Menuju konten utama

RI akan Impor 170 Ribu Ton Daging Kerbau, Sebagian dari India

Mendag Agus Suparmanto telah meneken impor daging kerbau untuk memenuhi pasokan dalam negeri.

RI akan Impor 170 Ribu Ton Daging Kerbau, Sebagian dari India
Petugas Badan urusan logistik Divre Riau-Kepri menyusun daging kerbau beku impor dari India ke dalam alat pendingin di Kantor Bulog Divre Riau-Kepri di Pekanbaru, Riau, Selasa (17/4/2018). ANTARA FOTO/Rony Muharrman

tirto.id - Menteri Perdagangan Agus Suparmanto telah meneken impor daging kerbau untuk memenuhi pasokan dalam negeri. Agus beralasan saat ini stok di dalam negeri perlu dijaga hingga Agustus 2020 nanti. Adapun saat ini stok daging berada di angka 14 ribu ton.

“Ada kebijakan ditambah (daging) kerbau 170 ribu ton,” ucap Agus dalam konferensi pers di Kemenko Perekonomian, Jumat (13/3/2020).

Keputusan impor ini diputuskan Kamis (12/3/2020). Dengan demikian Surat Persetujuan Impor (SPI) daging kerbau seharusnya sudah terbit. Namun, Agus belum mau merinci dari mana importasi daging ini akan datang.

Akan tetapi, pada 3 Maret 2020, Kepala Badan Ketahanan Pangan Agung mengatakan sedianya importasi daging akan diambil dari India. “Sudah deal, kami ambil daging kerbau. Sana (India) ambil sawit,” ucap Agung kepada wartawan di Hotel Borobudur.

Sementara itu, pada 4 Maret 2020 Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Suhanto menyatakan kalau Bulog menjadi salah satu perusahaan yang sudah menyurati Kemendag untuk melakukan importasi daging kerbau.

Dari informasi Bulog pada 1 Maret 2020, perusahaan pelat merah itu mendapat penugasan importasi sekitar 100 ribu ton daging kerbau selama tahun 2020.

Selain itu, menjelang bulan Puasa dan Lebaran, pemerintah memastikan kalau ketersediaan stok pangan cukup. Terutama untuk mencegah lonjakan harga.

Untuk bawang putih misalnya terdapat penerbitan rekomendasi impor bawang putih sebanyak 196,5 ribu ton. Sebanyak 34,8 ribu ton sudah terbit izin impornya dari Kementerian Perdagangan.

Lalu stok bawang bombai juga ditambah 14 ribu ton dari impor sebelumya yang sudah dilakukan 2.350 ton.

Di samping itu, terdapat keputusan penambahan importasi gula sebanyak 550 ribu ton saat sebelumnya sudah dilakukan impor 430 ribu ton.

Kemendag juga mencatat stok beras saat ini berjumlah 3,5 juta ton dan akan mendapat tambahan dari produksi 22 juta ton. Pada komoditas jagung terdapat stok 580 ribu ton dan diperkirakan akan ada tambahan produksi 13 juta ton.

Lalu stok minyak goreng dipastikan masih tersedia 8,2 juta ton dan stok cabai merah cukup karena panen Maret-Mei 2020.

Baca juga artikel terkait IMPOR atau tulisan lainnya dari Vincent Fabian Thomas

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Vincent Fabian Thomas
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Abdul Aziz