tirto.id - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, tetap melanjutkan revitalisasi Halte Transjakarta rute Tosari-Bundaran Hotel Indonesia (HI) meski saat ini masih menuai protes karena menghalangi pandangan ke cagar budaya Tugu Selamat Datang.
Mengenai kritik tersebut, Anies menyatakan, akan memberi penjelasan kepada pihak yang mempermasalahkan mengenai revitalisasi halte tersebut.
"Iya, nanti dijelasin," kata Anies saat di Halte Bundaran HI, Jakarta Pusat, Jumat (7/10) jelang tengah malam.
Kedatangan Anies ke Halte Bundaran HI itu hanya melakukan peninjauan proyek. "Ini peninjauan saja. Ya, karena semua pekerjaan harus ditinjau," ucapnya.
Dalam peninjauan itu, hadir juga keluarga dari mantan gubernur Jakarta, Henk Ngatung yang juga arsitek Tugu Selamat Datang yang menjadi ikon di kawasan Bundaran Hotel Indonesia.
Terkait dengan hadirnya mereka dalam kesempatan itu, Anies mengaku hanya bertemu dengan anak-anak Henk Ngatung untuk bersilaturahmi tanpa membahas persoalan polemik.
"Silaturahmi saja. Enggak [membahas halte], enggak ada urusan itu," ucap Anies saat ditanya persoalan hadirnya juga keluarga Henk Ngatung.
Sebelumnya Sejarawan JJ Rizal meminta Gubernur DKI, Anies Baswedan menghentikan pembangunan Halte Transjakarta di Tosari-Bundaran HI, Jakarta Pusat.
Menurut dia, pembangunan halte tersebut begitu arogan dan merusak pandangan warga ke Patung Selamat Datang En Henk Ngantung Fontein yang merupakan warisan Presiden Sukarno dengan Gubernur Henk Ngantung sebagai poros penanda perubahan Ibu Kota kolonial ke Ibu Kota nasional.
"Mohon pak Gubernur @aniesbaswedan stop pembangunan halte @PT_Transjakarta yang arogan di kawasan cagar budaya, penanda sejarah perubahan kota kolonial jadi kota nasional warisan Sukarno. Jangan biarkan halte-halte itu jadi noda di buku sejarah masa pemerintahan bapak yang kaya prestasi," kata JJ Rizal dikutip akun twitter pribadinya @JJRizal.
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Anggun P Situmorang