tirto.id - Menteri Perdagangan (Mendag) Agus Suparmanto menyatakan telah memberikan izin penambahan importasi gula sebanyak 550 ribu ton. Pasokan gula itu nantinya akan masuk secara bertahap mulai akhir Maret 2020 dan selanjutnya pada April 2020 nanti.
“Kami akan menambahkan 550 ribu ton dan sudah akan masuk pada akhir bulan [Maret 2020] 216 ribu ton. Ada penambahan lagi di April 2020 bertahap sampai nanti sekitar 250 ribu ton lagi,” ucap Agus dalam konferensi pers di Kemenko Perekonomian, Jumat (13/3/2020).
Keputusan impor yang pemerintah gelontorkan baru-baru ini berbeda dengan persetujuan impor yang terbit per Selasa (3/3/2020) sebanyak 438 ribu ton. Dengan demikian, sejauh ini tahun 2020 akan diguyur dengan gula impor sebanyak 988 ribu ton.
Agus mengatakan saat ini stok gula didistributor berada di kisaran 159 ribu ton. Bila nanti ditambahkan melalui importasi-importasi ini, ia memperkirakan akan tersedia stok gula sebanyak 670 ribu ton pada Agustus 2020.
“Tapi disesuaikan kondisi panen dari pada gula tersebut,” ucap Agus.
Di sisi lain, Agus juga memastikan pemerintah akan rutin mengecek stok gula yang ada di pasar maupun distributor. Ia memastikan kalau berbagai upaya akan dilakukan demi menghindari penimbunan.
“Memang kenaikan harga kami sedang turunkan tim dari Kemendag beserta satgas pangan mengecek gudang untuk menghindari penimbunan,” ucap Agus.
Kuota impor gula yang diizinkan Agus diperkirakan melebihi perkiraan kebutuhan yang dipatok Kementerian Pertanian sebesar 130 ribu ton sampai Lebaran 2020, berhubung setelahnya mereka akan panen tebu.
Estimasi kebutuhan Bulog pada 19 Februari 2020 juga jauh di bawah itu dengan kisaran 200 ribu ton saja. Dengan demikian, ada selisih 230-300 ribu ton dengan total izin impor yang dikabulkan Kemendag dari kebutuhan.
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Abdul Aziz