Menuju konten utama

Mendag Waspadai Kebijakan Tarif Impor AS Berdampak ke Indonesia

Mendag Budi beralasan, Indonesia penyumbang defisit AS di peringkat ke-15 sehingga berpeluang kena kebijakan tarif impor AS di pemerintahan Trump.

Mendag Waspadai Kebijakan Tarif Impor AS Berdampak ke Indonesia
Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso Pasar Tomang Barat, Jakarta, Jumat (14/3/2025). tirto.id/Nabila Ramadhanty Putri Darmadi

tirto.id - Menteri Perdagangan (Mendag), Budi Santoso, mewaspadai kebijakan tarif impor Amerika Serikat (AS) yang diberlakukan oleh Presiden AS Donald Trump. Menurutnya, hal itu sejalan dengan Indonesia yang merupakan penyumbang defisit ke neraca komoditas perdagangan AS. Maka dari itu, Budi memastikan Kementerian Perdagangan (Kemendag) melakukan antisipasi kebijakan AS tersebut.

“Jangan sampai nanti kita kena dampaknya. Jadi sedang kita antisipasi pasar kita, kita itu kan penyumbang defisit nomor 15 ke AS, terus kita surplus (terbesar) kedua setelah India, surplus kita itu USD14,3 miliar,” ucap Budi di Pasar Senen, Jakarta, Selasa (18/3/2025).

Dia menyebut, Indonesia banyak melakukan ekspor ke AS, sedangkan impor dari AS tidak terlalu besar. Oleh karena itu, Kemendag akan tetap berupaya agar menjaga hubungan baik dengan AS.

“Jadi ekspor kita besar, impor kita enggak terlalu besar dari AS kita jaga dulu, kita jaga. Jadi dalam waktu dekat ini gimana supaya akses pasar kita ke sana aman, tetapi akses AS ke sini jangan diganggu, karena kita terlalu besar ekspor ke sananya, kita jaga dulu yang penting itu dulu,” ucap Budi.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan neraca perdagangan non-migas Indonesia-AS tercatat surplus sebesar USD1,57 juta pada Februari 2025, yang mana angka tersebut tercatat sebagai negara dengan surplus tertinggi, kemudian diikuti India dan Filipina.

Namun, Budi sebetulnya menilai Indonesia yang berada di posisi ke 15 negara defisit ke AS, menurutnya masih aman. Budi pun juga masih menunggu perkembangan pengumuman tarif kebijakan impor Trump lebih lanjut.

“Jadi, Amerika ini lagi melihat-melihat yang defisit terbesar mana. Kita kan nomor 15 termasuk gede. Sementara masih aman, kita tunggu rencananya kan tanggal 2 April mau diumumkan, tapi kemarin kami bertemu dengan Dubes AS, beliau juga sudah ngasih kisi-kisi negara, kira kira kenapa negara lain harus dikenakan penyebabnya apa sudah dikasih kisi-kisi,” ungkap Budi.

Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati, menyatakan, kebijakan tarif Trump menyasar negara-negara surplus perdagangan kepada AS, termasuk Indonesia. Sejak Donald Trump menjabat sebagai presiden AS, Sri Mulyani menilai terjadi perubahan global dari yang semula multilateralisme menjadi unilateralisme.

“Ini yang disebut the war game sekarang di bidang ekonomi. Trade yang tadinya berdasarkan the rule base bisa secara sepihak diubah dan Presiden Trump mengincar negara yang memiliki surplus terhadap AS,” ucap Sri Mulyani dalam Konferensi Pers APBN KiTA di kantornya, Jakarta, Kamis (13/3/2025).

Baca juga artikel terkait TARIF IMPOR atau tulisan lainnya dari Nabila Ramadhanty

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Nabila Ramadhanty
Penulis: Nabila Ramadhanty
Editor: Andrian Pratama Taher