tirto.id - Utusan Khusus Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), António Guterres, untuk Urusan Air, Retno Marsudi, menuturkan, tantangan air secara global semakin berat akibat perubahan iklim. Saat ini, ada empat dari sepuluh orang di dunia yang kesulitan mendapatkan akses terhadap sanitasi.
“Empat dari sepuluh orang di dunia kesulitan mendapatkan akses terhadap sanitasi. Karena air dan sanitasi yang tidak layak, setiap hari ada 1.200 anak di bawah lima tahun yang meninggal karena diare,” kata Retno saat ditemui awak media usai menyampaikan orasi dalam agenda penutupan Pionir Gadjah Mada di Lapangan Pancasila UGM pada Sabtu (16/8/2025).
Retno menjelaskan perlunya manajemen air yang lebih baik melalui efisiensi penggunaan air, yang dapat dilakukan oleh semua pihak.
“Dimulai dari kita. Kalau kita bisa melakukan efisiensi air, itu sudah akan sangat membantu upaya dunia untuk mengatasi tantangan air,” lanjut Retno.
Sementara itu, dalam orasinya, Menteri Luar Negeri RI periode 2014–2024 itu menyoroti kondisi dunia yang sedang tidak baik. Retno menjelaskan bahwa nilai-nilai kemanusiaan sedang dijungkirbalikkan. Apalagi, saat ini konflik terus berlanjut dan banyak memakan korban, termasuk perempuan dan anak-anak. Ia juga menyinggung perubahan iklim yang berdampak terhadap banyak hal seperti bencana hingga kegagalan panen.
“Perubahan iklim, pemanasan bumi yang terus berjalan semakin cepat, menyebabkan banyak hal: gagal panen, bencana, naiknya permukaan air laut, dan sebagainya,” ujarnya di hadapan 10.629 mahasiswa baru UGM.
Sebagai informasi, Retno Marsudi secara resmi memulai tugas sebagai Utusan Khusus Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), António Guterres, untuk Urusan Air pada 1 November 2024. Hal itu menjadikannya orang Indonesia pertama yang ditunjuk sebagai utusan khusus Sekjen PBB. Sejumlah tugas yang akan dilakukan Retno di antaranya adalah memperkuat kemitraan dan upaya bersama untuk memajukan agenda air dunia, termasuk menindaklanjuti hasil Konferensi Air PBB (UN Water Conference) 2023.
Penulis: Abdul Haris
Editor: Intan Umbari Prihatin
Masuk tirto.id


































