN disyaratkan untuk berdomisili minimal 1 tahun di kabupaten/kota pada provinsi tempat mendaftar.

Untuk wilayah di luar Papua, berikut rincian kuota IPDN 2025 per provinsinya:

  • Aceh: 44 kursi
  • Sumatra Utara: 61 kursi
  • Sumatra Barat: 34 kursi
  • Riau: 25 kursi
  • Kepulauan Riau: 15 kursi
  • Jambi: 23 kursi
  • Sumatra Selatan: 33 kursi
  • Kep. Bangka Belitung: 33 kursi
  • Bengkulu: 22 kursi
  • Lampung: 31 kursi
  • DK Jakarta: 9 kursi
  • Jawa Barat: 48 kursi
  • Banten: 15 kursi
  • Jawa Tengah: 67 kursi
  • DI Yogyakarta: 12 kursi
  • Jawa Timur: 70 kursi
  • Kalimantan Barat: 29 kursi
  • Kalimantan Tengah: 30 kursi
  • Kalimantan Timur: 20 kursi
  • Kalimantan Selatan: 28 kursi
  • Kalimantan Utara: 12 kursi
  • Bali: 20 kursi
  • Nusa Tenggara Barat: 21 kursi
  • Nusa Tenggara Timur: 46 kursi
  • Sulawesi Selatan: 48 kursi
  • Sulawesi Tengah: 28 kursi
  • Sulawesi Utara: 29 kursi
  • Gorontalo: 14 kursi
  • Sulawesi Tenggara: 35 kursi
  • Sulawesi Barat: 15 kursi
  • Maluku: 23 kursi
  • Maluku Utara: 21 kursi

Sementara itu, untuk Provinsi Papua, berikut rincian kuota menurut provinsi/kabupaten/kotanya:

  • Provinsi Papua: 2 OAP dan 4 non-OAP,
    • Kabupaten Biak Numfor: 2 OAP,
    • Kabupaten Jayapura: 2 OAP,
    • Kabupaten Keerom: 2 OAP,
    • Kabupaten Kep. Yapen: 2 OAP,
    • Kabupaten Mamberamo Raya: 2 OAP,
    • Kabupaten Sarmi: 2 OAP,
    • Kabupaten Supiori: 2 OAP,
    • Kabupaten Waropen: 2 OAP,
    • Kota Jayapura: 1 OAP.
Untuk Provinsi Papua Barat, berikut rincian kuota menurut provinsi/kabupaten/kotanya:

  • Provinsi Papua Barat: 2 OAP dan 4 non-OAP,
    • Kabupaten Fakfak: 2 OAP,
    • Kabupaten Kaimana: 2 OAP,
    • Kabupaten Manokwari: 2 OAP,
    • Kabupaten Manokwari Selatan: 2 OAP,
    • Kabupaten Pegunungan Arfak: 2 OAP,
    • Kabupaten Teluk Bintuni: 2 OAP,
    • Kabupaten Teluk Wondama: 2 OAP.
Untuk Provinsi Papua Tengah, berikut rincian kuota menurut provinsi/kabupaten/kotanya:

  • Provinsi Papua Tengah: 2 OAP dan 4 Non-OAP,
    • Kabupaten Deiyai: 2 OAP,
    • Kabupaten Dogiyai: 2 OAP,
    • Kabupaten Intan Jaya: 2 OAP,
    • Kabupaten Mimika: 2 OAP,
    • Kabupaten Nabire: 2 OAP,
    • Kabupaten Paniai: 2 OAP,
    • Kabupaten Puncak: 2 OAP,
    • Kabupaten Puncak Jaya: 2 OAP.
Untuk Provinsi Papua Pegunungan, berikut rincian kuota menurut provinsi/kabupaten/kotanya:

  • Provinsi Papua Pegunungan: 2 OAP dan 4 non-OAP,
    • Kabupaten Jayawijaya: 2 OAP,
    • Kabupaten Lanny Jaya: 2 OAP,
    • Kabupaten Mamberamo Tengah: 2 OAP,
    • Kabupaten Nduga: 2 OAP,
    • Kabupaten Pegunungan Bintang: 2 OAP,
    • Kabupaten Tolikara: 2 OAP,
    • Kabupaten Yahukimo: 2 OAP,
    • Kabupaten Yalimo 2 OAP.
Untuk Provinsi Papua Selatan, berikut kuota menurut provinsi/kabupaten/kotanya:

  • Provinsi Papua Selatan: 2 OAP dan 4 non-OAP,
    • Kabupaten Asmat: 2 OAP,
    • Kabupaten Boven Digoel: 2 OAP,
    • Kabupaten Mappi: 2 OAP,
    • Kabupaten Merauke: 2 OAP.
Sedangkan, untuk Provinsi Papua Barat Daya, berikut alokasi kuota menurut provinsi/kabupaten/kotanya:

  • Provinsi Papua Barat Daya: 2 OAP,
    • Kabupaten Maybrat: 2 OAP,
    • Kabupaten Raja Ampat: 2 OAP,
    • Kabupaten Sorong: 2 OAP,
    • Kabupaten Sorong Selatan: 2 OAP,
    • Kabupaten Tambrauw: 2 OAP,
    • Kota Sorong: 1 OAP.

Tata Cara Pendaftaran IPDN 2025

Untuk mendaftarkan diri dalam seleksi sekolah kedinasan ini, tahapannya dapat dilakukan secara online melalui laman resmi SPCP milik IPDN atau Badan Kepegawaian Negara (BKN). Laman BKN dapat digunakan karena SPCP dilangsungkan lewat kerja sama dengan BKN.

Bagi para peminat yang memenuhi syarat, tata cara pendaftaran seleksi IPDN 2025 adalah dengan membuat akun di laman resmi Dikdin BKN terlebih dahulu. Proses pembuatan akun tersebut dapat dilakukan dengan langkah berikut:

  • Buka laman Dikdin BKN.
  • Pilih menu "Buat Akun"
  • Mengisi data pribadi yang diminta.
  • Mengisi kode captcha dan klik lanjutkan.
  • Isi data diri tambahan dan ungga foto diri.
  • Periksa ulang data yang sudah dimasukkan lalu klik "Proses Pendaftaran Akun".
Link Pendaftaran SPCP IPDN 2025

Baca juga artikel terkait SEKOLAH KEDINASAN atau tulisan lainnya dari Rizal Amril Yahya

tirto.id - Edusains
Kontributor: Rizal Amril Yahya
Penulis: Rizal Amril Yahya
Editor: Dicky Setyawan