Menuju konten utama

Respons Gojek Soal Potongan Komisi yang Jadi Tuntutan Demo

Gojek berikan respons terkait potongan komisi yang menjadi tuntutan utama dalam demo ojol pada 20 Mei 2025.

Respons Gojek Soal Potongan Komisi yang Jadi Tuntutan Demo
Pengemudi ojek online melakukan aksi. ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko/hp.

tirto.id - Salah satu aplikator ojek online (ojol), Gojek, memberikan respons soal potongan komisi yang jadi tuntutan demo pengemudi ojol secara serentak di sejumlah wilayah Indonesia pada hari ini, Selasa (20/5/2025).

Dalam aksi besar-besaran yang disebut Aksi Akbar 205 itu, massa aksi yang terdiri dari pengemudi ojol roda dua dan roda empat lintas aplikasi menutut aplikator untuk menurunkan potongan komisi menjadi 10 persen. Selain itu, mereka juga mendesak pemerintah untuk menerbitkan UU Transportasi Online Indonesia.

Aksi ini digelar serentak di sejumlah wilayah di Indonesia dan melibatkan ratusan ribu massa. Tidak hanya menyampaikan aspirasi, pengemudi ojol juga melakukan gerakan mematikan aplikasi serentak pada hari ini dan fokus terhadap kegiatan demo.

Polemik terkait potongan komisi yang diterapkan oleh aplikator transportasi online sebelumnya sempat disinggung oleh Komisi V DPR RI dalam rapat kerja bersama Kementerian Perhubungan (Kemenhub) di kompleks Parlemen Senayan pada Kamis (8/5/2025).

Anggota Komisi V DPR RI, Edi Purwanto, menyebut terdapat aplikator yang menaikkan potongan terhadap pengemudi ojol hingga 40 persen. Kebijakan tersebut tidak sesuai dengan Keputusan Menteri Perhubungan No. KP 1001 Tahun 2022, yang mengatur besaran potongan komisi ojol maksimal 20 persen.

Untuk itu, Edi meminta supaya Kemenhub segera mengatasi permasalahan itu. Merespons hal tersebut, Menteri Perhubungan, Dudy Purwogandhi, mengatakan pihaknya akan segera menjadwalkan diskusi dengan aplikator.

“Nanti kami dari Kemenhub akan memfasilitasi diskusi, sifatnya, dengan para operator, dan juga dengan teman-teman dari Komisi V, berikut juga dengan Kemenhub untuk mencari dengan kepala dingin, kita cari solusi mengenai ojol tersebut,” ujar Dudy dikutip Antara.

Respons Gojek Soal Potongan Komisi Ojol

Presiden Gojek, Catherine Hindra Sutjahyo, menyebut bahwa potongan komisi terhadap pengemudi ojol dilakukan gojek sesuai dengan regulasi yang berlaku. Pernyataan tersebut disampaikan Catherine dalam pertemuan bersama Menhub Dudy Purwagandhi di Jakarta, Senin (19/5/2025).

"Kalau boleh sharing digunakan buat apa sih komisi 20 persen ini? Kalau kami di Goto (GoTo Gojek Tokopedia), dari 20 persen itu adalah untuk promo pelanggan," ucap Catherine dikutip Antara.

Merespons tuntutan demo para pengemudi ojol yang menginginkan penuruan potongan menjadi 10 persen, Catherine menilai hal tersebut malah akan berpotensi menurunkan pendapatan total para pengemudi ojol secara keseluruhan.

Ia menjelaskan, apabila potongan 10 persen diterapkan, pendapatan ojol memang terlihat meningkat per transaksi. Namun, Cathrine menyebut jumlah transaksi akan menurun secara signifikan, sehingga membuat pendapatan pengemudi ojol secara keseluruhan akan ikut turun pula.

"Misalnya dari 20 persen potong ke 10 persen mungkin seakan-akan terlihatnya pendapatan per transaksi setiap mitra driver, mungkin naik di transaksinya. Tapi kalau pengalinya jumlah transaksi yang didapatkan itu berkurang, itu kan yang kami takutkan. Dan berdasarkan berkali-kali kita mencoba ini, itu pengalinya akan berkurang, lebih curam dibandingkan kenaikan pendapatan per transaksi," katanya.

Baca juga artikel terkait DEMO OJOL atau tulisan lainnya dari Balqis Fallahnda

tirto.id - Aktual dan Tren
Kontributor: Balqis Fallahnda
Penulis: Balqis Fallahnda
Editor: Elisabet Murni P