Menuju konten utama

RI Sudah Bisa Ekspor Udang ke AS, Lepas 134 Kontainer Bulan Ini

Ekspor kembali dilakukan setelah KKP melakukan scanning dan mengeluarkan sertifikasi bebas Cesium-137.

RI Sudah Bisa Ekspor Udang ke AS, Lepas 134 Kontainer Bulan Ini
Konferensi Pers Update Penanganan Isu Cesium-137 pada Produk Udang. Tirto.id/Nanda Aria

tirto.id - Indonesia resmi kembali melakukan ekspor udang ke pasar Amerika Serikat setelah selama 2-3 bulan terakhir tertahan akibat isu kontaminasi Cesium-137.

Kepala Badan Pengendalian dan Pengawasan Mutu Hasil Kelautan dan Perikanan (BP2MHKP) KKP, Is Hartini, mengatakan ekspor perdana telah dilaksanakan pada 31 Oktober 2025.

Ekspor ini dapat kembali dilakukan setelah KKP melakukan scanning dan mengeluarkan sertifikasi bebas Cesium-137 untuk kontainer bermuatan udang yang akan dikirim ke Amerika Serikat (AS).

“Kita semua sudah bisa melewati Cesium-137 yang 2-3 bulan terakhir ini mendera sektor industri udang. Namun, sejak 31 Oktober kita sudah bisa lakukan ekspor perdana sehingga udang kita sudah bisa kembali masuk ke pasar Amerika Serikat," ujarnya dalam konferensi pers di Kementerian KKP, Kamis (6/11/2025).

Sebanyak 41 Unit Pengolahan (UP) udang di Lampung dan Jawa yang sempat masuk dalam “yellow list” telah memenuhi persyaratan dan siap mengekspor.

"Kita sudah selesai SOP, sudah selesai semua. Tinggal kita sekarang bergerak untuk melancarkan lagi ekspor kita," ujarnya.

Untuk memulihkan kepercayaan importir AS, pemerintah menerapkan langkah-langkah ketat. "Kalau kita mau mengembalikan reputasi, kita harus tunjukkan. SOP ini kita jaga dari hulu sampai hilir, sampai dia berangkat, kita sudah pastikan, sudah jamin bahwa sudah semuanya terbebas dari kontaminasi," jelas Is.

Pemerintah juga melakukan komunikasi intensif dengan asosiasi pembeli dan regulator di AS.

Adapun, target ekspor bulan November 2025 mencapai 134 kontainer dengan volume sekitar 2.000 ton, dengan harga sekitar Rp80.000 per kilogram atau total Rp160 miliar.

Untuk tahun 2026, ditargetkan ekspor udang ke AS kembali normal dengan nilai mencapai 1,5 miliar dolar AS, meningkat dari realisasi tahun sebelumnya sebesar 1,3 miliar dolar AS.

Proses ekspor dilakukan dengan pengawasan ketat, mulai dari scanning dan sampling oleh petugas KKP bersama Bapeten dan BRIN, hingga pemeriksaan ulang di pelabuhan sebelum kontainer berangkat.

Baca juga artikel terkait KEMENTERIAN PERIKANAN DAN KELAUTAN atau tulisan lainnya dari Nanda Aria

tirto.id - Insider
Reporter: Nanda Aria
Penulis: Nanda Aria
Editor: Hendra Friana